'Jika kamu ingin mengambil apa yang sudah kamu lepas. Maka jangan harap jika yang kamu inginkan itu akan kembali dengan mudah'
Plakk...
Raidin langsung menampar Nadien dan menatapnya dengan tatapan marah, sementara orang yang mendapat tamparan itu menatapnya dengan tatapan tidak percaya.
"Kamu...nampar aku sayang?" tanya Nadien menunjuk dirinya sendiri.
Raidin sangat muak dengan tingkah Nadien yang sudah melebihi orang gila, apa yang ada dipikiran gadis itu? Apakah dengan Nadien melakukan hal seperti tadi akan membuat Raidin kembali?.
"What do you want bitch?" tanya Raidin sinis. "Jawab!!" bentak Raidin tepat didepan wajah Nadien.
"Aku mau kita balikan Din" jawab Nadien spontan yang menimbulkan senyum susah diartikan dari Raidin.
"Alesha...bawa Alevan kerumah sakit" suruh Raidin yang langsung diangguki oleh Alesha.
Saat Alesha sedang sibuk memapah Alevan dia dicegat oleh Riani yang menatapnya dengan tatapan susah diartikan yang dibalas oleh Alesha dengan tatapan tajam.
"Lo bakal dapet balasan karena udah nyakitin matahari gue!" tegas Alesha kemudian mendorong Riani agar tidak lagi menghalangi langkahnya.
'Hancur sudah...gue bener-bener kehilangan semuanya sekarang' batin Riani sedih.
Raidin? Dia masih sibuk dengan urusannya pada wanita gila mengalahkan skil dewa yang berdiri dihadapannya, kini rasa cinta yang pernah tumbuh darinya untuk Nadien lenyap seketika digantikan dengan rasa benci dan jijik.
"Lo denger baik-baik. Selama oksigen dibumi masih bisa masuk kedalam paru-paru gue, selama detak jantung ini berdetak, dan selama kaki ini menginjak tanah. Lo gak bakal bisa sentuh Alevan untuk yang kedua kalinya!" jelas Raidin penuh penekanan. "and...one thing you have to know. I won't go back a lowly women like you!" lanjut Raidin kemudian dia langsung pergi dari tempat itu.
Ucapan Raidin barusan sangat menyakiti hati Nadien, suaranya terus terngiang dikepalanya sampai membuatnya sakit. Apakah sudah tidak ada harapan lagi untuk Nadien mengulang semua yang pernah dia dan Raidin lewati?.
***
Plakk....
"LO BENER-BENER MINTA DIBUNUH KAK!!!" bentak Rendra tepat diwajah sang kakak.
"Ada apa ini? Rendra. Kenapa kamu nampar kakak kamu sendiri?" tanya Ari yang baru datang bersama Nilam.
"Papah tanya aja sendiri sama anak papah ini!" jawab Rendra dengan napas yang memburu. "dia...dia udah bikin malu keluarga! KALO LO MARAH BILANG!!! Cerita sama gua! JANGAN NGELAKUIN HAL YANG BIKIN LO MASUK PENJARA BANGSAT!!!" lanjut Rendra kembali tersulut emosi.
"Ini kenapa sih sebenernya? Rendra tolong kamu jelasin apa yang sudah Nadien buat sampai buat kamu marah besar" ujar Nilam mulai panik dengan situasi yang memanas antara dua anaknya.
"Dia...dia udah nyulik Alevan! Dan sampe buat tangan Alevan luka" balas Rendra yang membuag Ari dan Nilam kaget bukan main.
"Benar itu Nadien? Kamu melakukan itu atas dasar apa?" tanya Ari lembut.
"Karena dia pengen balikan sama kak Raidin pah. Terus dia malah hampir pengen bunuh Alevan, untung aja Alesha sama kak Raidin dateng cepet" jawab Rendra yang kembali membuat Ari dan Nilam geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband 2 (SELESAI)
JugendliteraturBELUM DI REVISI 10 November 2020-19 Maret 2021 Tadinya hubungan Alevan dan Alesha baik-baik saja. Alevan pun sudah mulai bisa menerima kondisinya dan juga Alesha selalu ada di sisi Alevan. Sampai.... Satu persatu masalah datang yang membuat Alevan b...