Note; seneng bgt, so far dari semua cerita yg gw tulis, cerita ini sih paling stabil (views dan comment) kecuali di chapter satu.
Kalian spam juga gapapa kok hehe 🥰
"Aku tahu kau tidak pernah tertarik soal cerita romantis, tapi coba baca ini."
Mataku melirik buku novel yang Rosé sodorkan. Sampulnya berwarna biru muda, dengan gambar side profile seorang wanita dan bunga mawar, minimalis, tapi aku tidak suka.
"Kembalilah bekerja agar cepat selesai."
Rosé mencibir. "Cepat-cepat melayani pelanggan tidak membuatku cepat selesai."
"Kalau begitu layani aku."
"Haha." Rosé menatapku datar, hendak pergi tapi aku segera menahan tangannya. "Serius, layani aku."
Dapat kulihat mata Rosé mengerjap beberapa kali, dia menunduk demi berbisik padaku yang sedang duduk di hadapannya sedangkan ia berdiri. "Sekarang? Benar-benar disini?"
Apa hanya itu yang ada di pikirannya?
"Aku mau chocolate chips waffle, dan segelas susu hangat." Ucapku sembari mendorong kepalanya menjauh. Dia tersadar, lalu terkekeh pelan, lalu tangan lentik itu tiba-tiba menekan kedua pipiku dan menggerakan kepalaku ke kanan dan ke kiri. "Oh my god you're so cute!" Pekiknya tertahan.
Bayang-bayang tangan lentik itu menekan gemas pipi pria lain membuatku menepis tangannya. "Kembali bekerja, rumahku kosong hari ini."
Dia tersenyum lalu menaik-turunkan alisnya. "Owww, niat terselubung. Sudah kuduga, kau memang tidak mungkin menungguku selesai bekerja dengan suka rela."
Setelah Rosé kembali bekerja, aku melirik novel yang dia berikan. Tidak tertarik, aku lebih memilih menatap ke sekitar. Tipikal Diner biasa, tidak ada yang spesial.
Lantas mengapa nampaknya tempat ini adalah tempat favorit Jungkook?
Ah, pria berdarah Korea sialan itu lagi. Jungkook sudah tinggal di pikiranku tanpa membayar uang sewa sejak aku melihat mereka bermesraan di depanku beberapa hari lalu.
Jungkook juga sering berkunjung ke sini saat Rosé sedang bekerja, bergurau tentang "apa kau ada di menu? Dengan senang hati aku akan memesanmu kalau iya." Yang membuatku terganggu, entah kenapa.
Aku tidak tahu apa yang aku rasakan.
Kenapa aku memikirkan pria itu?
Maksudku, aku tidak memikirkannya seperti aku memikirkan Rosé—kau tahu? Ini konyol, sejak kapan aku memikirkan Rosé? Aku tidak pernah memikirkannya, sama sekali tidak, kan?
Lupakan soal Rosé, entah kenapa baru-baru ini tiap melihat wajah Jungkook rasanya aku ingin menancapkan garpu pada bahunya.
Mataku melirik novel romansa yang Rosé letakkan tadi, menghela napas panjang, aku tidak pernah mengerti soal dunia romansa, dan entah kenapa rasanya aku sedang terjebak di dalamnya.
Apa karena aku sudah mempunyai kekasih?
Rosé kekasihku, kan?
Tunggu, apa hubungannya?
Semua ini tidak masuk akal. Kenapa aku berpikir aku sedang terjebak dalam dunia romansa konyol di saat Rosé, Jungkook, ingin menancapkan garpu pada bahunya, kesal tanpa sebab, memikirkan betapa senangnya dia disuguhi sifat manis Rosé, dan tautan tangan mereka tidak ada hubungannya dengan dunia romansa?
Tidak ada, kan?
Aku hanya sedang bermain-main di sini. Rosé bonekaku, aku memakainya, memainkannya, membuatnya tersiksa sampai menangis di hadapanku, lalu membunuhnya.
Rosé pun juga mungkin sama saja, dia hanya bermain-main, seperti apa yang dia lakukan pada pria-pria lain di luar sana.
Bahkan mungkin Jungkook tidak tidak ada beda.
Well, aku tidak sebodoh itu, aku tahu dasar-dasar dari hubungan romantis: berjumlah 2 orang, saling mencintai, melengkapi, dan hal-hal menjijikan lainnya.
—oh, sekarang kenapa aku malah menghubungkan rasa kesalku terhadap Jungkook dengan 'hubungan romantis'? Aku sedang tidak menjalaninya, kan?
Aku tidak ada dalam hubungan romantis konyol itu, kan?
Note;
Bingung bgt gimana nulis isi pikiran Jeffrey, dia ribet anaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐞𝐢𝐫𝐝𝐨𝐬❜🪵
Fanfiction𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 ❝Jeffrey yang aneh bertemu Rosé yang sama anehnya.❞ Inspired by a Netflix's series The End of The F***ing World.