3. PEMBANTU BARU

268 15 3
                                    

Pagi-pagi Vanya sudah siap berangkat kesekolah dengan berlari kecil menuruni anak tangga ia menghampiri kedua orang tuanya yang sudah duduk dimeja makan.

" Ma, pa Vanya berangkat ya" Vanya segera meneguk segelas susu sampai tandas.

" Loh kamu gak sarapan dulu?" Tanya Rindu (mamanya)

" Enggak ma aku sarapan disekolah aja ya"

" Kamu kan berangkat sama papa." Vanya menepuk jidatnya ia lupa kalo dia sekarang kerumah Kenzie jika papanya tau pasti akan marah.

" Em... Aku pengen mandiri ma, jadi aku gak mau ngerepotin papa. Beberapa hari ini Vanya pengen berangkat sendiri." Vanya menyalimi tangan mamanya dan juga papanya.

" Vanya berangkat assalamualaikum."

" Walaikumsalam." Bara menatap anaknya aneh begitu juga Rindu.

" Anak kamu aneh" ujar Bara kepada Rindu.

" Anak kamu juga" ketus Rindu membuat Bara terkekeh geli.

Vanya segera berlari menuju rumah Kenzie ia tidak ingin menunggu angkutan umum. Kenzie pernah bilang alamat rumahnya dan tempatnya tak jauh dari rumahnya.

Sesampai didepan rumah Kenzie Vanya langsung masuk atas perintah pembantu dirumah ini. Vanya menghampiri Kenzie diruang tamu.

" Telat 5 menit."

" Iya gue lari." Kesal Vanya.

" Udah sana bersih-bersih." Perintah Kenzie.

Vanya melihat sekeliling, rumah ini sudah bersih tapi kenapa Kenzie menyuruhnya membersihkannya lagi. Sudah kehilangan akal nih bocah Vanya mengumpat kata kesal.

" Rumah lo udah bersih ngapain dibersihin lagi."

" Kamar gue" Vanya menghela nafas kasar.

" Dimana kamar lo?"

" Disana" tunjuk Kenzie.

" Yaudah gue tinggal mandi" Kenzie melenggang pergi, Vanya meletakkan tasnya disofa lalu ia menuju kamar untuk dibersihkan.

Vanya memutar knop pintu..

Ceklek

Vanya melototkan matanya, kamar ini sangat berantakan banyak bungkus snack, remah-remah makanan bahkan botol minum serta pakaian yang berserakan disetiap sudut. Perlahan Vanya masuk dan menggeleng heran tempat ini mirip banget kapal pecah ketimbang kamar.

Vanya mengelus dadanya ia menahan kesabaran demi melunasi hutang. Vanya mengambil satu persatu pakaian yang berserakan bahkan ada celana dalam diatas tumpukan selimut. Vanya mengambilnya sambil sedikit menutup mata.

" Jorok banget sih" geram Vanya. Setelah selesai Vanya mulai menyapu dan juga mengepel lantai bahkan ia juga merapikan buku-buku yang ada dimeja. Ketika semuanya sudah rapi, Vanya duduk dibawah lantai sambil mengusap keringat.

" Capek banget" keluh Vanya.

" Manja banget jadi cewek" kalimat pedas itu meluncur begitu saja, Vanya melirik Kenzie tajam.

" Nyebelin." Kesal Vanya.

Kenzie sudah rapi dengan seragamnya, dan juga tas ranselnya.

" Udah selesai kan, buruan berangkat." Kenzie dan Vanya segera berangkat.

Sesampai disekolah Vanya segera turun dan menuju kelas.

" Ehh.... Enak aja main pergi, nih bawain tas gue sampek kelas." Kenzie melempar tas miliknya. Dengan sigap Vanya menangkapnya.

KENYA ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang