32. Permintaan Sebelum Pergi

1.1K 77 0
                                    

Gelap tak pernah sekalipun mengeluhkan keadaannya, dia menerima takdirnya. Namun berbeda dengan segelintir manusia yang kecap akan kehilangan kendali ketika gelap memerangkapnya.

Jingga sedang melamun di rooftop rumahnya sendiri, dia melamun hingga otaknya memutar kejadian di mana Ammeta menceritakan semuanya dan siapa pendonor mata Alevan.

Jingga sedang melamun di rooftop rumahnya sendiri, dia melamun hingga otaknya memutar kejadian di mana Ammeta menceritakan semuanya dan siapa pendonor mata Alevan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang. Kamu kenapa bengong sendiri di sini?"

Atensi wanita itu berubah melihat Abian yang sedang berdiri di sampingnya, tatapannya Jingga memancarkan kesedihan yang amat dalam.

"Aku...''

Abian menghela napas panjang kemudian duduk di sebelah Jingga lalu menatap langit yang begitu cerah.

"Kamu pasti lagi mikirin ucapan kak Ammeta, kemarin, ya?" tanya Abian menatap Jingga dengan lekat.

"Aku cuma mikirin Alesha, gimana perasaan dia kalo sampe tahu siapa pendonor mata buat Alevan," jawab Jingga sambil tersenyum.

Abian mengangguk percaya dia tahu apa yang sebenarnya istrinya itu pikirkan, pasti Jingga masih syok dan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ammeta kemarin.

"Mau kasih tau Ale–"

"Abian," ucapan Abian terhenti saat Jingga memanggil namanya.

Tatapan mereka beradu dan bisa Abian liat kalau Jingga sangat sedih juga kecewa, kepalanya perlahan menggeleng kemudian ia memeluk Abian dengan erat.

"Jangan, jangan kasih tau Alevan," pinta Jingga yang buat Abian menghela napas.

"Kenapa?" tanya Abian dengan nada sangat lembut.

Jingga mempererat pelukannya pada Abian. "Kamu pasti tau gimana reaksi Alevan kalo sampe dia tahu siapa pendonor itu sayang,"

Ah, Abian paham sekarang. Jingga pasti takut Alevan akan menolak dan itu akan membuat Alesha sedih, bagaimana pun juga kesembuhan Alevan adalah harapan mereka semua sejak lama.

"Aku juga gak mau kamu sedih sayang," gumam Jingga yang membuat Abian melukis senyum.

Pria itu kemudian mendorong pelan tubuh sang istri, kemudian memegang kedua bahu Jingga dengan tatapan lekat.

"Aku emang berharap Alevan sembuh sayang, tapi aku juga gak mau kamu sedih karena nanti kamu gak bakal bisa liat dia lagi"

***

Indah dengan susah payah membawa Riani untuk menemui Alevan dan Alesha, sempat Riani menolak tapi tak membuat Indah menyerah untuk membujuk Riani datang.

My Perfect Husband 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang