07. Hilang

664 135 28
                                    

"Lu ga suka Jian ada di sini?" Gavin bertanya pada Elang hati-hati, mereka berada di ruang tengah, hanya mereka berdua. Gavin menyuruh anak-anak yang lain untuk tidak pulang ke kosan, dia butuh waktu berdua mengobrol dengan Elang.

Gavin merasa masalah antara Jian dan Elang harus segera diselesaikan. Elang itu orang yang sangat tertutup jadi memang tidak mudah untuk menerima kehadiran orang baru di sini terlebih seorang gadis. Tapi di sisi lain mereka semua tidak punya hak untuk melarang apalagi mengusir Jian dari sini. Tidak ada yang salah di sini. Hanya saja satu sama lain harus belajar untuk saling menerima keberadaan masing-masing.

"Gue hanya ngerasa risih aja bang." Elang akhirnya buka suara

Gavin menghela napasnya lalu menepuk punggung Elang. "Lang, kita nggak punya hak ngelarang Jian ngekos di sini, lagian kan Jian nggak ganggu privasi lu, bersikaplah lebih baik atau cuekin aja sekalian daripada ngomong kasar ke dia. Dia cewek loh Lang, dia kan nggak bikin salah juga sama lu"

Elang mengusap wajahnya. "omongan gue emang keterlaluan sih bang kemarin." Kata Elang

Gavin tersenyum. Meski dia tidak tahu Elang ngomong apa ke Jian tapi setidaknya Elang mau menyadari kalau itu salah. "kalian harus saling minta maaf nanti. Gini deh, lu anggap aja Jian itu adik. adik yang pengen lu jaga dan lindungin, dengan begitu lu nggak akan merasa risih."

"Tapi kan Jian seumuran gue bang."

"Kalau gitu anggap saudara kembar aja."

Elang hanya tersenyum tipis, dia tidak mengatakan apa-apa lagi.

Tingtong!

Bel rumah berbunyi. Gavin segera pergi untuk membukakan pintu, meninggalkan Elang yang tampak merenung.

Gavin kaget saat buka pintu ternyata yang datang bang Alby.

"Bang, tumben ke sini nggak bilang-bilang dulu." Kata Gavin kegirangan sambil menyatukan kepalan tangannya dengan tangan Alby

"Mau bikin kejutan aja. Anak-anak ada di kos semua kan?" tanya Alby sambil masuk ke dalam beriringan dengan Gavin

"Yah, mereka belum pada pulang bang."

"Oh ya? gapapa, gue juga sampe malem kok di sini—hai Lang." Alby menyapa Elang

"Hai bang. Apa kabar nih?" Elang bangkit untuk menyambut Alby

"Baik, baik." Lalu mereka bertiga duduk di sofa lagi

"Gue udah dapet kerja." Kata Alby

"Alhamdulillah deh, selamat ya bang." Kata Gavin

Alby mengangguk. "Tempat kerja gue deket sini kok, gue nggak nyangka juga sih. Karena itu gue mutusin buat ngekos di sini lagi. kamar gue yang dulu masih kosong kan?"

Elang dan Gavin saling pandang beberapa saat. Elang memberi isyarat sama Gavin untuk memberitahu kebenarannya pada Alby

"Bang, sebenarnya kamar lu yang dulu udah ada yang nempatin."

"Yah, sayang banget. Padahal gue pengen ngekos bareng kalian lagi."

"Gue juga pengen lu ada di sini lagi bang, kalau gitu Jian aja deh suruh keluar dari sini." Kata Elang

"Lang, jangan mulai. Kan abang udah bilang tadi, kita nggak ada hak ngusir Jian dari sini." Gavin menatap Elang tajam

"Siapa namanya? Jian? Cewek?" tanya Alby kaget

"Iya, yang nempatin kamar lu itu cewek bang." Jawab Gavin

Alby membelalakkan matanya, tidak menyangka kalau ada penghuni cewek di sini. Berani banget itu cewek tinggal dengan enam pria asing di sini.

"Gimana kalo lu sekamar sama gue aja bang." Usul Gavin kemudian, "'lagian barang-barang gue nggak banyak juga."

"Ide bagus sih sebenarnya, tapi kan bang, pak kos nggak ngebolehin satu kamar dua orang." Timpal Elang

"Ya kita jangan bilang sama pak kos. Gue juga pengen bang Al ada di sini lagi." kata Gavin

"Kita omongin ini bareng anak-anak yang lain nanti." Kata Alby

Elang dan Gavin mengangguk.

--oOo--



Part lengkap tersedia di KBM app






Welcome bang alby aka mas ganteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Welcome bang alby aka mas ganteng

KOSAN GERHANA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang