|3| C a f e

1.4K 235 10
                                    

Setelah kepergian Rose Jennie segera menuju ke parkiran kantornya untuk mengambil mobilnya.

Sesekali dia membalas beberapa sapaan karyawan lainnya.

Sesampainya di mobil dia mendesah lelah, lalu mulai menghidupkan mesin mobilnya.

Setelah sampai dirumah Jennie menaruh bingkisan dari nyonya Lee di meja lalu menghempaskan tubuhnya pada kasur queen size nya.

Ah Jennie jadi rindu kedua orang tuanya yang berada di New Zealand.

Jennie memutuskan untuk tidur tanpa mengganti pakaiannya, toh nanti dia akan mandi waktu pergi dengan Rose.

Nada dering ponsel Jennie berbunyi, benar-benar mengganggu nya sekali.

"YAK JENNIE!"

"hm?" balas sambil mengumpulkan nyawanya.

"Gue mau kerumah lu, buruan siap-siap, dandan yang cantik siapa tau ada cowo yang kecantol"

"Hm"

Tut..

Jennie mematikan panggilannya dengan Rose perasaan dirinya barusan tidur. Dia melirik jam dinding yang ada diruangannya, ternyata dia sudah 2 jam tertidur.

Jennie memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Ting tong..

"JENNIE!JENNIE! JENNIE"

"SEBENTARR"

ceklek

Rose menilai penampilan Jennie dari atas hingga bawah secara berulang kali.

"Not bad"

"Rose lu mau ke cafe atau mau ke club sih?"

Rose menggedikkan bahunya.

"Memanfaatkan potensi diri Jen, siapa tau nanti banyak yang suka"

Jennie memutar bola matanya malas.

"Lu sih Jen terlalu kolot"

Jennie berdecak kesal dengan omongan Rose.

"Let's go" ucap Rose lalu merangkul Jennie menuju ke mobilnya.

Rose menghidupkan mobilnya dan memacunya pada kecepatan sedang.

"Oh ya Jen, kita bakal ada di cafe instagram-able dan lagi hits jadi otomatis banyak--"

"Orang pacaran, banyak bocah. Iya tau." potong Jennie dengan cepat

"Salah! Disana bakal ada banyak cogan secara cafe itu hits, gue yakin pasti banyak anak kuliahan disitu"

Jennie mengumpati Rose didalam hatinya, bisa-bisanya sahabatnya ini membawanya ketempat seperti itu.

Seperti ABG labil.

"Tau gini gue bawa mobil sendiri Rose" ucap Jennie sambil memijat pelipisnya.

"Ayolah Jen, jangan ngurusin pekerjaan terus. Lagipula umur 24 ngga terlalu tua juga buat kunjung di cafe itu" ucap Rose

Ya memang benar sih apa yang dikatakan Rose, tapi Jennie malas jika harus ke tempat yang terlalu ramai seperti itu apalagi banyak berondong-berondong.

Kalau boleh saat ini juga Jennie melompat dari mobil Rose lalu berguling di jalan yang telah dilapisi aspal.

"Rose kamu mau nyari cowo yang lebih muda?" tanya Jennie penasaran.

"Kalau ganteng sama manis ga masalah" Jennie hanya bisa mengelus dadanya mendengar jawaban Rose.

"Mau nyari berondong juga ga Jen?"

"Ga, makasih" balasnya singkat.

Jennie tidak akan membuang waktunya yang sangat berharga untuk hal-hal seperti ini. Tidak seperti Rose yang selalu kesana kemari untuk bersenang-senang.

Lagipula kalau Jennie punya berondong mukanya mau ditaruh dimana.

Tipe Jennie itu laki-laki dewasa tau, ngga macam berondong-berondong itu.

Yakali secara umur tua Jennie, yang mendapatkan pekerjaan Jennie duluan, yang lebih dewasa Jennie. Yang ada Jennie yang melindungi cowoknya.

Jennie kan mencari laki-laki yang pemikirannya dewasa, bisa melindunginya, mapan. Tidak seperti Rose asal tampang memenuhi kriterianya langsung deh disabet.

Kalau boleh jujur terkadang Jennie menjadi ngeri sendiri terhadap Rose, menurutnya Rose itu seperti tante-tante yang butuh simpanan pria muda.

"Aish Rose tau begini gue tidur aja lagi" keluh Jennie

Rose berdecak sebal dengan tingkah Jennie.

"Ayolah Jen lu juga butuh refreshing kali"

Rose memarkirkan mobilnya di salah satu cafe, kalau dilihat-lihat cafe ini cukup sederhana namun parkir kendaraan berjejeran penuh.

Mereka duduk disalah satu meja dekat jendela dilantai dua.

"Jen lu mau pesen apa?"

"Terserah lu aja deh"

Rose mengangguk lalu menunjuk beberapa pesanan kepada pelayan tersebut.

"Rose gue ke toilet dulu ya?"

Rose menganggukan kepalanya.

"A--"

Brak

Jennie menabrak seseorang, padahal baru saja dia ingin melangkah dari tempat duduknya tersebut eh sudah tertimpa sial.

"Sorry" ucap Jennie spontan

Jennie mengangkat wajahnya, didepannya ini terdapat laki-laki dengan wajah yang tampan ralat sangat tampan tapi Jennie sudah dapat menebak bahwa pemuda di depannya ini lebih muda darinya.

"Iya ga.." ucapan pemuda tersebut terpotong karena melihat wajah Jennie yang begitu rupawan

"I-iya gapapa"

Rose yang melihat pemuda tampan tersebut buru-buru berdiri dan mendekati mereka.

"Hai, maaf ya temen gue emang suka ga hati-hati"

Jennie berdecak kesal dengan apa yang rose bicarakan.

"Nama lu siapa? Nama gue Rose" ucap Rose mengarahkan tangannya kedepan mengajak bersalaman dengan pemuda tampan tersebut.

"Nama saya Jaehyun"








-BERSAMBUNG-

Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan comment ya.

Terimakasih sudah membaca cerita ini ✨

BERONDONG• JAEHYUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang