Jungkook terbangun kembali karena dering telepon yang berisik.
Merogoh saku celana Taehyung dan mengambil hpnya. 'Sumber Uang' lagi.
Jungkook tidak mengambil risiko menangis setelah mendengar perkataan ayah Taehyung. Maka dari itu dia mengguncang keras tubuh Taehyung sampai pemilik tubuh tersentak kaget.
"Kenapa, he?"
Jungkook menyodorkan hp ke pemiliknya, memilih kembali tidur. Padahal sebenarnya tidak tidur, dia menguping.
"Di rumah Jungkook."
"Perpisahan kan kubilang."
"Ya... lagi."
"Ayah apa sih, bisa-bisanya kaya gitu ke anak sendiri."
"Ayah juga mana pernah denger aku? Yang didenger kakak doang, kan?"
"Gaperlu teriak-teriak. Putus urat lama-lama."
"Terserah ayah lah, terserah." Taehyung langsung mematikan telepon itu sepihak, sedikit kurang ajar.
Jungkook mengelus kepala Taehyung, berniat menenangkan. "Kenapa? Disuruh ayah pulang?"
Taehyung mengangguk, "Tapi ga mau, mau disini sama Jungkook."
Taehyung, Jungkook menangkup pipi Taehyung, "Jangan lawan orang tua. Hargai selagi masih ada, karena mereka lebih berharga–″
"Jung, kalau aku pulang, kita udah ga bisa ketemu lagi. Tau? Pulang yang dimaksud ayahku bukan ke rumahku, tapi rumah ayahku."
Sampai sini Jungkook paham, mereka benar-benar ga bisa. Ga akan pernah bisa.
"Jangan paksa aku pulang. Ga mau. Seret aku aja itupun kalau kamu sanggup. Ga mau pulang, Jungkook. Sialan, hati aku sakit banget bukan main." Air mata jatuh dari sudut mata Taehyung, diusapnya kasar.
"Taehyung, jangan kaya gini."
"Aku cuma mau kamu di hidupku, kenapa ga boleh? Kenapa dunia jahat?"
Mata Jungkook mulai memerah, "Selalu ada alasan dalam jahatnya dunia ke kita, kita menyimpang, banyak yang nolak, banyak yang ga suka, meskipun aku sendiri bingung bagian mana kita bikin mereka rugi."
"Taehyung, gapapa, ya?" Lanjut Jungkook seraya menghapus air mata Taehyung, "Gapapa. Aku jamin, rasa sakit ini bakal segera sembuh, cukup ikut alur hidup aja. Nanti kalau udah dapet yang baru, janji kenalin ke aku? Tapi ga boleh pakai tinggal, ok?"
Ucapan Jungkook semakin buat Taehyung hancur, Jungkook ga sekuat itu, jelas paham.
Menikmati pelukan sampai benar-benar berakhir.
Seperti kata Jungkook, yang bertemu belum tentu bersatu. Dan itu mereka.
Sampai pada penghujung cerita dengan kisah mereka yang abadi, dan cinta yang masih belum pergi, lebih tepatnya, tidak akan pergi.
Semua yang ada diantara mereka, sudah selesai.
— fin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerta, vk ✔
Fanfic"Kalau gue sih sayang, bukan suka lagi." "Udah, berhenti anjing." "Gue paham kalau ini tabu, tapi gue terlanjur jatuh. Ayo jalani?" ajak Taehyung Prasetya kepada Jungkook Arkaella