bubur aduk atau jangan?

1K 117 3
                                    

Sebulan berlalu sejak Taehyung numpang dirumah Jungkook.

Keduanya semakin dekat, entah dari chat tiap hari, bertemu di cafe setiap weekend, atau Taehyung yang ikut Jungkook ngelatih.

Taehyung jadi tau banyak tentang Jungkook.

Dia tau kalau Jungkook ga lanjut kuliah, lebih pilih kerja di berbagai tempat buat hidupin hidupnya. Tau makanan minuman favorit, bahkan kebiasaannya.

Satu yang Taehyung gatau, keluarga Jungkook. Pernah sekali Taehyung tanya kemana orang tua Jungkook, alhasil chatnya dianggurin seharian.

"Jung jung jung." Ketukan pada pintu semakin berisik. Jungkook udah planning bakal tidur sampai siang hari ini, berhubung ga ada pekerjaan. Tapi sialnya Taehyung malah bertamu pagi buta gini.

Pintu terbuka. Terlihat Jungkook dengan rambut berantakan dan muka bantalnya, "Kenapa?"

"Pagi. Nih, sarapan."

Ga jarang Taehyung datang ke rumah Jungkook sekedar kasih makanan. Mau tolak tapi inget ini rezeki, jadi diterima aja.

"Makasih," Tangan Jungkook mengambil kresek yang disodorkan oleh Taehyung. "Tapi ini jam 5 pagi, sialan."

Taehyung membusungkan dada, bangga sama diri sendiri. "Sama-sama."

Tanpa permisi, Taehyung nyelonong masuk kerumah Jungkook. Buat Jungkook putar bola mata sambil dengus sebal.

"Gue masih mau tidur."

"Tidur aja," Taehyung tiduran diatas sofa, mencari titik ternyaman lalu mainin hp miliknya. "Gue ga berisik kok."

Satu sikap kurang ajar Taehyung, jadiin rumah Jungkook seperti rumahnya sendiri.

Sebetulnya Jungkook ga masalah, toh selalu dibawain makanan. Tapi kenapa rasanya kesal saja lihat Taehyung begini.

Kalau Jungkook bangun, bakal susah buat kembali tidur. Jadi daripada darah tinggi pagi-pagi, mending Jungkook mandi.

Kelar mandi Jungkook berniat makan sarapannya. Duduk dikarpet depan sofa pas dengan tv nyala.

"Lo ga makan?"

Taehyung jawab tanpa putusin tatapan dari gamenya, "Belom."

"Kok cuma beli satu?"

"Emang mau berapa? Rakus bener ya lo, dibeliin juga."

Decak kesal, bukan itu maksud Jungkook. "Terus lo makan apa, taehyung?"

"Nanti beli deh, atau lo mau bikinin?"

Hati Jungkook betulan dongkol. Tatap marah Taehyung, tapi percuma saja, kan Taehyung fokus sama gamenya.

"Males banget, anjing."

"Jangan marah-marah kak jung."

"Cocotan. Ambil sendok lagi cepet."

"Gamau, nanti kalah."

Oke, kesabaran Jungkook habis. Jungkook keluarin dari kresek, buka bungkusnya.

Bubur dengan topping penuh bagian atasnya sukses bikin Jungkook sebal karena bakal bagi makanan itu bareng Taehyung.

"Buka mulut." Taehyung nurut. Sesuap bubur masuk kedalam mulutnya.

Dengan sendok yang sama, Jungkook suap ke diri sendiri.

"Aduk, jung. Gaenak ga kerasa semua."

"Banyak mau. Gue dorong ni sendok sampe lambung lo."

Pagi itu ruang tamu Jungkook sebagai latar 2 pemuda yang punya kesibukan berbeda. Yang satu sibuk main game, yang lain sibuk menyuapi sosok disebelahnya dan dirinya sendiri.

Amerta, vk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang