40. Coz I Love You

915 88 3
                                    

SEBELUM BACA VOTE DULU!!!

SETIAP KOMEN DI TERIMA DENGAN SENANG HATI!!!

HAPPY READING!!!



























Kamu tidak tahu apa yang ada di depan, jadi nikmati saat ini dan hargai setiap momen kehidupan.

"Janji sama aku, ya Echa... kamu gak bakal pernah ninggalin aku walau hanya sedetik."

"Ekhm! Ekhm! HUAEKHM!!"

Sontak keduanya menoleh, Alevan mendengus sebal saat melihat Angga dan Abian di sana. Apa sahabatnya ini tidak bisa lihat dirinya bahagia sebentar saja?.

"Ngapain lo pada?'' tanya Alevan sewot.

Angga mendengus sebal pada Alevan, kemudian keduanya menghampiri Alevan dan Alesha yang masih betah di atas rooftop berdua.

"Alendra udah tidur," ujar Abian setelah duduk di single sofa di sana.

"Lo berdua ke sini cuma mau kasih tau itu doang?"

Pletak...

Dengan enteng Angga menyentil dahi Alevan kencang, jika tidak ada Alesha sudah dikirimnya Alevan ke Ruben Onsu sama Angga biar di geprek.

"Tuan Alevan Ardian Wardhana yang terhormat, berhubung anda sudah bisa melihat gimana kalo mulai minggu depan lu masuk kantor. Kasihan anjir Kakak lu repot musti siapin acara nikahannya," ceramah Angga yang membuat Alevan mendengus.

"Yayaya nanti gue masuk kantor," balas Alevan acuh.

"Bener, ya lo, Van? Awas lo kaga masuk kantor." Abian menatap Alevan dengan tatapan mengancam.

Alevan hanya mengangguk padahal tidak masalah jika dia tidak masuk satu atau dua tahun saja tidak masalah, para sahabatnya saja yang terlalu over pada karirnya.

"Ale, masuk yuk aku belum mandi soalnya," ajak Alesha saat Alevan kembali tidur di pahanya.

Alevan perlahan bangun lalu menatap Alesha dengan jarak keduanya sangat dekat, dengan pelan Alevan menempelkan bibirnya di bibir Alesha. Kedua netranya tertutup sementara Alesha tidak menolak sambil membalas kecupan Alevan.

Setelahnya dua sejoli itu pergi dengan Alevan yang memeluk leher Alesha dari belakang, sementara Angga dan Abian masih diam seperti patung.

"Gue masih polos, Yan, gue masih polos," ujar Angga dengan keringat dingin yang menyertai.

***

Angga dengan pelan melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping Alin, wanita itu sedikit terkejut namun setelahnya tertawa.

"Lagi ngapain?" tanya Angga dengan dia menaruh dagunya di pundak sang istri.

"Buat susu, kata Alesha aku harus minum ini sebelum hamil," jawab Alin dengan senyum manisnya.

Angga menghela napas kemudian memasang muka sedang berpikir, sesekali pria itu mengelus perut rata sang istri.

"Namanya apa, ya entar, Lin? Kita harus lebih kreatif dari Alevan sama Alesha kalo ngasih nama," ujar Angga membuat kening Alin mengerut.

My Perfect Husband 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang