BERONDONG• JAEHYUN

|26| H a r i p e r t a m a

"Pagi kak Jennie," sapa pemuda tampan dengan senyum yang memperlihatkan lesung pipinya.

Perempuan yang disapa melongo, 'darimana bocah ini muncul' batinnya.

"Lo ngapain kesini pagi-pagi buta?"

"Masak buat kak Jennie," dia mengerjapkan mata dengan polosnya.

Jennie mengucek matanya dengan frustasi, entah mengapa semalam dia tidak menolak ajakan Jaehyun untuk menjalin hubungan.

Lantas dia mengisi gelas kaca yang berada ditangannya dengan air mineral lalu meminumnya.

"Kok manggilnya 'lo gue' sih kak."

"Terus gue harus manggil lo ahjussi gitu?!"

Jaehyun menggeleng melihat tingkah Jennie, dia pikir perempuan itu akan menjadi kalem ketika sudah menjadi pacarnya, eh ternyata tidak.

Pemuda itu menggandeng sang kekasih menuju meja makan.

"Pagi-pagi jangan marah-marah dong-"

"Ini Jae panggil sayang boleh?"

Jennie menampilkan ekspresi gelinya. Baru pengalaman pertama kali punya pacar sama berondong.. ah rasanya membagongkan.

Mungkin kalau berondongnya bukan Jaehyun dia akan beda sikap lagi, masalahnya Jaehyun itu teman masa kecil yang sudah merepotkan dia sedari dulu.

Ya meskipun sekarang sudah tidak merepotkan dia sih.

"Apaan sih sayang-sayangan gue lebih tua dari lo ya,jangan minta gue hajar!" balasnya menggebu-gebu, masih tak terima kenyataan kini menjadi kekasih seorang Jaehyun.

Jaehyun menggaruk tengkuknya, cowo memang selalu serba salah. Perhatian salah, dicuekin salah.

"Kamu lagi pms?"

Jennie mendelik "kenapa? lo mau minta jatah?!"

Lelaki itu tersedak air liurnya sendiri.

"Ngga kok, aku tanya soalnya kamu daritadi marah-marah."

Jaehyun memeluk Jennie secara mendadak dengan erat "jangan marah-marah lagi ya."

Perempuan yang didalam pelukannya terdiam, tak tau mengapa rasanya gugup.

"Y-ya udah ayo makan," ucapnya sambil melepaskan pelukan sang kekasih.

Kekasihnya itu tersenyum bahagia, kapan lagi coba bisa meluk Jennie. Dengan hatinya yang sedang dalam keadaan berdisko dia menghampiri sang kekasih dengan mengulum senyumannya.

Nanti kalau senyum tidak jelas didepan kekasihnya itu bisa-bisa dia mendapatkan tabokan super keras.

Kesempatan tidak datang dua kali, tapi Jaehyun akan sering mencuri pelukan dari Jennie syukur-syukur dapat kecupan.

Sudah jadi kekasih Jennie mah bebas.

Jennie menikmati sarapannya dengan tenang dan damai.

"Ini kok rotinya enak banget sih?" tanya nya dengan mengedip-ngedipkan matanya polos.

Jaehyun menahan gemas, walaupun Jennie lebih tua darinya perempuan itu tetap menggemaskan sedari kecil.

"Masak rotinya pakai cinta jadinya tambah enak," jawabnya dengan tersenyum tipis.

Dia mengelap ujung bibir Jennie yang terdapat saus tomat menggunakan ibu jarinya.

Jennie menggerutu didalam hatinya, percuma saja tanya dengan Jaehyun karena jawabannya akan berujung dengan sebuah gombalan.

"Gimana?"

Jennie mengerutkan keningnya, "apanya?"

"Udah jatuh cinta belum?" Jaehyun terkekeh melihat ekspresi Jennie yang jengkel.

"Kalau gue belum jatuh cinta?" dia mengangkat sebelah alisnya

"Jae nungguin sampai kamu jatuh cinta," Jaehyun mengusap rambut wanita tersebut sambil tersenyum tipis.

Jennie merasa tak enak hati, rasanya tak tega harus mengecewakan Jaehyun yang tulus kepadanya.

"Makasih."

"Buat?"

"Semuanya."

Jaehyun mengangguk, "kamu mau aku anterin ga pakai motor?"

"Gausah, soalnya pakai rok span."

"Yaudah Jae anterin pakai mobil kalau gitu."

Jennie mengambil piring mereka berdua, hendak mencucinya.

"Biar aku aja, kamu siap-siap ke kantor dulu sana!"

Jennie menggeleng, "gue aja yang cuci piring, lagian lo nya udah masak."

Jaehyun mengangguk, lalu mengamati Jennie yang melangkahkan kakinya menuju ke wastafel.

Wanita berumur 24 tersebut terkejut mendapatkan pelukan dadakan dari Jaehyun dari belakang.

"Mentang-mentang lo pacar gue, jangan meluk-meluk dong."

"Pengen meluk sebentar," Jaehyun menghirup aroma tubuh Jennie sebentar lalu melepaskan pelukannya.

"Aku pulang dulu mau nyiapin mobil."

Jennie mengangguk.

"Bye sayang," ucapnya sembari mengacak rambut Jennie.

-BERSAMBUNG-

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian