Di sekolah, aku sama sekali tidak punya teman.Sebenarnya aku tidak tahu apa alasan yang jelas, apakah itu karena tikus mati yang ada di dalam tasku atau hal lain, tapi aku tidak mau tahu. Mungkin karena aku membosankan?
Sebenarnya ini agak lucu. Aku tidak punya teman, tapi punya kekasih—bisa dibilang begitu, walau masih aneh dengan fakta bahwa aku mengencani seorang gadis.
Rosé lumayan populer, cukup populer untuk disapa saat berjalan di koridor. Sedangkan orang-orang menatapku aneh, seperti bertanya-tanya sedang apa aku berjalan di sebelah Rosé.
Rosé tidak pernah memintaku untuk bertingkah laku sebagai kekasihnya di sekolah, aku pun tidak ada inisiatif tersendiri, tapi dia membiarkanku berjalan di sampingnya selama di koridor, mungkin itu tandanya hubungan kami tidak disembunyikan.
Mataku melirik ke bawah, Rosé terlihat manis dengan sweater dan jeans panjang, seperti ada magnet yang membuatku ingin terus melihatnya, menatap tiap ekspresi yang dia keluarkan, mulai dari yang paling kecil sampai yang paling ketara, membuatku lagi-lagi bertanya-tanya ekspresi apa yang akan dia keluarkan saat aku membunuhnya.
Apakah dia akan menangis? Atau berteriak histeris?
Nanti dengan apa aku membunuhnya? Pisau? Terlalu biasa, atau aku kurung sampai dia mati sendiri? Terdengar sedikit merepotkan, bagaimana kalau aku cekik perlahan? Tangan kosong adalah yang terbaik—
"Anderson."
Aku menoleh. "Ya?"
"Aku sering melihat sepasang kekasih melakukan ini saat mereka berjalan." Rosé menarik tangan besarku ke dalam saku jeansnya, bukan saku depan tapi saku belakang, dia tersenyum. "Tanda kepemilikan, kau tahu," bisiknya.
Aku hanya diam saat telapak tanganku masuk ke saku belakang celananya, dan Rosé berbisik,
"I'm yours."
Mataku melirik ke Rosé yang masih berjalan dengan tenang, tidak peduli dengan keberadaan tanganku yang menyentuh bokongnya, dan bibirku menyungging senyum kecil.
Aku memilikinya.
Dia milikku.
Aku tidak pernah mengencani seseorang, dan tidak pernah terpikir betapa menyenangkannya berkencan itu. Aku tidak tahu apa yang akan kami lakukan nanti, apakah hanya berkegiatan di atas kasur atau melakukan hal yang sewajarnya sepasang kekasih lakukan, tapi yang aku tahu,
Rosé milikku.
Tubuhnya, hatinya, maupun matinya, semua milikku.
Note;
Spam next dong biar semangat 😢
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐞𝐢𝐫𝐝𝐨𝐬❜🪵
Fanfiction𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 ❝Jeffrey yang aneh bertemu Rosé yang sama anehnya.❞ Inspired by a Netflix's series The End of The F***ing World.