1
PENGHUNI BARU
Namanya kosan Gerhana. Usut punya usut, dinamai Gerhana karena katanya anak pemilik kosan ini lahir pada saat Gerhana matahari dan pemilik kos ingin mengingat momen itu dengan menamai kosannya Gerhana. Lokasi yang cukup strategis, dekat dengan Galaxy University sehingga semua penghuni kos itupun merupakan mahasiswa Galaxy.
Kosan itu tidak terlalu besar dan juga tidak kecil. Fasilitas yang setara dengan kosan elit Jakarta tetapi dengan harga sewa yang relatif jauh di bawah harga kosan mahal di sekitarnya, membuat banyak mahasiswa berminat untuk bisa tinggal di kosan Gerhana. Sayangnya, hanya tersedia tujuh kamar di sana dan semua sudah ada pemiliknya, yang seolah turun-temurun diwariskan kepada para penghuni kosan Gerhana dari kenalan terdahulu sampai kepada penghuni yang sekarang.
Tapi sekarang ada satu kamar yang kosong, sebab Alby penghuni sebelumnya sudah wisuda sebulan yang lalu, dan memutuskan untuk keluar dari kosan itu, sehingga info akan ada penghuni baru merebak ke penjuru penghuni Gerhana.
"Sore ini bakal ada penghuni baru yang dateng, tadi pak kos telpon ngasih tau itu." Gavin muncul dari dapur membawa mug berisi kopi panas, dia menghampiri Shakeel dan Byan yang sedang bersantai di sofa sambil menonton TV plus ngemil.
Setelah Alby keluar dari Kosan maka sekarang Gavin-lah yang menjadi penghuni tertua di kosan itu, secara otomatis dia yang bertanggung jawab untuk semua urusan di kosan.
"Jadi, penghuni baru itu bakal nempatin bekas kamar bang Alby, bang?" tanya Shakeel, dia sedang memeluk kaleng khongguan yang isinya kue kembang goyang. Camilan favoritnya.
"Iya, kan cuma itu yang kosong." Gavin mendudukkan dirinya di samping Shakeel lalu mencomot satu kue kembang goyang milik pemuda itu.
"Sebenarnya nggak rela sih kalo ada yang nempatin kamarnya bang Alby." Juna muncul dari belakang dengan pakaian santainya, celana setinggi lutut dan T-shirt polos berwarna putih, lalu menyusul duduk di samping Shakeel.
Juna, Gavin dan Zhafir adalah penghuni yang paling lama berada di Gerhana bersama Alby, sekitar tiga tahunan, intinya sejak mereka kuliah di Galaxy University, jadi hubungan mereka dengan Alby memang sangat dekat. Sedang Shakeel, Byan dan Elang baru setahun yang lalu jadi penghuni Gerhana ini.
"Ya mau gimana lagi bang, kita juga nggak berhak kan nolak orang yang mau ngekos di sini." Byan yang sejak tadi diam kini turut bicara.
"Iya juga sih." Juna bergumam pelan, "Elang mana?" tanyanya kemudian setelah menyadari makhluk satu itu tidak kelihatan.
"Yaelah bang ini kan hari minggu, udah tau kan kebiasaannya Elang kalo hari minggu gini, dia bakal semedi noh di kamarnya." Kata Shakeel memonyongkan bibirnya mengarah ke kamar Elang.
"Tapi ini udah siang loh, apa dia nggak laper?" setelah berkata begitu Juna langsung pergi ke kamar Elang yang bersebelahan dengan bekas kamar Alby. Diketuk nya pintu kamar Elang sambil meneriakkan nama pemuda itu, tapi makhluk di dalam sana tidak merespons, akhirnya Juna berinisiatif membuka sendiri kamar Elang yang memang tidak dikunci.
"Astaga!" Juna sampai geleng-geleng kepala melihat Elang yang masih tertidur pulas dengan mulut setengah terbuka, selimut berwarna navy tergeletak di lantai begitu saja dan bocah di atas kasur itu hanya memakai kolor saja, tidak dengan atasan yang menutupi tubuhnya yang atletis.
"Lang, bangun. Udah siang woiii." Juna menendang bokong Elang pelan sambil berkacak pinggang.
"Hnggggg ...." Elang hanya bergumam kemudian melanjutkan lagi tidurnya, bahkan dia menutupi wajahnya dengan bantal, seperti merasa terganggu dengan kehadiran Juna. Ya, memang mengganggu sih sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN GERHANA ✔
JugendliteraturTERSEDIA VERSI LENGKAP DI KBM APP "Kapan lo pindah dari sini?" - Jian si penghuni kosan baru harus berjuang mendapatkan hati para penghuni lainnya agar menerimanya di kosan itu. Memang tidak mudah menjadi satu-satunya penghuni cewek di kosan itu, it...