DUA PULUH ENAM

22 4 0
                                    

"Angkat tangan!"

Sooyoung dan Jungkook segera bangkit. Saat berbalik, mereka melihat pengawal Jin Do Hyuk sudah berdiri sambil menodongkan senjata kepada mereka. Dia memakai masker dari kain hitam, juga pakaian serba hitam.

Apa mereka ketahuan?

Tapi sebelum pria itu bergerak menyerang mereka, Jungkook terlebih dahulu menyerang.

Jungkook menendang kedua tangan pria itu yang lurus kedepan hingga menekuk, senjata laras pangjang yang dipegangnya terlempar ke atas. Sooyoung dengan cepat memunut senjata itu.

Pengawal itu kehilangan kesempatan untuk meyerang. Jungkook segera mengangkap kedua tangan pengawal itu dan memutarnya kebelakang. Dengan cepat Jungkook mencekik leher pengawal itu dengan lengan berototnya.

"Nuna!" Dia memberi kode.

Sooyoung dengan sigap segera mengeluarkan sebuah tali dari ransel Jungkook, dengan cepat membuat simpul dan mengikat erat kedua tangan dan kaki pengawal itu. Sooyoung mengeledah pria itu dan menemukan sebuah radio disaku celananya. Dia saling tatap dengan Jungkook dan Jungkook langsung mengerti perintah yang diberikan padanya.

"BUGG!" Jungkook tanpa aba-aba memukul leher pengawal itu dengan samping tangannya. Pengawal itu tidak sadarkan diri. Mereka membuka ruangan di sebelah mereka, dan mengangkat pengawal itu kedalam.

Ruang rawat inap yang memiliki dua kasur pasien didalamnya.

"Kita taruh dia dipojok," Sooyoung terengah dan berusaha berbicara sepelan mungkin. "Itu adalah radio jarak pendek. Dia belum sempat membuat laporan, sepertinya kita belum ketahuan, Kapten."

"Semoga saja." Sooyoung menyerahkan radio itu kepada Jungkook. "Ini masih terhubung "

"Aku akan menyimpannya."

Giliran Sooyoung yang menekan ear-monitornya, "Sooyoung disini. Kita hampir ketahuan. Dan sekarang kita bersama pengawal yang berhasil dilumpuhkan. Kami berada didalam ruangan dilantai dua. Sooyoung melapor."

"Kalian baik-baik saja?" Kyuhyun menjawab disebrang sana.

"Kami baik. Tapi kami memiliki kemungkinan ketahuan. Bagaimana langkah selanjutnya, Pak?" Dia masih berbisik.

"Tidak ada pilihan lain. kita harus menyerang lebih dulu. Pengawal yang menyerang kalian tidak termasuk hitungan, jadi kemungkinan besar dia masih memiliki lebih banyak pengawal tersembunyi yang berkeliaran." Kyuhyun berbicara diseberang sana. "Semuanya, bergerak dengan hati-hati dan cari tahu ada berapa pengawal yang tersisa. Jungkook dan Sooyoung dilantai dua, aku, Donghae dan Ilhoon dilantai satu, Jinyoung dan Euwoo pergi ke lantai tiga dan bagian atap gedung." Kyuhyun kembali memberi perintah. "Satu lagi, berhati-hatilah. jika mereka mengetahui kita disini, ada kemungkinan mereka juga sedang menjalankan rencana mereka. Berhati-hati juga dengan bagunan lantai tiga dan atap, kebakaran tujuh tahun yang lalu bukan hanya kebakaran biasa jadi ada kemungkinan bangunan ini sudah tidak sekokoh dulu."

"SIAP PAK!" Semua anggota menjawab serempak.

*****

"Lapor! Atap bersih pak. Saya akan mulai memasang peralatan." Eunwoo sudah selesai menyir setiap sudut bagian atap bangunan. Dengan perlengkapan yang dibawanya dia akan berjaga dan mengamati dari sana.

"Jinyoung disini. Aku menemukan satu pengawal yang sedang duduk didalam ruangan. Dia sepertinya sedang menelpon. Dari percakapannya aku menduga dia menelpon orang lain dan bukan urusan tugas, apa aku harus masuk dan menyerang?"

IN WAR! (COMPLETED)Where stories live. Discover now