Jangan lupa Vomment ya gays
Happy Reading✨
Sore ini Vanya sangat bersemangat untuk pergi ke taman bunga lantaran dirinya tidak sabar bertemu dengan Vano. Senyum terus terukir dibibirnya, senyum yang tak akan luntur baginya. Tak butuh waktu lama Vanya sampai ditempat tersebut, dari kejauhan Vano sudah terlihat. Vanya berlari kecil lalu ia menyapa dengan cerianya.
" Vanoo" cerianya.
" Heyyy" Vano mengacak rambut Vanya.
" Ihh berantakan tau" rengek Vanya layaknya anak kecil.
" Kamu ngga berubah yaa" Vanya tersenyum.
Vano sudah terbiasa dengan embel-embel aku,kamu. Vanya sudah cukup dekat dengan Vano, bagaimana tidak dekat? Mereka dari kecil sudah dekat dan sering menghabiskan banyak waktu bersama.
" Vano nyuruh anya kesini ada apa??" Tanya Vanya yang begitu antusias.
Entah kenapa Vanya merasa Vano ingin ngomong sesuatu dengannya yang serius, apa Vano ingin menyatakan cinta? Apa itu benar?? Vanya sudah terlalu percaya diri, mungkin benar??
" Aku suka sama kamu" ucap Vano mantap seakan yakin dengan ucapannya, Vanya senang ia tersenyum bahagia, ingin dirinya berteriak sekencang mungkin sebagai bukti kalo dia benar benar bahagia.
" Maukah kita mengulang dari awal?" Vano memperlihatkan deretan giginya, Vanya mengangguk mantap seolah ia mengerti maksud Vano.
" YESSS!!!" teriak Vano kencang, Vanya ikut bahagia tertawa sambil menatap wajah Vano.
" Kira-kira Lusi akan mengatakan itu?" Lanjut Vano .
JEDERRR
bagaikan ditusuk ribuan pisau, hatinya hancur disaat itu juga, Vanya mengira Vano benar-benar mengatakannya. Vanya kira penantiannya selama ini tidak terbuang sia-sia tapi nyatanya tidak sesuai dengan bayangannya.
Vanya berusaha tersenyum didepan Vano walaupun hatinya saat ini remuk. Vano tersenyum tanpa ia tahu gadis didepannya yang sedang menahan luka.
" Oh iya aku lupa ngasih tau kamu, kalo sebenarnya Lusi itu masa lalu aku, aku sangat mencintainya, aku belum bisa melupakannya" kedua mata Vanya Mulai memanas, air matanya seakan ingin keluar tapi ia tahan, Vanya tidak ingin menunjukkan kesedihan didepan Vano.
" Aku ngga nyangka kalo bakal bertemu lagi, aku harap dia tidak akan pergi lagi" Vanya tersenyum seakan dia ikut bahagia.
" Aku yakin Lusi masih mencintaimu" ucapnya sedikit gemetar.
Vano memeluk Vanya begitu erat, menyalurkan rasa kasih sayang diantara mereka.
" Kamu memang sahabat aku yang paling baik" ucap Vano.
Vano melepas pelukan
" Bukan sahabat, tapi sekaligus saudara aku" Vano mengacak rambut Vanya.
" Apa aku harus bilang sekarang??" Vanya mengangguk mantap.
"Lusi ada diGreenCafe sekarang" ucap Vanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENYA ( REVISI )
Random" Cinta? Gue benci yang namanya cinta!" Kenzie Mahendra " Cinta? Semua orang bisa memberikan cinta, tapi tidak dengan kesetiaan" Vanya Gabriella Putri. CAPCUSSSS HARGAI KARYA SAYA!!! PLAGIAT JAUH-JAUH!!!👌👌 Don't Copy Paste🚫, Real my Imagination😉...