ENAM BELAS

107 12 2
                                    

ENAM BELAS

"Butuh waktu tujuh tahun untukku menemukan kebenaran. Butuh waktu tujuh tahun pula untukku memiliki keberanian meyakini sebuah kebenaran yang menurutku sangat memalukan."

Semua mata masih focus pada satu titik. Bapak Mentri masih berdiri di podium di depan sana. Menyisakan keheningan dan sejuta tanda tanya di kepala setiap orang yang hadir di rapat hari ini.

Taehyung kini mengusap wajahnya. Sampai hari itu, dia masih percaya bahwa kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Mobil mereka masuk jurang dan terbakar. Mayat mereka tidak bisa di temukan. Taehyung bahkan merasa jika cerita yang di bawa kakeknya itu terdengar sedikit tabu. Dan karena sangat sulit baginya untuk menghadapi kenyataan. Dia tidak berani menyelidiki sendiri tentang kematian kedua orang tuanya itu. Bagi Taehyung, mereka masih hidup, di dalam hatinya. Dia juga berharap bahwa itu suatu kesalahan. Bisa jadi orang tua mereka selamat dan menghindar dari ledakan tersebut dan akan pulang suatu saat nanti. Dia masih menunggunya, dan ditamabah alasan itu pula dia memilih keluar dari rumah untuk tinggal di apartemennya sendiri. Dia tidak ingin mempercayai bahwa orang tuanya sudah tiada.

Sampai ketika Tuan kim, kakeknya mengundang Sooyoung dan Taehyung secara pribadi dan mengabarkan kebenaran di balik ke-tidak pulangan orang tuanya selama bertahun-tahun. Begitupun dengan kakak Sooyoung, Park Chanyeol. Dengan sangat berat hati Tuan Kim mengatakan jika mayat terakhir yang ditemukan di jeju DNA nya cocok dengan ketiga orang yang hilang selama bertahun-tahun itu. Namun saat mendengar itu, yang Taehyung lakukan hanya diam. Dia tidak tahu harus berekasi bagaimana. Apapun yang kakeknya jelaskan saat itu, tidak ada yang berbeda. Kedua orang tuanya tetap tidak bisa pulang.

Taehyung mengalihkan pandangannya, dia kini menatap jauh pada Sooyoung yang juga terlihat sangat terpukul. Taehyung memperhatikan wajah putih Sooyoung yang semakin pucat dan kedua matanya yang memerah. Dia mengerti perasaan itu, sangat mengerti. Tapi meskipun begitu, anehnya yang dia khawatirkan saat ini hanya Sooyoung, dia tiak lagi perduli dengan lukanya.

"Selama tujuh tahun ini aku melanjukan penyelidikan ini sendiri. Mereka menerima peraturan yang sama karena ini adalah tugas Rahasia. Aku selalu berharap mereka akan baik-baik saja dan akan kembali suatu hari nanti. Namun harapanku, juga harapan kita semua pupus saat mayat-mayat it di temukan. Mayat mereka sengaja dihapus dari daftar karena peraturan yang aku buat dan mereka sepakati. Ini memang berat, dan dari hatiku yang terdalam aku sangat meminta maaf kepada kalian semua.... " Bapak mentri menyelesaikan kalimatnya dengan suara pilu, dia mengehentikan ucapannya untuk beberapa saat.

"Keputusanku untuk kembali membentuk tim adalah karena aku sadar, kasus ini sama sekali belum tuntas." Bapak Mentri kembali menghentikan penuturannya. Setelah beberapa saat terdiam, dia pun kembali melanjutkan. "Selain itu, karena ada satu tugas lain yang saat ini ingin kembali aku percayakan kepada kalian."

Semua orang yang menunduk tadi, kini kembali mengangkat kepala mereka.

"Aku akan memberi tahukan nama seseorang yang menjadi pembuka dari Secret List . Namanya tidak akan kalian temukan di daftar rahasia, tetapi dialah yang sebenarnya menjadi penyebab awal tragedi ini terjadi. Dialah penghianat yang membocorkan keberadaan tim khusus generasi pertama kepada target kita.

"Dia adalah Jin Do Hyuk. Dia seorang kapten dari salah satu Tim khususTentara Republik Korea Selatan. Dia baru saja menyelesaikan tugas luar negrinya dan dia baru kembali ke Seoul dua hari yang lalu. Dia memiliki fisik yang tinggi juga kekar. Dia terlatih menjadi Tim Rahasia dan akan sangat sulit menangkapnya. Kita butuh rencana yang matang untuk itu.

"Dia mengetahui semuanya, dan dia sangat pandai dalam hal apapun."

******

"Saya akan menjelaskan kekeliruan disini. Cha Do Hyun sedang berada di China dengan Sekretarisnya untuk menyelesaikan kesepakatan mereka. Masalah ini kini bertambah serius karena ternyata banyak orang yang menajdi korbankan dalam tenisnya. Kita tidak bisa mengehntikan transaksi itu, namun kita bisa menangkap orang-orang yang terlibat di dalamnya.

IN WAR! (COMPLETED)Where stories live. Discover now