4. KALUNG

280 14 3
                                    

Happy Reading💛

Pagi sekali Vanya sudah siap untuk berangkat sekolah, hal itu membuat kedua orang tua Vanya menggeleng heran. Sebulan ini Vanya sering sekali bangun pagi dan lebih memilih sarapan diluar daripada dirumah membuat Bara mencurigai kelakuan putrinya.

Vanya duduk bersama dimeja makan, sudah lama Vanya tidak menikmati sarapan pagi bersama keluarga semenjak ia harus menganti handphone yang ia jatuhkan. Vanya tersenyum, sambil cekikikan karna hari ini adalah hari kebebasan dari manusia aneh macam Kenzie.

Vanya begitu menikmati sarapan sambil meneguk air putih yang dingin sehabis dari dalam lemari es, pagi-pagi minum es? Ah bodo amat:v.

Bara menatap putrinya tajam menyelidiki apa yang membuat putrinya berubah sebulan ini. Rindu yang melihat gelagat suaminya itu hanya bisa tersenyum, bagaimana tidak Bara begitu curiga dengan putrinya bahkan bisa dibilang orang tua Vanya selalu mengawasi setiap gerak gerik anaknya.

" Vanya gimana sekolah kamu?" Tanya Rindu mencairkan suasana.

" Baik kok ma, aku sudah dapat teman baik disana" Vanya tersenyum kearah mamanya.

" Syukurlah semoga kamu betah ya sekolah disana." Vanya mengangguk patuh.

" Bagaimana udah dapat kabar dari Vano?" Seketika senyum Vanya luntur begitu saja, Vanya hanya menggelengkan kepalanya.

" Mama yakin Vano akan kembali ke indonesia." Rindu memberi semangat kepada anaknya. Vanya tersenyum getir mendengarnya, betapa ia merindukan Vano teman masa kecilnya dulu dan Vano hanya memberikan sebuah kalung berbentuk kucing itupun sudah hilang beberapa tahun yang lalu. Dan Vanopun memberikan ia kalung lagi dan ia sudah memakainya cukup lama. Vanya memegang lehernya untuk menggenggam kalung pemberian itu, seketika Vanya terbelalak tidak ada yang ia rasakan kecuali lehernya yang tanpa ada kalung yang melingkar dilehernya.

" Eh kalung gue kemana? Mampus kalo sampe ilang." Batin Vanya.

Vanya mengingat dimana ia terakhir meletakkan kalung itu, yang Vanya ingat ketika ia membersihkan kamar manusia kutub itu, Vanya tidak begitu ingat kapan kalung itu hilang dan Vanya selama satu bulan ini tidak menyadari kalung itu. Vanya segera menghabiskan makanannya dengan cepat kemudian ia segera berangkat kesekolah untuk menanyakan kalung kepada Kenzie kali aja Kenzie menemukannya.

" Ma udah habis, Vanya berangkat ya ma." Vanya mencium punggung tangan Bara dan juga Rindu.

" Hati-hati dijalan." Vanya langsunf melesat pergi meninggalkan halaman rumah.

***

Sampai disekolah setelah meletakkan tasnya didalam kelas, Vanya langsung mencari keberadaan Kenzie dikelas, ia belum melihat batang hidung Kenzie dari sini Justru yang ia lihat hanya Kevin dan juga Rangga.

" Vanya" panggil Kevin.

" Eh iya Vin" Vanya terlihat gugup didepan Kevin.

" Van lo ngapain disini?"

" Gue mai cari Kenzie kira-kira udah dateng belum?" Kevin mengerutkan keningnya.

" Bukannya utang lo udah lunas ya?" Kevin menyelidiki Vanya.

" Enggak, bukan itu ada perlu aja sama Kenzie gitu."

" Tumben cari Kenzie?" Cibir Rangga seketika mendapat tatapan tajam dari Kevin.

" Yaudah nanti aja deh kalo gue balik lagi, gue duluan" Vanya pergi meninggalkan kelas itu dan menghilang dari belokan. Tiba-tiba saja Vanya ditarik oleh seseorang membuat Vanya terjatuh didalam dekapan tubuh seorang cowok.

KENYA ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang