Setelah mendapatkan ciuman secara mendadak dan bisa dibilang cukup panas Jennie memukul dada Jaehyun untuk menyudahi acara ciuman mereka.
Dengan rasa tak rela pemuda tersebut melepaskan ciuman mereka yg berlangsung cukup lama.
Jaehyun menatap Jennie yang terengah-engah akibat aktivitas yang dilakukannya tadi.
"Lidah kamu udah ga panas kan?"
"Dasar modus!"
"Ya tapi kan udh ga panas," elaknya.
"Nakal!"
Jennie yang hendak turun dari meja makan ditahan oleh sang kekasih."Kalau ga nakal nanti ga bisa punya anak sayang," bisiknya tepat ditelinga Jennie.
Jennie memukul lengan Jaehyun dengan kekuatan penuh.
"Minggir! Di ruang tamu masih ada Rose tau!"
"Rose disuruh pulang dulu, besok aja kesininya."
Sahabat dari Rose tersebut hanya tersenyum masam.
"Bye!" Jennie melangkahkan kakinya kearah ruang tamu, tak lupa membersihkan mulutnya yang terdapat air liur dengan kasar.
Dengan bibir bengkaknya dia memanggil Rose,"Rose sorry kelamaan di dapur, tadi habis bersih-bersih sebentar."
Rose memutar bola matanya malas. Mana ada bersih-bersih yang ada Jennie berciuman dengan kekasihnya itu sangat intim.
Karena tak ingin memperpanjang masalah dia hanya mengangguk saja. Biar besok saja dia menanyakan sekaligus menggoda Jennie setelah berciuman dengan Jaehyun.
Kalau sekarang dia tidak dapat menanyakan hal tersebut dengan bebas karena ada pawang Jennie dirumah ini, kan tak enak hati.
"Maaf ya cuma masak ramyeon," ucap Jaehyun sedikit tak enak.
"Ah iya gapapa kok, santai aja, gue makan apa aja," balas Rose dengan santai.
"Jadi kalian kapan nikah?" tanya Rose secara mendadak.
Jennie melotot sedangkan Jaehyun menyeritkan dahinya.
"Secepatnya," jawab Jaehyun mantap.
Rose justru menganga tak percaya, padahal dia cuma bercanda melontarkan pertanyaan tersebut.
"Apaan?! Pacaran baru satu hari udah bahas nikah aja! Lo juga belum kerja mau kasih makan batu?!" jawab Jennie dengan sarkas.
Jaehyun menyerit tak suka.
Rose menggaruk kepalanya, kok pasangan ini malah jadi ribut ya?
"Maaf-maaf jangan berantem, ini salah gue," lerai Rose.
Mereka menghabiskan ramyeon dengan keadaan hening.
Setelah selesai makan Rose menawarkan diri untuk mencuci piring, namun Jaehyun bersikeras agar dirinya saja yang mencuci piring.
"Jen besok dateng ke party yuk? Kak Irene ulang tahun!"
"Eh beneran? Gue kok ga tau ya?"
"Tadi dikabarin lewat grup chat jadi lo nya gatau, kan habis asik didapur sama Jaehyun."
Jennie mengangguk dan tak menyadari ucapan Rose.
Jaehyun berjalan mendekat kearah Jennie dan Rose setelah mencuci piring, benar-benar suami idaman.
"Jen, Jae gue pulang ya? Makasih makan malamnya. Jangan lupa pakai pengaman," Rose mengedipkan matanya kearah pasangan tersebut.
"Rose!!" teriak Jennie dengan jengkelnya, untung saja sebelum terkena amukan Jennie Rose sudah keluar rumah.
Jennie berdiri melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya karena gerah dengan pakaian kantor yang masih ia kenakan.
"Lo kok malah-"
Ucapan Jennie terpotong karena Jaehyun menyerahnya secara dadakan.
Jaehyun memegang pinggang Jennie dengan erat dan salah satu tangannya memegang tengkuk Jennie.
Jaehyun menggigit bibir Jennie, karena sedari tadi wanita itu terdiam, masih shock.
Setelah mendapatkan kesadarannya Jennie segera memukul dada Jaehyun.
"Parahh ya!" ucap Jennie sambil ngos-ngosan.
"Sana pulang!"
Jaehyun benar-benar meresahkan.
"Lo jngan cium-cium lagi!!"
Chup
Jaehyun kembali mencium bibir Jennie.
"HEH!"
"Panggilnya aku kamu, gaboleh gue lo."
"T-tapi kan belum ada persetujuan dari g-aku."
Jaehyun tak menjawab pernyataan yg diajukan Jennie, dia malah memeluk kekasihnya yang memiliki tubuh mungil tersebut.
"Ga jadi ganti baju?" tanya Jaehyun kepada Jennie.
"Ya kamu minggir! Jangan ngikutin!"
Jaehyun menekuk bibirnya kebawah, "memangnya aku ga boleh lihat?"
"GA!" setelahnya Jennie mendorong Jaehyun dan menutup pintu dengan keras lalu menguncinya.
5 menit kemudian..
Tok tok tok
"Kamu udah selesai belum?"
"BELUM! NGAPAIN MASIH DI DEPAN PINTU?!"
"Nunggu kamu."
Tak berselang lama Jennie membuka pintu kamarnya dengan wajah yang lebih segar.
"Kamu ga pulang?"
"Iya ini mau pulang."
"Besok aku anterin kerja ya? Gaada penolakan!"
Jennie mengangguk pasrah.
"Tapi pulangnya gausah dijemput."
Jaehyun mengangkat salah satu alisnya, "kenapa?"
"Kepo!"
Jaehyun mendekatkan wajahnya, "kenapa?"
"I-itu mau ada party."
"Sama siapa?"
"Rose."
"Terus?"
"Kok tanya terus?! Kepo!"
"Nanti Jae kan kangen, jangan pulang malem-malem, jangan mabuk juga!"
"Iya! Sana pulang, udah malem!"
Chup
"Kecupan selamat malam," Jaehyun mengedipkan salah satu matanya.
Jennie heran dengan Jaehyun yang bertingkah sangat nakal semenjak menjadi pacarnya. Bisa bahaya kehidupan Jennie jika Jaehyun bertingkah seperti itu.
Memang Jaehyun benar-benar meresahkan!
Sepertinya dia harus sedikit menjaga jarak dengan pemuda tersebut.
-BERSAMBUNG-
Maaf kemaren kelupaan:(
Jangan lupa vote dan comment.
Kayaknya book ini mau aku tamatin beberapa chapter lagi.
Makasih semuanya❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
BERONDONG• JAEHYUN
Fanfiction- Jaehyun × Jennie- "APA! LU SUKA SAMA GUA??!!" "Kakak kalau begitu tambah lucu tau" ‼️WARNING‼️ -Typo bertebaran kayak fakboi yang bertebaran dimana-mana -Bahasa campur aduk kek perasaan gua ke doi --Tolong hargai karya ini dengan vote dan comment...