Hujan di luar semakin deras. Amaiya lihat tubuh Fazza bergetar, air matanya yang berusaha ia tahan sekarang menetes juga, lelaki itu nampak menarik napasnya dengan panjang. Terlihat ada sesuatu yang menahannya untuk berbicara.
Namun tak lama setelah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•~•~•
Amaiya mengeratkan tali sepatunya sekali lagi, kali ini dengan tekad yang kuat dia yakin Fazza akan setuju untuk membantunya. Dia melihat beberapa keripik kentang yang ada didalam tasnya, jika Fazza tak menyukai hal hal yang manis, berarti Fazza menyukai sesuatu yang asin dan gurih!
Dipikir-pikir, kesempatan ini juga tidak datang dua kali, siapa yang sengaja melewatkan kesempatan emas ini?
Putra dari Musa Gazali yang sangat dia kagumi ternyata selama ini berada didekatnya.
"Mungkin dia juga suka pedas." Amaiya memasukkan mie lidi dalam tas nya, sekarang senyumnya sumringah.
"Udah siap, Non?" Ucap Pak Tris.
"Sudah, Pak Tris!"
Amaiya mengangguk mantap, semangatnya semakin membara.
•~•~•
Perpustakaan.
Fazza menaikkan sebelah alisnya, melihat tempat duduk yang dia gunakan untuk duduk di perpustakaan penuh dengan makanan ringan dan beberapa soda. Dia mengedarkan pandangannya, pasti ini kelakuan Amaiya.
Fazza berdecih sebal.
"Boom!"
Amaiya mengagetkan Fazza dari belakang, namun Fazza adalah batu berbentuk manusia. Dia tidak terkejut sama sekali.
"Kau tidak terkejut?" Tanya Amaiya. "Bagaimana? Kau suka?" Amaiya tersenyum lebar melihat jerih payahnya.
"Apa semua ini?"
"Ku pikir kau akan menyukainya, kau tidak suka manis bukan? Aku bawakan makanan asin untukmu."
"Tentu saja kau harus peduli, aku kan baik. Sekarang kau mau membantuku?"
"Aku tidak mau." Fazza menyingkirkan semua itu dari tempatnya.
"Hey, kumohon Fazza yang agung, tolonglah aku! Aku hanya ingin bertemu dengan ayahmu sekali saja." Pinta Amaiya.
"Aku tidak peduli."
"Aku akan melakukan semuanya untukmu! Kumohon tolonglah aku, ini adalah salah satu jalan menuju impianku yang paling mudah, pergi ke Turki!" Jelas Amaiya. Fazza nampak acuh.