"Apa kau pikir hanya kau saja yang memiliki kartu AS?" Cha Do Hyun menghentikan gerakan polisi yang akan membawa mereka pergi. Mereka semua seketika berhenti dan kembali diam di posisi semula. "Aku juga punya."
"Kalau begitu katakana," tantang Jin Do Hyuk. "Aku ingin tahu seberapa besar kartu AS itu dapat memperngaruhiku."
Cha Do Hyun yang sedari tadi menahan geram kini tersenyum penuh percaya diri di tengah kegelisahan kedua rekannya. Senyuman penuh perhitungan. "Kau tahu siapa orang lain yang harusnya bergabung dengan kita disini?"
"Siapa?"
"Ayahmu."
"Mwo?" Tanya Jin Do Hyuk dengan nada meremhkan.
"Kau tahu. Dia selama ini menyimpan rahasianya dengan baik, selama 7 tahun ini. Ayahmu itu, dia adalah seorang pembunuh."
"Apa maksudmu?" Begitu mendengar kelanjutan dari perkataan Cha Do Hyun, Jin Do Hyuk mulai kehilangan kepercayaan dirinya. Dia tidak menyangka jika kartu AS yang dimiliki Cha Do Hyun bersangkutan dengan ayahnya.
"Kau ingat dua jaksa dan satu reporter yang meninggal di gedung ini tujuh tahun yang lalu? Mungkin kau tidak tahu kejadiannya karena kau sudah melarikan diri setelah menandatangani kesepakatan dengan kita. Tapi, ada orang lain yang datang setelah itu untuk menyergap kita. Dia yang sangat terkejut karena anaknya ikut terlibat akhirnya ingin membuat perjanjian dengan kita agar informasi itu tidak bocor. Namun, ketiga orang itu menemukan kita dan kita ketahuan. Akhirnya tanpa pikir panjang ayahmu meloloskan peluru pada mereka bertiga, tapi pria yang tinggi masih kuat bangun dan akhirnya ayahmu, dia memukul kepala pria itu hingga pria itu tidak berkutik lagi," Cha Do Hyun menatap satu per satu semua orang yang ada diruangan itu. Suasana seketika berubah, tapi dia belum selesai dengan penjelasannya. "Ayahmu, yang ingin menyembunyikan barang bukti akhirnya membakar gedung ini. Karena gedung ini menyimpan banyak persediaan orbat-obatan untuk percobaan, dampaknya mejadi sangat besar. Api berkobar diluar dugaan, bahkan samapi terjadi ledakan hingga kami hanya bisa menyelamatkan diri kami. Semua orang kecuali kami yang ada digedung ini tidak selamat. Itulah awal dari inspirasiku untuk membuat percobaan obat ini menjadi tragedi kebakaran. Aku membakar barang bukti pada percobaan selanjutnya karena terinspirasi dari ayahmu, Nak. Dan dia, melakukan semua itu demi kau. Anaknya. Bukankah dia seorang ayah yang baik?"
Cha Do Hyun menatap wajah Jin Do Hyuk yang terdiam. "Aku rasa kartu AS ku berhasil, dari raut wajahmu, sepertinya kau tidak senang mendengar ini."
"Jadi ayah...."
"Sepertinya ini bukan hanya kejutan untukmu." Cha Do Hyun kembali mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Terlihat ekspresi berbeda timbul dari wajah semua orang yang ada di ruangan itu. "Aku berhasil memberikan kejutan bagi semua orang. Apa kalian benar-benar belum mengetahuinya? Kalau begitu kalian hanya menyelidiki yang ingin kalian tahu saja. Oh bukan, kalau tidak, Bapak Mentri yang kalian sangat hormati itu berhasil membodohi kalian." Dia tertawa puas.
Sooyoung menatap lantai untuk beberapa saat, dia menarik napas dalam kemudian kembali memegang erat pistolnya. Dia sedikit terkejut, namun kemudian dia kembali bersiaga. Dia sedang bertugas disini. Apapun yang terjadi, tugasnya lebih penting sekarang. Hatinya bergejolak saat pertama kali penjelasan dari pertanyaannya selama tujuh tahun ini diungkapkan Cha Do Hyun. Entah itu memang kebenaran, atau Cha Do Hyun mengarangnya demi meruntuhkan kepercayaan diri Jin DO Hyuk dan membalas serangan pria itu, yang pasti reaksi Sooyoung kali ini tidak se histeris sebelumnya. Rasanya, keterkejutannya sudah habis sejak mendengar kakaknya tidak selamat, kemudian disusul dengan kepergian kakak iparnya tujuh tahun yang lalu. Belum lagi, saat mereka menemukan jasad kakaknya diantara 63 korban yang ditemukan di lahan belakang pabrik di Pulau Jeju. Sooyoung tidak heran jika kebenaran buruk lainnya akan kembali bermunculan kepermukaan. Saat jasad Chanyeol ditemukan, setengah rasa penasaran dan dendamnya sudah terangkat. Dia tidak mengharapkan apapun lagi. Dia ingin mengikhlaskan kepergian kakaknya dan memulai hidup baru dengan Hyunwoo dan Jungwoo tanpa beban.
YOU ARE READING
IN WAR! (COMPLETED)
Action" Ini menyangkut banyak orang. Kalian yang tentukan. Jika setuju , kematian mengejar kalian. Dan jika memilih mundur, kalian tidak akan diakui. Kami memilih yang paling unggul. Tapi, mereka juga bukan orang yang bisa dipandang sebelah mata. Saat...