19. Muak!

1K 80 17
                                    

'Kesalahan itu diperbaiki bukan dibikin tambah parah!'

"Gelo sia kak!" umpat Rendra sambil menggebrak meja rooftop.

"Enak banget mulut lo bilang kakak sendiri gila!" sentak Nadien tidak terima dengan umpatan Rendra.

"Ya, salah lo sendiri! Udah dong kak berhenti gangguin Alevan lu pengen apa sih dari dia? Udah cukup dia ngalamin kebutaan terus lo dengan seenak jidat sogok pendonor itu biar batalin semuanya!!" balas Rendra tersulut emosi.

Nadien hanya diam dia tidak akan menyalahkan Rendra dengan semua yang dia ucapkan tadi, toh Nadien hanya ingin melihat Raidin menderita karena Raidin sangat menyayangi adik butanya itu.

"Udah? Udah lo mojokin gue?" tanya Nadien sambil menatap Rendra aneh.

"Sampe kapan lo ganggu Alevan kak?" tanya Rendra menatap lekat kakak gilanya itu.

Smrik terlukis dibibir gadis itu kemudian dia menatap Rendra dengan tatapan licik, sudah dia siapkan sebuah kejutan yang akan membuat Alevan drop kalau perlu sampai mati.

"Sampe gue puasss" jawab Nadien yang membuat Rendra geleng-geleng kepala.

"Sakarep mu dewe. Semerdeka lo aja dah kak, capek gue" balas Rendra kemudian dia langsung pergi dari area rumah dan pulang kerumahnya sendiri.

Nadien menatap punggung sang adik yang terus menjauh, sudah dia duga kalau Rendra akan memojokkannya untuk setiap rencananya yang dia buat.

"Rendra Abimana Megantara, adek yang paaaling gue sayang. Lu pasti suka sama rencana gue ini" gumam Nadien sambil melukis smrik dibibirnya.

Bodo bodo, Na! Pusing seribu keliling gue sama lo anjim!~author

Sementara Rendra, dia mempunyai rencana untuk membuat semua rencana Nadien gagal. Rendra sudah seratus persen move on dari bayang-bayang Alesha.

Baginya Alesha sudah dia anggap sebagai adik sendiri dan dia juga akan membiarkan Alesha bahagia dengan Alevan, tugasnya sekarang hanya melindungi Alesha secara rahasia karena jika Alesha tahu pasti dia akan menolak dan Alevan akan marah padanya.

"Gue tahu kalo lu sayang banget sama Alevan. Gue bakal bantu lo, Sha" monolong Rendra sambil menatap foto polaroid Alesha.

***

Tes...

Ceklek...

"YA AMPUN SAYANG!! KAMU KOK BISA MIMISAN LAGI SIH!!" pekik Alesha yang langsung panik melihat darah yang keluar dari indra penciuman Alevan.

Dengan cepat Alesha menggambil tisu untuk mengelap hidung Alevan, ini yang Alesha khawatirkan jika bukan telat makan bisa jadi Alevan berpikir yang berat-berat.

"Echa...aku takut" lirih Alevan yang membuat Alesha diam. "aku takut, Cha" lirih Alevan dengan suara serak.

Alesha kemudian menggenggam tangan Alevan kemudian mengelus tangan lalu pipinya dengan lembut dan menatap suaminya itu dengan lekat.

"Kamu kenapa sayang? Apa yang buat kamu takut?" tanya Alesha menatap Alevan dengan lekat.

Alevan menghela napasya pelan sebenarnya dia juga tidak tahu apa yang membuatnya merasa takut, dia merasa akan terjadi seseuatu yang akan membuatnya terpisah dari Alesha.

My Perfect Husband 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang