222

4.8K 813 51
                                    


"Hai, aku Roséanne White, apa kau tertarik berhubungan dengan gadis Australia?"



Aku mendongak demi menatap sosok berambut pirang panjang yang berdiri di hadapanku itu, sesaat kegiatan makan siangku terhenti karena wajah cantiknya.

"Apa?" Tanyaku.

"Aku duduk di sini, ya."

Manik gelap itu seolah menusuk. Rosé meletakkan nampan makanannya di hadapanku lalu duduk di sana, mataku melirik sekitar, nampaknya Rosé cukup menarik perhatian.

"Jeffrey Anderson, kan? Aku pernah melihatmu di taman kota."

"Aku pernah melihat seluruh penduduk kota di sana."

Rosé tertawa kecil, dan kali ini tidak bisa dipungkiri dia terlalu cantik untuk duduk di hadapanku—maksudku, bukannya aku jelek, sama sekali tidak, tapi aku yakin Rosé ini tipe gadis populer yang memiliki pacar seorang pemain bisbol.

"Jeffrey, kau tampan."

Aku tidak menjawab, lebih memilih fokus pada sandwich ayam yang menjadi menu makan siang hari ini dibanding wajah yang tersuguh di hadapanku.

Tepat saat itu aku merasa kakinya menyelip di antara dua kakiku di bawah meja, dan itu sukses membuatku menatapnya yang malah tersenyum, detik itu aku tahu bahwa dia tidak sepolos wajah cantiknya, kaki Rosé mengerjaiku di bawah sana.

"Jadi, kau biasa dipanggil apa?"

"Jeff." Aku menepis kakinya, dan dia makin tersenyum.

"Aku memanggilmu Anderson, boleh?"

Aku mengangguk dan kembali menatap sandwich yang berada dalam genggaman, tapi pikiranku tidak ada pada sandwich tersebut, melainkan bertanya-tanya gadis aneh macam apa Rosé itu sampai mau mendekatiku?

Aku cukup disegani, tidak punya teman, orang-orang menganggapku aneh karena aku pernah tidak sengaja membawa tikus yang baru saja aku bunuh ke dalam tas. Itu kecelakaan, aku sendiri tidak tahu kenapa tikus bau busuk tersebut bisa ada di dalam tas bukan di dalam kardus tempat terakhir kali aku menyimpannya.

Tapi kenapa Rosé tiba-tiba datang dan ramah padaku?



"Anderson."

Aku menegakkan pandangannya demi menatap manik indah Rosé.

"Aku murid baru disini, omong-omong, banyak yang mendekatiku sejak aku baru masuk tadi pagi tapi aku malah duduk bersamamu."

Lalu?

Tapi aku memilih tidak menjawab, sedangkan Rosé meneruskan,

"Aku melihat wajahmu dan jadi terpikirkan sesuatu."

"Apa?"



"Ayo berkencan."










Note;

Ada bbrp bagian yg terinspirasi dari series The End Of The F***ing World.

Gw baru nonton sampe ep 2 dan berhenti krn mager, jd klo ada bagian dari work ini yg mirip sama episode-episode setelah episode 2, berarti itu cuma kebetulan.

𝐖𝐞𝐢𝐫𝐝𝐨𝐬❜🪵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang