chapter 19

2.1K 308 14
                                    

Happy reading









Disinilah irene sekarang.ditempat yang sesak akan bau obat-obatan.

Bergerak dengan gelisah kesana dan kemari melantunkan doa untuk seseorang yang tengah berjuang didalam ruang operasi.

Sudah 2 jam ia diposisi itu

"Apa kau tidak lelah seperti itu?"tanya Donghae yang duduk di kursi tunggu

Irene menatapnya tajam

"Urusan kita belum selesai"balas irene dingin

Donghae menghela nafas kasar

"Setelah ini,kau harus menjelaskan semuanya"lanjut irene

*

Saat dia merasa kakinya sudah lelah bergerak tak menentu,irene akhirnya duduk di kursi tunggu rumah sakit.

Irene menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menghela nafas berkali-kali,berharap ritual itu mampu membuatnya lebih tenang.

Donghae hanya diam,tidak berniat mengucapkan sepatah kata pun lagi.takut jika irene mengeluarkan kata kata bijaknya.

Lampu ruang operasi berubah menjadi hijau,itu menandakan operasinya sudah selesai.

Irene bangkit dari duduknya saat pintu ruangan itu terbuka,menampilkan dokter dengan wajah lelahnya bahkan keringatnya masih terlihat disekitaran wajahnya.

"Bagaimana keadaannya dok?"tanya irene terburu-buru.

Dokter choi perlahan membuka maskernya,kemudian menghela nafas pelan.

"Kabar baiknya,pisau itu tidak sampai mengenai organ penting dalam tubuhnya.Tapi,dia kehilangan cukup banyak darah dan kabar buruknya lagi,darahnya sangat langka"jelas dokter choi.

"Rh-null atau sering disebut golden blood adalah jenis darah yang sangat langka"

"Jika dia tidak mendapatkan darah itu secepatnya,maka itu bisa berakibat fatal.pasien bisa mengalami kejang-kejang atau bahkan henti jantung.dan itu bisa terjadi kapanpun"lanjutnya kemudian pergi dari sana.

Irene bersandar pada dinding,rasa khawatirnya semakin bertambah.

'Dimana aku bisa mendapatkan darah itu dalam waktu singkat'

Seketika irene mengingat sun ho,ayah dari rose.mereka pasti memiliki darah yang sama kan?

Apa sun ho mau memberikan darahnya?

Dia pasti mau,rose kan anaknya.lagipula semua ini karena kesalahannya jadi dia harus bertanggung jawab.

Dan

Seketika keyakinan irene menurun saat mengingat kekejaman sun ho yang ia lihat secara langsung tadi.







"Aku yang akan menjadi pendonor untuknya"ucap seseorang.





"Jennie?"irene menoleh menatap Jennie yang berdiri tak jauh darinya

Irene tidak menyadari wajah Donghae yang kini berubah pucat.



'Ini gawat'


Donghae dengan cepat membalikkan tubuhnya memunggungi mereka terutama Jennie.dia tahu kalau Jennie pasti mengenali wajahnya.

Donghae berdiri,hendak pergi dari sana sebelum Jennie mengenali nya.

"Hey kau mau kemana?"ucap irene menyadari pergerakan Donghae yang tiba-tiba

"Aku....ada urusan"balasnya lalu cepat-cepat pergi dari sana

Luka yang TerciptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang