25. NEKAT

33 3 0
                                    

Jangan lupa vommentnyaaaa!!!!!!!



Happy reading✨





Vano duduk termenung dikamarnya memikirkan bagaimana cara untuk mencari keberadaan Vanya, Vano merasa khawatir dengan kondisi Vanya disana.

Vano menelfon suruhannya untuk mencari keberadaan Vanya, tidak sepenuhnya Vano percaya dengan tim penyelamat yang saat ini tidak menemukan titik terang mengenai Vanya.

" Hallo"

"......"

" Ada tugas untuk kalian" ujar Vano dengen seseorang melalui ponselnya.

Vano memerintahkan suruhannya untuk membantu mencari keberadaan Vanya.

Lusi berkali-kali menghubungi Vano namun tidak ada jawaban dari sang empuh. Lusi mulai merasa janggal, mengapa Vano begitu mengkhawatirkan Vanya padahal mereka hanya sebatas teman masa kecil, menurut Lusi itu hal wajar tetapi kejadian ini membuat Vano lupa dengan dirinya, apakah itu diluar hal wajar?.

Akhirnya Lusi memutuskan mengirim pesan untuk Vano hanya sekedar mengajaknya makan diluar.

Boyfie❤️

Van aku laper
Aku mau makan diluar

Lusi menunggu balasan dari Vano, namun yang ditunggu belum juga membalas.

Boyfie❤️

Kamu sibuk ya?

Iyy aku jemput sekarang❤️

Lusi tersenyum, akhirnya Vano membalas pesannya. Lusi pun bersiap-siap untuk pergi makan siang bersama, mumpung ada waktu Lusi pun berpenampilan beda tidak seperti biasanya yang selalu memakai pakaian layaknya bukan seorang perempuan, melainkan seperti laki-laki. Lusi adalah gadis tomboy, dan Lusi mungkin tidak akan bisa berpakaian layaknya seorang gadis anggun.

Lusi mulai mengeluarkan semua pakaiannya dari dalam lemari dan mulai memilih mana pakaian cocok untuk dikenakan. Dan Lusi baru sadar bahwa semua pakaiannya rata-rata seperti berpenampilan cowo.

Lusi mulai mengeram kesal, dan Lusi pun memutus kan untuk berpakaian seperti biasa.

TIINN TIINNN

Suara klakson mobil sudah terdengar, Vano sudah datang dengan mobil mewahnya.

Lusi segera keluar dari rumah dan menghampiri Vano.

***

Resto

Vano memainkan ponselnya hanya untuk mengirim pesan terhadap anak buahnya, bahkan Vano tidak memakan apapun yang dipesannya. Lusi begitu lahap memakan steak ayam yang dipesan.

" Van nih kamu cicip" Lusi menyodorkan garpu yang sudah ada sepotong ayam itu didepan mulut Vano.

" Kamu makan aja" ujarnya acuh.

Lusi kecewa dengan jawaban Vano, Lusi meletakkan garpunya dengan kasar menimbulkan bunyi yang cukup keras.

" Kamu kenapa sih?"

KENYA ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang