|14| I n t e r o g a s i

785 166 22
                                    

"Sialan gue kecolongan" gumamnya setelah menyadari aksi Jaehyun.

Ingin rasanya dia mencekik, memukul atau mencakar Jaehyun. Tolong ingatkan dia nanti.

Tiba-tiba Jennie merasa lapar, ia memutuskan order chicken.

"Jen"

"Lah udah bangun Lo Rose?"

"Hm" ia mengucek-ucek matanya.

"Lo ngomong sama siapa sih? Berisik banget"

Jennie mengusap tengkuknya.

"Telinga Lo lagi error kali Rose"

"Enak aja Lo" Rose menampol Jennie.

Bel rumah Jennie berbunyi.

"Rose makan ga?"

"Mau lah" Ia mencomot sepotong
ayam yang dibawa Jennie tadi.

"Oh ya Jen.."

"Hm?"

"Tadi kan gue ketemu Jimin, inget kan?"

Jennie mengangguk.

"Nah pas gue lagi nongkrong di cafe, dia pamit tiba-tiba, katanya mau bantu Jaehyun pindahan.."

"Katanya sih pindah di komplek ini Jen. Lo udah ketemu Jaehyun belum?"

"Uhuk uhuk uhuk"

Tenggorokan Jennie tersangkut ayam goreng yang ia makan, perempuan itu menepuk-nepuk dadanya berusaha mengeluarkan ayam itu dari tenggorokan.

Rose menyodorkan air minum dingin yang telah ia minum kepada Jennie.

Tidak apa-apa, asal nyawa temannya ini terselamatkan.

"Jadi Lo udah pernah ketemu Jaehyun belum?" tanya Rose penasaran.

"B-belum lah"

"Oh mungkin belum ketemu aja soalnya dia pindahnya barusan kemarin" jelas Rose.

"O-oh gitu y-ya gue mana tau" Jennie mengeluarkan tawa paksanya sambil menepuk pahanya.

Rose menggedikkan bahunya acuh.

"Aduh apa gue harus pindah sementara?" Batin Jennie

Bahaya juga lama-lama, bisa-bisa jika Rose mengetahui rumah Jaehyun tepat disamping rumahnya ia akan benar-benar dicomblangin dengan Jaehyun.

Aaa dia tidak mau itu semua terjadi dengannya..

Tapi sayang juga rumah ini kalau tidak ditempati, dia juga tak mungkin bisa sering-sering ketemu Joy.

"Jen ambilin minum dong, haus nih" Rose mengusap lehernya.

"Ambil sendiri lah, enak banget Lo nyuruh-nyuruh gue" balas Jennie sewot.

"Buset galak amat" Rose berdecak kesal,lalu melangkahkan kakinya menuju ke kulkas.

Tok tok tok..

Jennie menyeritkan dahinya, apakah Joy mengetuk pintu rumahnya ketika senja?

Tapi jarang sekali Joy bertamu di jam-jam seperti ini,biasanya kalau bertamu pun dari siang sampai sore atau sampai malam.

"Rose! Lo kan belum duduk nih, nah bukain tuh pintu rumah gue"

"Kurang ajar banget Lo, dimana-mana tamu tuh dimanja kayak raja lah ini disuruh-suruh" omel Rose, meskipun bibirnya berkomat-kamit ia tetap melangkahkan kakinya menuju pintu.

"Lah kok ada ribut-ribut sih" gumam Jennie ketika mendengar suara Rose yang sangat berisik.

"Silahkan masuk" itulah percakapan terakhir yang Jennie dengar dari mulut Rose.

"JENNIE KOK LO--"

"HAH LO NGAPAIN KESINI!!" Jennie melotot, saat ini ia hanya ingin menabok orang.

"KOK LO GA BILANG KALAU JAEHYUN TETANGGA LO? SEBELAHAN BANGET LAGI!" teriak Rose dengan kerasnya.

Yang ditanyai pun mengabaikan pertanyaan tersebut dan lebih memilih menatap sinis seseorang disebelah Rose.

"Jennie! Kok Lo ga jawab pertanyaan gue sih"

"Lo juga udah tau Rose" balas Jennie malas.

"Eh tunggu sebentar ya Jaehyun duduk dulu tuh! Gue ambilin soda ya" ucap Rose dengan semangat.

Cih! Rose semangat sekali bertemu dengan bocah tengil ini.

"Jaehyun kenapa Lo kesini sih?!!" ucap Jennie menahan amarahnya, rasanya dia ingin meng 'hih' Jaehyun.

Sang pelaku hanya menampilkan cengiran di wajahnya.

"Maaf ya kak? Lagipula tadi Jaehyun juga disuruh Rose kesini" ungkapnya.

"Ya kok dia bisa tau, rumah Lo sebelahan sama gue. Lo kan yang ngasih tau?!" ucap Jennie sambil menunjuk Jaehyun.

"Iyalah siapa lagi" balasnya kelewat santai.

Saat ini yang ada dipikiran Jennie hanyalah, bagaimana cara mencekik anak ini?

"Elo ya bener-bener.."

"Eh ada apa nih, kok ngobrolnya asik banget" potong Rose.

Rose menyerahkan satu kaleng soda kepada Jaehyun.

"Oh ya berarti kalian bakal sering ketemu dong" ucap Rose bersemangat.

"Iya Rose" balas Jaehyun.

"Jaehyun ngapain ngga minta tinggal aja sama Jennie? Kasian nih sendiri an dirumah, maklumlah jomblo" ejek Rose.

Jennie melemparkan tatapan sinis ke arah Rose, selera Rose sangat murahan sedangkan dirinya seleranya sangat tinggi.

"Memangnya kak Jennie mau?"

"Kalau mau, emangnya lo mau serumah sama Jennie?" tanya Rose dengan takjub.

"HEH APA-APAAN! JANGAN ANEH-ANEH GUE GAMAU SERUMAH SAMA NIH ORANG" ucap Jennie kesal.

"Hati-hati nanti kemakan sama omongan sendiri" ucap Rose mewanti-wanti Jennie.

"Dih ogah banget" gumam Jennie pelan, yang tentunya tak dapat didengar oleh Rose dan Jaehyun.

"Jen, Jae, gue pamit dulu deh. Gue mau ketemuan sama temen nih. Selamat bersenang-senang" Rose melambaikan tangannya lalu mengambil tasnya.

Setelah mendengar pintu rumah yang  ditutup oleh Rose, Jennie kembali melanjutkan aksi marah-marahnya.

"Jaehyun!! Elo tu buat semuanya jadi rumit!!" erang Jennie.

"Hah?! Kak Jennie nya aja yang terlalu ga suka sama Jae" bela Jaehyun.

Jennie menghela nafasnya kasar. Memang kalau dipikir-pikir sih Jaehyun ga salah, tapi kalau Jaehyun tidak pindah disebelah rumahnya masalah ini tidak akan datang kan?

Ah, Rose pasti akan semakin gencar mendekatkan dirinya kepada Jaehyun.

"Lo ngapain kesini lagi? Ada yg ketinggalan?"

"Ngga kak! Tadi kan Rose suruh Jae kesini"

"Yaudah sana pulang! Rose udah pergi tuh"

"Gamau ah, selain disuruh Rose kan sebenarnya Jae kangen kak Jennie"














-BERSAMBUNG-

Ada yang kangen sama gue ga? Wkwk

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan vote dan comment 😗

Terimakasih guys!

BERONDONG• JAEHYUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang