Apa yang ku katakan benar, bahwa cinta hanya membawa luka.
Vanya Gabriella Putri
Happy Reading♥
Vanya sudah berada disebuah resto milik orang tuanya, hari ini adalah hari ulang tahun restoran yang ke 4 tahun dikembangkan. Resto ini cukup indah dengan dekorasi di setiap sudutnya, tak henti-hentinya Vanya mengelilingi resto itu hanya sekedar melihat dekorasi yang unik menurutnya.
Tak lama Rindu menghampiri putrinya bersama Kevin dan juga Bara.
" Hay Van" sapa Kevin ramah.
" Yaudah kalian disini ya mama mau bertemu sama tamu yang lain." Rindu mengusap kepala Vanya lembut.
" Iya ma"
" Iya tan" jawab Kevin dengan yang amat sangat manis, membuat Bara menatap Kevin tajam.
" Gak usah senyum." Gertak Bara membuat Kevin memperlihatkan cengiran khasnya.
" Udah lah pa, Kevin mah suka gitu" Rindu menarik lengan suaminya.
" Eh iya Vin lo udah dari tadi datengnya?"
" Enggak sih baru aja" Vanya mengambil dua gelas orange jus untuk dirinya dan juga Kevin.
" Jadi ini resto milik nyokap ama bokap lo?" Vanya menganggukan kepala.
Kevin meminum jus yang dibawakan Vanya, ia menatap Vanya sambil sesekali ia tersenyum.
Dari kejauhan Vano sudah datang disambut oleh Bara dan juga Rindu.
" Hay tante, om selamat ya" Vano memeluk kedua orang tua Vanya layaknya orang tuanya sendiri.
" Hay Vano bagaimana kabarmu? Dan sejak kapan kamu pulang dari london?"
" Udah dua hari yang lalu tante, cuma Vano lagi sibuk jadi gak sempet dateng kerumah tante." Bara tersenyum sungguh Vano adalah anak yang rendah hati.
" Yaudah Vano nikmati acaranya" Bara menepuk pundak Vano.
" Vanya ada?"
" Vanya ada disana" Bara menunjuk kearah Vanya yang sedang berbincang dengan Kevin. Vano melebarkan senyumnya ia begitu merindukan gadis itu.
" Samperin gih" titah Rindu dibalas anggukan oleh Vano.
Vano segera menghampiri Vanya, ia sudah tidak sabar memeluk gadis itu melepas rindunya. Vano melebarkan senyumnya ketika ia sudah berdiri dibelakang Vanya perlahan Vano memegang pundak Vanya lembut. Sontak saja Vanya yang asyik berbincang kini teralih dengan sebuah tangan kekar menyentuh pundaknya.
" Hay Anya" Sapa Vano lembut membuat Vanya terdiam terpaku, ia masih tidak percaya dengan kehadiran Vano dihadapannya. Vanya sangat merindukan cowok dihadapannya, ingin memeluknya melepas rindu yang menghimpit dadanya selama ini. Vanya menatap Vano lekat, yang dilihatnya bukanlah mimpi melainkan kenyataan seketika senyum pun terukir didampingi dengan mata yang berkaca-kaca.
Vano melebarkan tangannya pertanda siap menerima pelukan, tanpa ragu Vanya menghambur pelukan begitu juga Vano yang membalas pelukan hangat Vanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENYA ( REVISI )
Random" Cinta? Gue benci yang namanya cinta!" Kenzie Mahendra " Cinta? Semua orang bisa memberikan cinta, tapi tidak dengan kesetiaan" Vanya Gabriella Putri. CAPCUSSSS HARGAI KARYA SAYA!!! PLAGIAT JAUH-JAUH!!!👌👌 Don't Copy Paste🚫, Real my Imagination😉...