41|¦ CHANGE - ( revisi )

303 14 2
                                    

Jangan lupa untuk memberikan vote terlebih dahulu sebelum membaca !!!

••••••✧ !!!

Alder perlahan membuka pintu apatermennya. Kemudian ia berjalan dengan gontai memasuki apatermennya, dan tak lupa tasnya yang ia lemparkan sembarangan dan ia yang langsung menghamburkan diri ke atas sofa. Betapa melelahkannya hari ini.

Ia perlahan memejamkan matanya, mencoba untuk menghilangkan rasa penatnya. Namun baru saja ia memejamkan matanya, ia merasakan seseorang duduk di sebelahnya membuat ia refleks membuka matanya. Ia melihat Justin dengan santainya mengambil remot dan menyalakan televisi.

"Tumben baru pulang. Kemana aja?" tanya Justin dengan tatapan yang tak teralihan sama lekali dari layar televisi.

"Gue ke-"

"Jangan bilang lo ke club."

Alder menghela napasnya. Entah Justin yang terlalu overthingkink kepadanya atau ia yang sudah tak bisa dipercaya sehingga membuat anak itu selalu menuduhnya dengan hal yang tidak-tidak.

"Gue udah nyelesain semuanya, liat aja besok."

Justin yang langsung peka dengan ucapan Alder pun hanya manggut-manggut saja. Syukurlah jika temannya itu tidak pergi ke tempat yang aneh-aneh hanya untuk mencari sensasi.

"Btw, Aldo mana?" tanya Alder karena sejak awal ia memasuki apatermennya, ia tidak melihat sama sekali keberadaan anak itu, padahal biasanya ketika ia baru sampai sudah diserbu dengan beribu pertanyaan dari Aldo.

Justin yang mendengar pertanyaan Alder hanya mengangkat kedua bahunya tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.

"Weh, bre." baru saja dipertanyakan keberadaannya, Aldo datang dengan langkah gontai dan langsung duduk menyelinap di antara kedua temannya membuat Justin yang tengah sibuk menonton televisi mendesis karena merasa aktivitasnya itu terganggu.

"Dari mana lu? Ngabisin stok mie instan gue lagi ya?" tanya Alder karena merasa curiga dengan ekspresi Aldo yang seperti tak biasanya.

"Enak aja, gue juga punya stok mie instan di rumah sepuluh dus," telak Aldo karena tidak terima dituduh begitu saja.

"Terus kenapa lo mesem-mesem gitu?"

Aldo menyengir dengan cengiran handalannya. "Gue punya gebetan baru."

Alder hanya memutar bola matanya malas. Temannya yang satu itu terlalu berbahagia hanya karena hal yang tidak terlalu penting.

"Kalian ga kaget gitu?" tanya Aldo melihat kedua temannya yang hanya menampilkan ekspresi biasa.

"Emang gue harus ngapain? Ngadain party atas gebetan baru lo gitu?" tanya Alder, sedangkan Justin sama sekali tak mempeduikan pembicaraan kedua temannya yang menurutnya sama sekali tidak bermanfaat.

"Ga gitu elah, minimal kaget gitu."

"Ngapain? Ga guna amat."

"Ya ta-"

Aku suka body goyang nenek muda

"Kampret, bosen banget gue dengerin rington hp lu yang ga jelas!!" tidak, itu bukan Alder melainkan Justin yang secara terang-terangan protes kepada Aldo. Sedangkan pria yang diprotes hanya menyengir kuda.

Aldo langsung mengambil handphonenya dari dalam saku celanannya. Ia menatap layar handphonenya dengan ragu, terlebih ketika ia melihat jelas siapa yang menelephonenya. Karena ragu, ia membiarkan handphonenya itu berdering tanpa niatan mengangkat sambungan telephone itu.

Change (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang