Happy reading...
Kediaman keluarga Kim.
Makan malam.
Jiyoung beserta istri dan ketiga putrinya sedang duduk nyaman di kursi meja makan.mereka kompak menatap Jiyoung yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu.berbeda dengan Jennie yang terlihat sibuk dengan ponselnya.
"Makan malam kali ini akan ada seseorang yang akan bergabung dengan kita"ucap Jiyoung membuka suara.
Terlihat kerutan didahi mereka.
"Siapa appa?"tanya lisa penasaran.
Sebelum Jiyoung menjawabnya,yejun datang menghampiri mereka.
"Dia sudah datang tuan"ucap yejun sedikit membungkuk.
"Bawa dia masuk"
"Rosé?"ucap lisa sedikit bingung dengan kehadiran gadis itu.
Mereka kompak menatap gadis berambut blonde yang kini berjalan mendekati mereka.Jennie masih sibuk dengan ponselnya,tidak menyadari kehadiran seseorang.
"Annyeonghaseo!!"ucap rose membungkuk diiringi dengan senyum tipisnya.
Mendengar suara yang terdengar familiar,Jennie menoleh.mulutnya sedikit terbuka saat melihat rosé dengan pakaian formalnya berdiri tak jauh darinya.
"Ayo silahkan duduk nak"tutur dara
'Cih'
Rosé menatapnya datar,kemudian raut wajahnya kembali berubah.
"Terima kasih"ucap rosé sopan
Rosé duduk disebelah jiso dan berhadapan dengan Jennie.sedari tadi Jennie tak melepas tatapannya dari rosé,namun yang ditatap terlihat biasa saja.
"Mulai sekarang,perusahaan kita resmi bekerja sama dengan perusahaan milik Rosé"ucap jiyoung mengerti akan tatapan bingung anak dan istrinya.
Sekarang mereka mengerti mengapa jiyoung mengundang rosé.
"Itu bagus,semoga kerja sama kalian berhasil"ucap Sandara.
"Terima kasih nyonya Kim"ucap rosé dengan senyum misteriusnya.
Semua itu tak lepas dari pandangan jisoo yang duduk disebelahnya.
Jisoo merasa familiar dengan gadis itu,ia merasa dekat namun juga terasa jauh.Merasa diperhatikan,rosé menoleh pada jisoo dan memberinya senyuman manis.jisoo membalasnya dengan senyum yang tak kalah manis pula.
Jennie memperhatikan mereka dengan mata tajamnya.
'Apa-apaan itu' gerutu Jennie dalam hati.
*
Skip*
One month later...
Brakkk
Dengan penuh amarah,Jiyoung melempar map yang berisikan dokumen pembatalan kerja sama.
"Apa-apaan ini hah?"ucapnya dengan nafas yang memburu.
"Mereka memutuskan kerja sama ditengah jalan,tapi kenapa?"gumamnya frustasi.
"Mereka tak memberitahu alasan yang jelas tuan,yang jelas kita mengalami kerugian yang besar.semua dana yang sudah kita keluarkan beralih atas nama perusahaan mereka.mereka menipu kita tuan,dan kabar buruknya lagi 70 persen dari investor-investor kita menarik semua saham mereka."ujar yejun.
"Bisa dikatakan bahwa perusahaan ini sudah diujung tanduk"lanjut yejun.
"Itu tidak boleh terjadi.aku membangun semua ini dari nol,dan tidak akan kubiarkan hancur begitu saja.aku akan melaporkan ini kepihak yang berwajib"ucap Jiyoung yang hendak pergi dari sana namun lebih dulu dicegat oleh yejun.
"Kita tidak bisa melakukannya,mereka sudah memanipulasi semua bukti yang ada,mereka sudah merencanakan ini dari awal"jelas yejun yang membuat Jiyoung tertegun.
Jisoo yang juga berada diruangan itu hanya terdiam,memikirkan apa alasan rosé melakukan ini.
"Ternyata gadis ingusan itu ingin bermain-main denganku"tutur Jiyoung tajam.
"Aku akan membalasmu Roséanne Park"
*
*
Disisi lain disebuah ruangan,seorang gadis tengah tertawa dengan puasnya.
"Aku sangat bahagia"ucapnya kemudian tertawa.
"Aku penasaran,bagaimana keadaan Kim Jiyoung sekarang"ucapnya disela tawanya.
Tok..tok..
Ceklek
Pintu itu terbuka memperlihatkan jeff dengan ekspresi ketakutannya.ia salah satu orang kepercayaannya rosé.sedangkan Donghae,sesaat ia melihat kedatangan Jiyoung ia bergegas pergi dari sana.
"Ada apa jeff?"
"Kim Jiyoung ingin bertemu dengan anda,ia mengamuk dan memaksa untuk masuk"ucap jeff membayangkan Jiyoung yang tengah mengamuk diluar sana.
Rosé tertawa pelan."ck.biarkan dia masuk"
Brakk
Jiyoung membuka pintu itu dengan kasar dan menatap rosé yang sedang duduk santai di kursi kebangsaannya.
"Apa seperti itu caramu bertamu?ckckck,sangat tidak beretika"ucap rosé
"Tutup mulutmu sialan!!apa maksudmu melakukan ini padaku hah?"teriak Jiyoung lantang.
"Untuk bersenang-senang...mungkin"balas rosé mengendikkan bahunya.
Jiyoung semakin naik pitam mendengar jawaban santai rosé.Jiyoung meraih vas bunga yang ada diatas meja kemudian melemparnya kearah rosé.beruntung rosé memiliki reflek yang bagus jadi vas itu tidak mengenainya.
"Kau pikir gadis bodoh sepertimu bisa menghancurkan ku?"alis Jiyoung menukik tajam.tangannya bertumpu pada meja.
Rosé membalas tatapan tajam itu."eoh,saking bodohnya aku bisa dengan mudah menipumu"balas rosé dingin.
Jiyoung berjalan mundur."aku akan membalasmu,camkan itu"tunjuk nya pada rosé.
Saat hendak keluar,suara rosé menghentikan langkahnya.
"Bagaimana rasanya?"kata rosé pelan namun masih dapat didengar oleh Jiyoung.
Jiyoung berbalik."apa maksudmu?"
"Bagaimana rasanya dikhianati oleh orang yang kau percaya?"ucap rosé datar dengan tatapan yang sulit diartikan.
Kening Jiyoung berkerut bingung,tidak mengerti dengan gadis itu.
Yang ia tangkap hanya tatapan terluka dari matanya.Jiyoung memilih pergi dari sana.
"Bahkan apa yang kuberikan,belum sebanding dengan rasa sakit yang kuterima"
"Ini baru permulaan Kim Jiyoung,maka dari itu simpan kemarahan mu untuk nanti"
TBC...
Double up
Sekedar merayakan musuh yang tengah berulang tahun...
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka yang Tercipta
General FictionRasa sakit itu benar-benar merubahku menjadi orang lain - R