Total kaget saat Jungkook bilang gitu. Kenapa malah ngelunjak?
"Buat apa?"
Jungkook mengedik acuh, "Foya-foya, mungkin?"
Taehyung ubah rautnya jadi datar, serasa dipermainkan. "Udahlah gue pulang aja."
Spontan Jungkook tahan tangan Taehyung. "Baperan ah lo. Dah tunggu sini, gue ambilin selimut sama bantal."
Jungkook bangkit bawa 2 mangkuk mie, taruh di cucian. Jalan menuju kamar buat ambil selimut dan bantal.
Sedang Taehyung raih 2 botol kosong bekas makan tadi, buang ke tempat sampah pojokan ruang.
"Nih," Bantal dan selimut yang Jungkook ambil diletakkan di sofa. "Kamar ga gue kunci. Asal lo ga macem-macem aja."
Taehyung asal angguk aja, padahal ga tangkep apa yang dimaksud 'macem-macem' oleh Jungkook. Efek jam segini, otak susah diajak mikir.
"Jung," langkah Jungkook berhenti, puter kepala hadap Taehyung, "Good morning, mimpi indah, ya?"
"Lo juga." Kembali pergi ke kamar, tutup pintu dan bergelung bareng guling.
Tanpa sadar, kedua sudut mulut Jungkook terangkat sedari awal tutup pintu.
"Mimpi indah, ya?" Ulang Jungkook kesekian kalinya– dengan senyum yang tetap bertahan di jam setengah 2 pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerta, vk ✔
Fanfiction"Kalau gue sih sayang, bukan suka lagi." "Udah, berhenti anjing." "Gue paham kalau ini tabu, tapi gue terlanjur jatuh. Ayo jalani?" ajak Taehyung Prasetya kepada Jungkook Arkaella
