|18| C u r i g a

758 173 37
                                    

Jennie memukul lengan Jaehyun dengan keras, "enak aja lo, mana mau gue sama lo," ucapnya dengan kesal.

Jaehyun mengusap-usap lengannya yang terasa nyeri, Jennie bar-bar sekali.

"Lihat aja nanti kak Jennie bakal suka sama Jae," ia melipat lengan bajunya yang memperlihatkan otot-otot tangannya.

Jennie mengalihkan pandangannya, salah tingkah.

"Hadeh mana mau gue sama lo,"

"secara lo kan berondong," lanjutnya didalam hati.

"Kakak ga inget? Dulu kakak mau tuh nikah sama Jae?" pemuda itu menaik turunkan alisnya disertai seringaian.

-Flashback on-

"Kak Jennie makasih ya kemarin nganterin Jae pulang."

Anak kecil berjenis kelamin perempuan itu mengangguk.

Jaehyun kecil menghampiri perempuan, menaiki kasur empuk milik Jennie.

"Oh ya kak kemarin Jaehyun main sama Suho Hyung, Jae juga baru dibeliin robot," anak kecil itu menunjukkan mainannya.

"Iya-iya," Jennie melanjutkan acara bermainnya.

"Oh ya kak Jae tadi waktu beli es krim jatuh," ia menunjukan lukanya.

Jennie melihat luka Jae, "kok ga diobatin?"

"Tadi Jae habis beli es krim langsung kesini, itu es krim buat kak Jennie diluar."

Jennie menganggukan kepalanya dengan mata yang berbinar.

"Kakak ga mau obatin luka Jae? Jae kan jatuh demi beli es krim buat kak Jennie," ucapnya dengan wajah memelas.

Jennie menghela nafasnya, kemudian menggandeng Jaehyun untuk membasuh kakinya menggunakan air.

Setelahnya lutut yang terluka itu diberi obat merah.

Pengobatan yg sangat simple.

"Makasih kak Jennie," Jae kecil berlari kearah luar, mengambil 2 cup eskrim.

Jaehyun menyodorkan eskrim itu didepan wajah Jennie, "Kak Jennie mau?"

Jennie membalasnya dengan anggukan cepat.

"Kak Jennie mau nikah sama Jae waktu sudah besar?" tanyanya dengan wajah berharap.

Jennie menyeritkan keningnya, dengan polosnya mengangguk.

Mendapatkan anggukan dari Jennie wajah Jaehyun sumringah.

"Memangnya kamu tau nikah?"

"Tau dong kak, nikah kan tinggal di rumah yang sama," jawabnya dengan bangga.

Jennie yang pada saat itu tak mengerti istilah menikah hanya mengangguk.

Sesaat dia melebarkan matanya, "tapi Jennie gamau tinggal satu rumah sama Jae."

Mata anak kecil berjenis kelamin laki-laki itu berkaca-kaca. "Tapi kan Kak Jennie sudah mau," ucapnya kembali sumringah, kemudian menyerahkan cup eskrim itu kepada Jennie.

-Flashback off-


"Gue kan ga tau."

"Gatau tapi mau," Jaehyun terkekeh.

Jennie memutar bola matanya malas, malas berdebat dengan Jaehyun.

Dia membuka paperbag yang diberi oleh Taeyong, diam-diam Jaehyun mengintip.

"Apaan sih lihat-lihat?! Kepo banget."

Nyatanya perkataan Jennie berbanding terbalik dengan perbuatannya, dia justru membuka paperbag tersebut di hadapan Jaehyun.

Paperbag itu berisi makanan yang diatasnya terdapat note.

Jennie melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengambil sumpit.

Setelah itu dia kembali duduk di sebelah Jaehyun, mengambil kotak makanan itu lagi.

Jennie yang hendak memakan makanan itu dicegah oleh Jaehyun.

"Kak kalau makanan itu di campur ramuan cinta gimana?" Jaehyun mengambil kotak makanan itu namun ditahan oleh Jennie.

"RAMUAN CINTA APAAN SIH? LO KIRA KITA TINGGAL DI DUNIA PENYIHIR HA?"

"Tapikan bisa aja--"

"Apa? Apa? Gue udah laper!" potongnya dengan kesal.

"Jae masakin aja."

"Gamau! Sumpah ya ini makanan udah jadi didepan mata, kenapa harus bikin lagi sih, ribet banget! Lagipula ini tuh dari ibunya Taeyong tau."

Jennie langsung melahap Kimbap, Jaehyun menghela nafasnya kasar.

Lihat saja nanti, jika sampai perempuan dihadapannya itu kepincut sama si Taeyong itu, Jaehyun tidak segan-segan memberinya pelajaran.

"Besok lagi kakak gausah ngomong nya teriak-teriak, telinga Jae sakit," keluhnya.

"Makanya gausah deket-deket gue."

"Ga ketemu satu jam aja kangen," ucapnya sembari menatap Jennie yang tengah makan dengan lahap.

Jennie tersedak, dengan sigap dia menyerahkan kaleng soda miliknya.

"Apaan sih, dasar berondong," Jennie menggerutu, kembali meminum soda milik Jaehyun.

Jaehyun menarik tengkuk Jennie, gerakannya itu membuat kaleng soda yang dipegang Jennie terjatuh dan tumpah.

Jaehyun melumat bibir Jennie menuntut.

"Mhh" Jennie memukul dada Jaehyun.

Jaehyun memperlihatkan smirknya, menjilat bibirnya dengan sensual.

Jennie menatap perilaku Jaehyun dengan pipinya yang memerah.

"Gimana rasanya?" pemuda itu terkekeh.

"Apaan sih!" Jennie memalingkan wajahnya.

Jennie berusaha mengalihkan pembicaraan, "tuh kan sisanya tumpah," Jennie bangkit dari duduknya, mengambil kain lap.

Pemuda berpipi lesung terkekeh melihat kelakuan Jennie yang berusaha menghindar darinya.

"Awas kaki lo," Jaehyun mengangkat kakinya.

Sepertinya Jennie harus balas dendam dengan Jaehyun, agar pemuda itu kapok bertingkah jahil.

"Kak Jae pulang dulu ya?"

"Ada tugas nih," sambungnya.

"Iya udah-udah sana pergi."

Bukannya pergi pemuda itu justru melangkahkan kakinya menuju ke dapur.

Nih kak coklat panas, Jaehyun menaruh gelas kaca diatas meja.

Sejenak Jennie tertegun, "m-makasih."

Jaehyun mengangguk, mencium kening Jennie dengan cepat.

"Selamat malam Kak Jennie," dia melambaikan tangannya, dengan senyuman puas.

Jennie memukul dadanya dengan pelan, kenapa jantung Jennie berdetak lebih cepat?

















-BERSAMBUNG-

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian dengan vote dan comment.

Sorry lama ga update, untung gua bisa masuk ke akun ini lagi🙂

Sebenernya mau up besok, tapi tangan gua udh gatel pengen cepet update.

BERONDONG• JAEHYUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang