Jangan lupa vomment ya gays.
Happy reading✨
Kevin dan Vanya berada diresto milik orang tuanya Vanya, mereka duduk disalah satu meja sambil menikmati makanan mereka. Tidak lupa Vanya dan Kevin sedang bermain game gunting, batu, kertas yang kalah harus makan ayam bersaus coklat rasanya mungkin gak karuan, didepan mereka sudah tersedia selai coklat yang ada didalam mangkok cukup besar, ditambah 2 porsi ayam crispi yang dipotong memanjang tidak lupa ada ada jus jeruk dan jambu. Vanya sudah siap bermain suit gunting, batu, kertas. Kevin dengan wajah konyolnya mempersiapkan diri untuk memenangkan game ini.
" Mulai ya"
" 1 "
" 2 "
" 3 "
Mereka suit dan hasilnya tangan Vanya membentuk gunting dan Kevin membentuk kertas.
" Yeayyyyy, kamu kalah, sekarang makan ayam selai coklat hihi" Vanya mengambil satu sati stik ayam lalu ia celupkan kedalam selai coklat.
" Buka mulut" perintah Vanya, sambil menyodorkan ayam didepan mulut Kevin.
Dengan terpaksa Kevin memakan ayam itu walaupum rasanya agak aneh, karna ayam bercampur coklat. Vanya tertawa terbahak-bahak.
" Enakkk???" Tanya Vanya dengan nada sedikit mengejekk.
" Rasanya asin, manis" jawab Kevin.
" Iya manis kayak aku"
" Kata siapa" tanya Kevin.
" Kata aku" Jawab Vanya dengan kedua jari telunjuk menekan kedua pipinya. Pipi tembem itu terlihat, menambah kesan lucu dan imut ketika dilihat.
" Jangan gitu, kalo lucu bahaya"
" Kenapa?"
" Nanti banyak orang yang suka"
" Hmm bilang aja cemburu" Ucap Vanya sambil mengerucutkan bibirnya.
" Cemburu sama pacar sendiri gak papa kali"
" Yaudah lanjut" mereka melanjutkan gamenya, tawa pun terdengar ketika Kevin dikalahkan oleh kekasihnya sendiri lagi dan lagi Kevin memakan makanan unik itu.
♥♥♥
Ira berada disalah satu toko kue langganan, sering sekali Ira membeli kue kesukaannya entah kenapa hari ini Ira ingin sekali membeli kue itu kembali.
" Udah lama aku ngga beli kue Cheesecake" Ira pun membeli satu cheesecake setelah itu ia keluar dari toko kue tersebut.
Ira jalan begitu saja sambil membawa kantong plastik berisi kue, hingga tanpa sadar sebuah motor lewat begitu saja membuat Ira terkejut saat itu Ira berteriak, untungnya seseorang langsung menarik kedalam dekapannya.
Tangan kekar memeluk tubuhnya, Ira langsung melihat wajah seseorang itu.
" Eh " Ira melepas diri.
" Kamu ngga papa kan?" Ira menggeleng, seseorang itu adalah Bara.
" Kamu hati-hati ya, banyak kendaraan"
" Iya" Ira memeluk tubuhnya sendiri, ia hanya jaga batasan terhadap Bara, mereka sudah sama-sama memiliki keluarga dan Ira sudah melupakan masa lalunya.
" Kamu kok bisa ada disini?" Tanya Ira.
" Oh kebetulan aku mau beli kue, buat anak aku katanya dia pengen makan kue" Ira tersenyum.
" Kamu sendiri?"
" Aku juga beli kue, kebetulan lewat sini sekalian mampir" Bara tersenyum, entahlah sudah 10 tahun Bara menghilangkan perasaannya namun perasaan itu muncul kembali. Ini sangat tidak wajar, Bara sudah memiliki keluarga, Ira pun juga begitu, tapi Bara masih benar-benar belum bisa melupakan Ira.
" Udah mau pulang? Aku anterin"
" Ouh gak usah, aku udah pesen taksi" Ira tersenyum kembali, Diam Diam Bara mengamati wajah Ira, ia sangat merindukan senyum itu yang sudah lama hilang. Tapi takdir lah yang memisahkan mereka dan bersatu dengan orang yang tanpa diduga akan menjadi pendamping hidup mereka.
" Yaudah aku duluan ya" Bara menganggukan kepala, taksi yang dipesan sudah datang, Ira segera masuk kedalam taksi dan meninggalkan toko kue tersebut.
Sepanjang perjalanan Ira termenung mengingat Bara. Seharusnya perasaan ini tidak muncul kembali, sudah jelas Ira sudah sangat mencintai Suaminya dan tidak akan mengkhianati suaminya. Lagipula kenangan itu sudah cukup menggali luka walaupun secara tidak disengaja.
" Enggak, harus inget aku udah punya Akmal"
Ira memejamkan mata sejenak, dan menghela nafas. Sudah saatnya saling jaga jarak, dan pandangan.
♥♥♥
Kenzie membuka aplikasi whatsaap dan ia mengirim sebuah pesan untuk temannya Kevin. Kemudian Kenzie meletakkan ponselnya kembali setelah mengetahui Kevin tak kunjung membalas.
Hingga sore menjelang malam, Kevin tak kunjung membalas. Kenzie mulai geram dengan Kevin, tak biasanya Kevin lama membalas pesan dari Kenzie. Apa Kevin sedang bersama Vanya? Atau......
Kenzie meremas ponselnya, Kenzie muak dengan tingkah laku Kevin yang melupakan pertemanannya hanya karena Seorang perempuan.
Kenzie duduk dikursi meja belajarnya, ia mulai membuka buku matematika untuk mengerjakan tugasnya.
Ting!
Kenzie melihat notifikasi yang tertera dilayar ponselnya. Kenzie membaca pesan dari Kevin
Kevin
Sorry bro gw barusan pulang habis ngantar Vanya pulangSeketika Kenzie memasang wajah sinis, entah kenapa Kenzie kesal ketika Kevin menyebut nama Vanya apalagi sampai mengantarnya pulang. Kenapa Kevin mudah sekali mendekati Vanya sedangkan dirinya selalu saja berucap ketus terhadap Vanya, sejujurnya Kenzie sangat tidak tega ketika berbicara ketus, bahkan membentak Vanya. Jika dilihat Kenzie memang terpikat dengan wajah lugu yang dimiliki Vanya. Tanpa sadar Kenzie tersenyum mengingat Vanya.
Bersambung....
Udah dulu idenya tiba tiba hilang wkwkw
Maaf part kali ini pendek kayaknya wkwkw
Typo bertebaran dimana-mana!!
KAMU SEDANG MEMBACA
KENYA ( REVISI )
Random" Cinta? Gue benci yang namanya cinta!" Kenzie Mahendra " Cinta? Semua orang bisa memberikan cinta, tapi tidak dengan kesetiaan" Vanya Gabriella Putri. CAPCUSSSS HARGAI KARYA SAYA!!! PLAGIAT JAUH-JAUH!!!👌👌 Don't Copy Paste🚫, Real my Imagination😉...