chapter 6

2.3K 279 17
                                    


Hasil dari kesibukan gw yang gak ngapa-ngapain

sorry for typo...


Kini chaeyoung tengah berlari menuju taman kecil dekat rumah,chaeyoung selalu kesana saat suasana hatinya sedang buruk.sesekali ia menghapus air mata dipipinya walau itu sia-sia karena dorongan ingin menangis jauh lebih kuat.chaeyoung menjatuhkan tubuhnya diatas rerumputan sesaat ia sampai disana,memeluk lututnya dan menyembunyikan wajahnya diantaranya.tempat itu sepi hanya satu dua orang yang lewat.mereka tidak ambil pusing melihat ada anak kecil menangis sendirian malam-malam begini,toh bukan urusan mereka.

*

Disisi lain,dara sudah menangis dipelukan jiyoung merasa gagal menjadi seorang ibu merasa belum bisa memahami anak-anaknya.ia pikir jika dengan uang itu bisa membuat anak-anaknya merasa senang,membeli apapun yang mereka inginkan tapi nyatanya tidak justru kehadirannyalah yang mereka butuhkan,mereka masih dalam masa pertumbuhan terutam chaeyoung dan lisa.jiyoung pun merasa seperti itu

"cepat cari chaeyoung ini sudah malam dan dia sendirian"pinta dara pada suaminya

"aku akan mencarinya"belum sempat jennie melangkah,ucapan jiyoung membuatnya mengurungkan niatnya

"tidak perlu,appa sudah meminta yejun untuk mengikutinya"jennie mengangguk

Lisa yang sedang duduk disofa bersama jiso hanya bisa menghela napas kasar,mengapa ini semua terjadi disaat hari jadinya bersama chaeyoung tinggal beberapa hari lagi.

*

*

Tangisan chaeyoung sudah berhenti walau masih sesegukan.ia menatap sekitarnya benar-benar sepi,chaeyoung memutar matanya malas saat mengingat jika ia tidak pernah dibiarkan sendirian.

"aku tahu kau disana paman,keluarlah"ucap chaeyoung yang masih menatap kosong didepannya

Yang dipanggil pun seketika keluar dari tempat persembunyinnya,untuk apa bersembunyi jika sudak ketahuan.

Yejun berjalan pelan mendekati chaeyoung dan duduk disamping gadis kecil itu.yejun adalah orang kepercayaan jiyoung dan diantara semua suruhan ayahnya,yejunlah yang paling dekat dengan anak-anak jiyoung.

Hening

Tak ada yang suara dari keduanya,mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing hanya terdengar suara serangga yang menemani keheningan mereka.sampai salah satu dari mereka memulai pembicaraan

"apa aku jahat paman?"ucap chaeyoung saat baru menyadari jika yejun sudah duduk disampingnya

Yejun menatap chaeyoung,memberikan seluruh perhatiannya pada anak itu

"siapa yang mengatakan itu?"balas yejun lembut,chaeyoung menggeleng

"tapi tadi chaeng bicara kasar pada eomma appa"ucap chaeyoung menunduk

Yejun mendekatkan dirinya pada chaeyoung lalu menangkup kedua pipi tupai itu

"hei dengar paman,chaeng tidak jahat.chaeng hanya mengungkapkan apa yang chaeng rasakan dan itu bukan kesalahan"

"lagipula tidak enak jika dipendam,itu hanya akan membuatmu gelisah"lanjutnya lagi

"aku hanya ingin hidup normal paman"gumam chaeyoung pelan dan masih bisa didengar oleh yejun

"paman mengerti"balas yejun mengusap pelan kepala chaeyoung

"apa chaeng berdosa paman?"tanya chaeyoung lagi

Yejun melirik chaeyoung sekilas lalu mengalihkan pandangannya kedepan

"emm kamu ini berdosa banget"jawab yejun santai,mendengar itu bibir chaeyoung melengkung kebawah

Luka yang TerciptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang