28|¦ CHANGE - ( revisi )

293 16 0
                                    

Sider bisulan

••••••✧ !!!

"Jika saja kau diberi kesempatan untuk mengulang masa lalu, apa yang pertama kali akan kau lakukan?"

°°°

"Dek!! Udah siap belum?!!"

Grace yang emosinya mulai tak terkendali pun langsung mendobrak pintu kamar adiknya. Tak peduli akan sebesar apa adiknya marah nanti.

Dilihat, Stella tengah memainkan handphone nya dengan posisi berdiri. Grace yang melihatnya pun hanya bisa memijit pelipisnya. Sepertinya ia butuh kesabaran lebih untuk menghadapi adiknya itu. Padahal ia sudah menunggu adiknya di ruang tamu sampai berjam-jam. Sedangakn adiknya sedari tadi malah sibuk memainkan handphone nya.

Menghela napas gusar, Grace berjalan menghampiri adiknya yang tengah sibuk memainkan handphone nya.

"Udah siap belum?" tanya Grace berusaha untuk sabar.

Stella pun sedikit mendongakkan kepalanya, menatap Grace lebih jelas. Kemudian, ia menaikkan sebelah alisnya.

"Seharusnya gue yang nanya gitu." ujar Stella membuat Grace menyerngitkan dahinya.

"Kok gitu? Kan dari tadi gue nungguin lu."

"Dari tadi gue yang nungguin lo!!"

"Lah?"

"Lo kan dari tadi di kamar ngedekem mulu. Lagi makeupan kan lo?"

"Dari tadi gue di ruang tamu nungguin lo!!"

"Masa?"

Baik, amarah Graxe sepertinya sudah naik pitam. Ia tak ingin lebih lama berdebat dengan adiknya yang menyebalkan itu.

"Oke." finish Grace.

Grace menyipitkan matanya ketika ia merasa bahwa ada yang kurang pada adiknya. Pandangannya terfokuskan pada bibir Stella. Stella yang merasa ditatap oleh Grace pun merasa aneh. Ia pun yakin bahwa setelah ini kakaknya akan berbuat yang aneh-aneh.

Hingga pergerakan selanjutnya dari Grace membuat Stella menyerngitkan dahinya. Kakaknya itu tengah mengambil sebuah lipstick yang terdapat di atas meja dan ingin memberikannya pada bibirnya. Dengan cepat, Stella langsung menghindari Grace yang mencoba untuk memberkan lipstick pada bibirnya.

"Ck!! Dek, lo itu kalo mau dikasih yang bener tuh nurut!!"

"Itu ga bener."

"Ga bener gimananya?"

"Gue cowok dan gue ga pantes buat make gituan."

"Lah, terus itu makeup gua beliin buat lu mau kemanain?"

"Buat lu aja, gue ga butuh."

Seusai debat, Stella kembali memainkan handphone tanpa mempedulikan seberapa besar kakaknya marah padanya. Toh, nanti juga amarah Grace akan reda sendirinya.

Sedangkan Grace yang melihat kelakuan adiknya pun hanya bisa menghela napasnya. Tak mengerti lagi dengan adiknya yang satu ini. Padahal ia kan hanya ingin memberikan yang terbaik untuk adiknya. Tapi kenapa adiknya itu selalu saja membantah perintahnya?

*ddrrtt*

Tengah sibuk menahan amarah, tiba-tiba saja terdengar suara rington yang berasal dari handphone nya. Grace pun segera mengambil handphone nya yang sebelumnya ia letakkan di atas nakas.

Menggeser tombol hijau, Grace menempelkan handphone nya pada telinganya.

"Halo."

"Kamu udah sampe mana? Aku sama Pitaloka udah nyampe nih di restoran nya."

Change (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang