03|¦ CHANGE - (revisi)

1.5K 51 3
                                    

Zero alias Stella POV

Hari ini menjadi hari pertama gue ngejalanin hidup sebagai perempuan. Gue juga ga tau apa alasan gue ngelakuin ini semua. Gue cuma berharap apa yang gue lakuin ga akan bikin gue nyesel nantinya.

Alunan musik terdengar jelas di telinga. Memandangi sepanjang jalan yang sepi, hanya terdapat beberapa orang lalu lalang yang tengah berolahraga.

Hari ini hari pertama gue kuliah. Gue harap, temen-temen gue nanti ga bakal ada yang tau identitas gue yang sebenarnya.

Pakai hoodie kemana-mana, rambut panjang, ya walau sekarang gue baru make rambut palsu doang. Make apa yang di pake perempuan pada umumnya. Aneh? Banget. Ini semua buat gue sangat aneh. Gue ga pernah berpikiran hal ini bakal terjadi sama gue. Tapi ini semua karena keputusan gue, ya udah gue jalani dengan penuh niatan yang baik.

...

Author POV

Zero menuruni mobil yang baru saja ia tumpangi. Jujur, sebenarnya ia agak malu dengan keadaannya sekarang, karena hampir seluruh pandangan semua orang tertuju dengannya. Namun, ia mencoba untuk tidak menghiraukan mereka. Ia pikir mungkin mereka memandinginya karena ia tampan maksudnya cantik.

Zero berjalan di sepanjang koridor yang berada di kampusnya tanpa menghiraukan apa yang sedang dibicarakan oleh orang-orang yang berada di sekitarnya. Menghiraukannya saja tidak, apa lagi mendengarnya. Toh, sekarangkan ia tengah memakai sepasang earphone. Oleh karena itu, saat ia berada di dalam mobil ia juga tidak mendengar sama sekali apa yang dikatakan oleh kakaknya.

Zero terus berjalan mencari ruangan yang akan ia pakai untuk belajar di kampusnya ini. Setelah cukup lama ia berkeliling kampusnya, akhirnya ia menemukan sebuah ruangan bernuansa putih polos dan terdapat beberapa anak di dalamnya yang nantinya akan ia gunakan untuk menuntut ilmu. Tampa ragu, ia pun langsung berjalan memasuki ruangan itu dan mencari tempat untuk ia tempati. Seperti biasa, ia tidak akan kemana-mana dan hanya membaca sebuah buku hingga pelajaran di mulai.

Ditengah Zero membaca buku, tiba-tiba saja Zero melihat seorang wanita mengulurkan tangan kananya tepat di depannya. Zero hanya melihat tangan tersebut sekilas dan kembali membaca bukunya.

"Pitaloka Crendhard. Panggil aja Pitaloka." ujar wanita itu memperkenalkan diri dengan kedua sudut bibir tertarik. Namun, Zero tak menghiraukan gadis itu sama sekali. Ia masih terus membaca bukunya.

"Dih. Jadi cewek itu ga usah sombong! " ketus Pitaloka.

"Zero Fernand, panggil aja Zero." ujar Zero yang masih terus membaca bukunya. Pitaloka yang mendengarnya pun menyerngitkan dahinya heran.

"Nama lu kaya laki ya?" ucap Pitaloka dengan kekehan kecil.

Zero yang mendengarnya langsung terkejut dan langsung menghentikan aktivitasnya membaca bukunya. "Sorry, nama gue Stella Kayla Fernand. Panggil aja Stella." ralat Zero dengan cepat, berharap agar wanita tersebut akan percaya padanya.

"Oh. Gue duduk di sebelah lo boleh kan?"

"Duduk aja kaga ada yang ngelarang." 

Setelah mendapatkan izin dari Zero, gadis yang sebelumnya mengajak berkenalan itu pun dengan senang hati langsung menduduki kursi yang berada di sebelah Zero.

.
.

Tbc!!!
jangan lupa untuk memberika vote dan comment.

sekian, terima kasih 


Change (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang