'Jangan kamu sia-siakan apa yang kamu miliki sekarang karena hanya ingin memiliki yang sudah lepas'
Riani sedang sendirian dirooftop sambil memeluk boneka sapi yang Angga berikan saat mereka masih berpacaran dulu, gadis dengan rambut dicepol itu termenung dirooftop sendirian tanpa seorangpun yang menemani.
"Andai dulu gue gak ikutin ego gue, andai dulu gue gak ninggalin Angga, andai gue lebih cepet ngerti perasaan Alesha. Andai gue sadar atas apa yang gue lakuin itu semuanya salah pasti sekarang gue lagi bahagia!" monolong Riani kemudian menghapus air matanya kasar.
"Jingga sama Laura bener...masalah gue sama masalah Alesha beda jauh, jauuuuuhhhh banget dan gue seharusnya ngerti itu"
Entah kenapa Riani sedang senang berbicara sendiri, rasanya dia sedang curhat pada seseorang yang tidak terlihat oleh mata telanjang.
Otaknya kembali memutar masa dia bahagia dengan tiga sahabatnya dan juga Angga, Riani merutuki dirinya sendiri karena sudah bersikap bodoh.
Dia harus mendapat maaf dari sahabatnya, dan soal hubungan dirinya dengan Angga dia sudah rela jika Angga tidak lagi mencintainya.
Kemudian Riani memutuskan untuk masuk kedalam karena hari sudah sore, saat dia ingin pergi keruang tengah Riani melihat Indah.
Indah adalah sepupunya yang sedang menempuh kuliah disalah satu universitas di Jakarta, dia mengambil gelar master alias S2 katanya dia ingin menggapai cita-cita setinggi langit.
"Udah pulang kak?"
"Udah...lo udah makan? Mau gue masakin apaan?"
Riani hanya menggelengkan kepala dan langsung masuk kedalam kamar sambil memeluk erat boneka sapi itu, boneka itulah yang bisa membuat Riani tenang dan merasa Angga ada disisinya.
'Gue tahu lo lagi sedih Ri...tapi kalo lo gak cerita apa masalah lo, gue gak bisa bantu banyak' batin Indah merasa kasihan pada adik sepupunya itu.
Dringg...
Raidin is calling
"Hallo"
"Udah sampe?"
"Udah...ini aku baru aja sampe"
"Oh yaudah kalo gitu kamu langsung istirahat, ya?"
"Siap pak bos!"
"Hahah..apaan sih Ndah? Oh iya besok kamu mau ikut gak? Aku mau ketemu sama Alevan"
***
"Ikut-ikut! Aku pengen tahu seberapa kalah pamornya kamu sama Alevan sampe kamu ditinggal nikah sama dia"
Raidin tertawa mendengar ucapan Indah yang seperti mengejeknya, andai gadis itu tahu apa yang membuat Alevan lebih dulu menikah daripada dirinya pasti gadis itu akan syok dan kaget.
"Yaudah sekarang kamu tidur. Besok aku jemput jam tujuh"
"Siap pak bos!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband 2 (SELESAI)
JugendliteraturBELUM DI REVISI 10 November 2020-19 Maret 2021 Tadinya hubungan Alevan dan Alesha baik-baik saja. Alevan pun sudah mulai bisa menerima kondisinya dan juga Alesha selalu ada di sisi Alevan. Sampai.... Satu persatu masalah datang yang membuat Alevan b...