chapter 13

2.2K 298 14
                                    

Happy Reading



Rose tampak begitu serius menatap televisi dihadapannya yang menayangkan tentang pebisnis-pebisnis yang sangat berpengaruh pada tahun ini.namanya ada disana,itu sudah jelas.tangannya tiba-tiba terkepal kuat saat nama orang yang dibencinya muncul disana,dan itu tidak luput dari pandangan Sun ho.

Salah satu stasiun televisi itu menayangkan bagaimana kesuksesan Kim Jiyoung dalam berbisnis yang dibantu oleh putri sulungnya,Kim jisoo.Rose menajamkan telinganya mendengar kata demi kata dari sang reporter menyangkut orang itu.

Rose dan Sun ho memang tengah bersantai diruangan yang berfasilitas mewah dikediamannya ditemani oleh wine tentunya.namun begitu tidak ada percakapan dari keduanya,hanya ada suara dari televisi yang terdengar.

Donghae datang menghampiri mereka lebih tepatnya menghampiri rose

"ada undangan untukmu nona"ucap donghae memberikan sebuah undangan pada rose,namun rose sama sekali tidak menghiraukannya ia masih fokus dengan apa yang ia tonton lagipula rose sudah tahu tentang undangan itu.

"berikan padaku"ujar Sun ho,kemudian donghae memberikan undangan itu pada Sun ho

Sun ho berdiri dari duduknya kemudian membaca kalimat demi kalimat yang ada didalam undangan itu sambil berjalan perlahan kearah jendela kaca yang tak jauh dari sana.seketika ia terkekeh dan berbalik melirik rose lalu kemudian menatap donghae

"untuk apa kau membawa undangan ini donghae?tidak akan ada yang datang keacara itu"ujarnya pada donghae tapi tatapannya mengarah pada rose.

Baru saja Sun ho ingin merobek undangan itu,tetapi suara rose menghentikannya

"aku yang akan kesana"ucap rose dingin

Kemudian rose meraih gelas kaca yang ada diatas meja lalu menuangkan wine kedalamnya.setelah dirasa cukup,rose kemudian beranjak dari sana untuk kembali kekamarnya dengan segelas wine yang sudah ada ditangannya.

"kau yakin?"tanya Sun ho dengan tawa kecilnya

Rose menghentikan langkahnya

"kau bukan orang yang bodoh rose,ini acara besar.semua kalangan pebisnis akan ada disana,salah satunya dia"ucap Sun ho sambil memasukkan tangannya kesaku celananya

Rose menggenggam erat gelas yang ada ditangannya sampai-sampai urat tangannya terlihat jelas,jika itu adalah botol kaleng akan terdengar bunyi krek disana.

"apa kau sudah luluh?oh atau es itu sudah mencair,bukan begitu-

Kim chaeyoung?"lanjutnya dengan senyum mengejek

Rose berbalik dan melemparkan gelas yang ada ditangannya kearah jendela tepat disamping Sun ho berdiri

Suara pecahan kaca pun terdengar,gelas dan kaca jendela itu sudah tak berbentuk.Sun ho masih berdiri ditempatnya,walau suara pecahan itu membuat gendang telinganya sakit namun ia tidak bergeming.donghae baru ingin menghampirinya,menanyakan apa tuannya itu baik-baik saja.Sun ho mengangkat tangannya memberi isyarat untuk tidak ikut campur,donghae mengangguk pelan.

Rose melangkah mendekati Sun ho,wajahnya memerah tampak jelas kemarahan disana.

"jangan pernah menyebut nama itu lagi,dia sudah mati"ucap rose dengan alis menukik tajam

"dikamus Roseanne Park,tidak ada kata luluh dan mencair,dan tidak akan pernah ada"ucap rose kemudian berlalu pergi

Sun ho menghela napas pelan

"kau lihat itu donghae?"ucap sun ho melihat punggung rose yang semakin menjauh

"rencanaku berhasil,aku akan memanfaatkan kemarahan dan kekecewaan yang ada didalam dirinya untuk menghancurkan kim jiyoung.karena pada dasarnya jika seseorang kecewa,apapun yang baik akan tetap terlihat buruk".

*

*

*

"jadi begini,appa mendapat undangan pesta yang akan dihadiri oleh para pebisnis dari berbagai negara untuk mengapresiasi para pebisnis muda dan berbakat."ujar jiyoung disela makannya

"lalu?"tanya lisa

"appa ingin mengajak kalian untuk hadir disana"

"yeay pesta"ucap lisa bertepuk tangan ,sedangkan jiso dan dara hanya terkekeh melihat tinggkah lisa

"jennie?"panggil dara saat jennie hanya fokus pada makanannya,mendengar namanya dipanggil jennie menghentikan kunyahannya

"apa kau akan ikut sayang?"tanya dara yang duduk disampingnya

"tidak"balasnya datar

"jennie appa mohon sekali ini saja"mohon jiyoung

Jennie diam dan lebih melanjutkan makannya

Jiyoung menghela napas panjang

"appa minta maaf"

Jennie meletakkan sendok yang ia pegang dengan tidak santai membuat jiso yang sedang minum hampir tersedak dibuatnya

Jennie berdiri dari duduknya

"aku tidak akan pernah memaafkanmu sebelum adikku kembali"

*

*

*

Hari ini donghae yang mengantar rose ke kantor atas permintaan gadis itu sendiri,biasanya rose sendirilah yang mengemudikan mobinya kemana pun ia pergi.

Rose ingin menyelesaikan semua perkerjaannya terlebih dahulu sebelum ia berangkat ke negara asalnya.alasan utamanya ke korea bukan karena undangan itu tapi untuk bekerja.ia akan membuka cabang perusahaannya disana.kenapa harus korea?karena itu adalah negara yang srategis,menurutnya.

Atau ada alasan yang lain?

"apa benar kau akan ke korea?"tanya donghae melirik rose dari spion mobil

Rose memutar mataanya jengah

"jika kau bertanya hal yang sama lagi,akan kupastikan peluru pistolku akan menembus jidat lebarmu itu"ucap rose membalas tatapan donghae lewat spion,reflek donghae menutupi jidatnya

bukan tanpa alasan rose mengatakan itu,disepanjang perjalanan donghae selalu menanyakan hal yang sama sehingga membuat telinga rose berdengung.



TBC...

Luka yang TerciptaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang