Malam semakin larut, keadaan sekitar semakin redup. Inilah waktu yang pas untuk Taehyung pergi keluar, secara diam-diam tentunya.
Taehyung berusaha keras buat ga nimbulin suara apapun. Sampai pada depan pintu, dia berpikir sejenak sebelum mulai memutar knop kunci yang dia yakin nantinya akan menimbulkan suara keras.
Klek
"Mau kemana?"
Jantung Taehyung terasa berhenti detik itu juga. Dengan lambat dia menoleh kebelakang, menatap sosok yang sedang bersedekap dada dihadapannya, "A-anu, ehm, k-ke Jimin."
"Tetep kekeuh mau nontonin balap mobil lagi?"
"Ini terakhir, serius."
"Ya. Pergi aja. Jangan kaget kalau kamu pulang ternyata 2 mobilmu udah hilang, itu artinya aku jual."
Taehyung mendekati sosok itu, meraih tangannya, "Kamu kenapa sih kok jadi kaya gini?"
Sosok itu mengangkat satu alisnya, "Kenapa katamu? Aku suami mu, brengsek. Jangan bikin aku nyesel nikah sama kamu gara-gara suamiku suka nontonin balap mobil berdampak sering ninggalin suaminya dini hari?"
"Jungkook sayang," Taehyung menarik Jungkook untuk dia peluk, "Jangan marah mulu, hamil atau gimana?"
"Aku cowo."
"Iya. Cantik lagi." Taehyung menangkup pipi Jungkook, membuat bibirnya mengerucut, "Kamu mau apa? Tunjukin ke aku list sopi mu, aku checkout-in."
Mata Jungkook melebar, menunjukkan binar cerah yang makin mempercantik dirinya, "Bener ya?"
Taehyung mengangguk, menempatkan bibirnya pada belah bibir Jungkook. Ciuman yang lembut semakin lama berubah rakus.
Jungkook mengerang seraya menyingkirkan tangan Taehyung yang meremas pantatnya.
"Jangan. Masih ngilu ini kamu gempur 5 jam kemarin."
"Jadi, aku boleh pergi?"
Jungkook menggeleng yang mana bikin Taehyung mengerang frustasi.
"Jung, yang turun temen aku, nanti kalau misal–"
"Kalau misal temen aku kenapa-kenapa, aku ikut ngerasa bersalah soalnya ga ada disebelah dia pas itu." Jungkook mendengus malas, "Basi."
Hobi baru Jimin sekarang balapan. Bukannya di larang, malah didukung sepenuh hati oleh Taehyung. Dan itu buat Jungkook kesal karena slalu ditinggal Taehyung saat Jimin turun.
"Jimin udah nunggu, yang."
"Yaudah," Jungkook melepas tangan Taehyung dari pinggangnya. "Aku ikut."
Taehyung mendial nomor Jimin, setelah diangkat dia baru ucap, "Ga jadi dateng, ada yang mau ikut. Lo ati-ati, kalau ga gue ketawain dipemakaman lo."
Jungkook menatap sinis Taehyung, setiap dia mau ikut dengan cepat Taehyung akan menelepon Jimin mengatakan kalau dia batal datang.
Taehyung mengantongi hpnya, jalan ke pintu lalu menguncinya kembali.
Saat Taehyung sudah berdiri didepan Jungkook dia menarik salah satu paha Jungkook untuk dia lingkarkan di pinggangnya. Terlampau paham dengan kode ini, Jungkook mengalungkan tangannya di leher Taehyung, mengangkat sisa kakinya untuk dilingkarkan di pinggang Taehyung.
"Mending tidur daripada ajak kamu."
Berjalan ke kamar dengan tangan Taehyung sibuk menahan beban Jungkook. Yang digendong malah menunjukkan raut bangganya karena berhasil bikin sang suami nurut.
Seperti itu hidup Jungkook dan suaminya 6 bulan belakangan. Berhasil membawa ijin dan restu dari orang tua masing-masing untuk melanjutkan ke komitmen yang terikat.
Beberapa bulan lalu semesta, takdir, dan dunia memperbolehkan mereka untuk kembali bertemu dan bersatu.
Beberapa bulan lalu Taehyung merebut hati orangtuanya dan restu sudah ditangan.
Dan Jungkook yang pulang ke rumah. Sempat perang dingin sama mama karena orientasi seksualnya, tapi dapat diselesaikan oleh kedewasaan Taehyung.
Dengan bantuan koneksi ayah Taehyung, mereka berhasil menikah.
2 tahun lalu semua keresahan dan ketakutan mereka berganti dengan ending yang manis.
Dan beberapa tahun yang akan datang– mungkin selamanya, Taehyung hanya akan jatuh ke Jungkook, begitu juga sebaliknya. Karena dari awal kisah mereka abadi dan juga cintanya.
— fin ( lagi )
terima kasih sudah baca. aku sampe inget siapa aja yang rajin baca & vote setiap aku update, haha. love you, guys :(
baca buku ku yang lain, yuk!
sekali lagi, terima kasih sudah baca. <//3
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerta, vk ✔
Fanfiction"Kalau gue sih sayang, bukan suka lagi." "Udah, berhenti anjing." "Gue paham kalau ini tabu, tapi gue terlanjur jatuh. Ayo jalani?" ajak Taehyung Prasetya kepada Jungkook Arkaella