33|¦ CHANGE - ( revisi )

266 17 2
                                    

Vote dan comment nya readers yang budiman !!!

••••••✧ !!!

"Hai, Zero."

Gadis itu menyapa Stella dengan nada suara yang sangat tidak enak didengar ditelinga Stella. Bagaimana tidak enak didengar, gadis itu menggucapkan sebuah kalimat dengan nada seperti meremehkan seseorang.

Gadis itu berjalan mendekati Stella dengan senyum yang terukir bak seorang iblis. Gadis itu kini benar-benar merasakan kemenang bagi dirinya.

"Kejutan yang sangat mengagumkan bukan?" ucap gadis itu yang berhasil membuat Stella diam seribu bahasa. Lidahnya kini terasa kelu hanya untuk sekedar mengatakan satu kata saja.

"Setelah pertemuan kita di mall, lo pikir gue ga tau siapa lo?" ujar gadis itu kembali dengan satu sudut bibirnya yang tertarik.

Stella pun hanya terdiam tidak mengatakan sepatah katapun. Entahlah, ia antara merasa enggan untuk hanya sekadar mengatakan satu kata dan karena memang ia juga tidak bisa mengatakan apapun.

"Gimana permainannya? Menyenangkan bukan? Atau bahkan lo pengen yang lebih besar?"

"Dira, gue ga mau minta apa-apa. Gue cuma mau lo berhehti nyebarin itu semua." ujar Stella dengan nada sedikit memohon. Dira mendecih mendengar permohonan orang yang pernah menyakitinya itu.

"Semudah itu kah lo mohon-mohon sama gue? Setelah apa yang udah lo perbuat sama gue, sekarang lo cuma minta buat berhentiin itu semua yang bahkan lo ngucapinnya pun gampang banget!!"

"Dira, gue mohon."

"Enak banget hidup lo. Lo ga inget gimana lo mempermalukan gue didepan semua orang??!! Lo ga inget dimana bahagianya lo disaat gue dihina didepan semua orang??!! Lo ga inget gimana menderitnya gue setelah lo nyebar video itu??!! LO GA INGET??!!" ujar Dira menggebu-gebu.

Stella hanya terdiam mendengar kalimat panjang yang Dira lontarkan kepada dirinya. Ia diam bukan karena tidak peduli, hanya saja ia pun sudah tahu betapa brengseknya ia dulu yang bahkan bisa membuat orang lain menderita karena dirinya.

"Ga semudah itu Zero!! Gue bakal bikin lo ngerasain juga apa yang udah pernah gue rasain." ucap Dira dengan kondisi yang sudah tidak karuan. Dimana matanya sudah memerah dan mengeluarkan cairan bening yang mengalir sangat deras. Wajahnya sebagian tertutup oleh rambut panjangnya yang berterbangan akibat angin kencang.

"GUE BAKAL BIKIN HIDUP LO HANCUR!! GIAMAN PUN CARANYA, GUE GA PEDULI." racau Dira ditengah isakannya.

Stella perlahan berjalan mendekati Dira. Ia dapat melihat jelas bagaimana kondisi Dira yang benar-benar buruk. Namun yang didekati justru malah berjalan mundur menjauh dari Stella.

"Ga usah deket-deket!!"

Gadis itu menghapus kasar air matanya. Ia menatap Stella dengan tatapan benci seolah ia tengah menatap seseorang yang benar-benar ingin ia bunuh.

"Dira, sekali lagi gue mohon sama lo. Tolong hentiin semua ini, tolong Dira. Hidup gue udah cukup menderita karena masa lalu gue. Jadi gue mohon sama lo buat hentiin semuanya. Gue minta maaf kalo gue salah, gue mohon Dira." ucap Stella memohon.

Dira berdecih mendengar kalimat Stella. Kemudian ia mengatakan sebuah kalimat yang benar-benar membuat Stella merasa tertohok, seolah ia tengah ditampar oleh kenyataan yang begitu menyedihkan mengenai dirinya sendiri.

Dengan penuh isakan, Dira mengatkan, "Hidup gue lebih menderit setelah lo mempermainkan gue!! Lo maksa gue buat minum, setelah itu lo ngerekam gue dimana keadaan gue yang bener-bener hancur dan lo ngerekam gue waktu lo make gue!! Apa lo ga inget semua itu!! Gue menderita, sedangkan lo masih bisa ketawa sama temen-temen brengsek lo!!"

Change (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang