ide

1.2K 141 2
                                    

Tawa Jimin terdengar setelah Taehyung beres cerita.

Gimana ga lucu, pandang temen yang sebegini brengseknya malah kena sial itu bikin ketawa.

Taehyung merengut, tatap Jimin malas.

"Lo tuh, kan udah gue bilang jangan mainin cewe. Bebal sih, rasain aja sekarang."

Taehyung menguap, ga peduli sama perkataan Jimin. Kenapa juga dia harus kepikiran gini? Toh, kalau mau dalam beberapa hari Taehyung pasti dapat cewe baru.

Justru harusnya Taehyung pikirin bagaimana nasib barang yang ada dirumahnya.

"Jim, nebeng tinggal."

Jimin mendecih. "Kan gue digusur. Lo mau tidur emperan depan toko sih, ayo ayo aja."

"Bercanda, asu."

"Iya, gue tau cok."

"Emang lo mau tidur tigaan sama bang yoongi?" Sambung Jimin.

"Sofa."

"Ga punya sofa."

"Karpet."

"Di laundry."

"Terus gue tidur dimana, bangsat?!"

"Gue siapin kardus."

"Lo bener-bener ya," Tangan Taehyung terangkat, siap menjambak rambut Jimin. Dengan cekatan langsung di tangkis. "Bilang aja kalau gue gaboleh nginep."

Kekehan Jimin seakan memberi jawaban. "Bukan gitu. Tempat gue udah sempit, ketambahan manusia banyak dosa kaya lo pasti makin sempit. Toh, bang yoongi belum tentu ijinin."

Taehyung memutar bola matanya, misuhin Jimin tanpa suara.

"Balik aja sih kerumah."

"Terus kalau mereka belum pergi? Taunya nunggu dikamar mandi sambil pegang sendok buat nyongkel mata gue gimana?"

Jimin memasang raut jijik. Sumpah, fix ini Taehyung akalnya putus.

"Lo apa banget sih," Ambil kopi Taehyung, minum 2 tegukan lalu taruh lagi. "Bawa duit? Ke hotel gih."

"Tipis. Belum di transfer."

Setelah Taehyung lulus kuliah, dia ga langsung cari kerja. Pikirnya, ayah Taehyung punya beberapa perusahaan, pasti nanti bakal ambil Taehyung buat urus.

Jadi sekarang mending habisin duit orang tua, selagi bisa.

Sama persis seperti Jimin. Bedanya Jimin masih punya akal sehat buat hemat, ga serajin itu sebenarnya, cuma lebih mending dari Taehyung.

"Satu-satu nya jalan ya lo tidur di emperan."

Taehyung mengacungkan jari tengah kearah Jimin.

Membulatkan tekad untuk kembali kerumah dan semoga 2 perempuan yang buat ricuh tadi sudah pergi.

Keduanya hening. Jimin yang fokus main hp, Taehyung yang lihat sekitar karena ga ada hp.

Netranya berhenti. Tatap Jungkook yang memasuki cafe dengan sweater biru muda. Manis sekali.

Entah terlalu peka atau apa, Jungkook menatap balik Taehyung. Melempar senyum tipis sebagai sapaan.

Sadar dengan hal itu, Taehyung tarik kedua sudut bibirnya sembari kasih lambaian tangan ke arah Jungkook.

Mata Taehyung tetap mengekori pergerakan Jungkook. Mengikuti setiap langkah sampai berhenti di panggung live musik dan membantu temannya yang lain menyusun alat musik.

Taehyung bahkan lupa kalau hari ini adalah minggu malam yang artinya adalah jadwal live musik.

Selintas pikiran muncul di otaknya, buat Taehyung senyum. Gimana kalau numpang ditempat Jungkook? 'Kan mereka udah temenan?

Amerta, vk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang