16. Di Pinggir Sungai

192 18 3
                                    

'Aku telah melewati banyak mata, dan aku hanya tersesat dimatamu'

•~•~•

Minggu pagi yang cerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu pagi yang cerah.

Amaiya membantu kakek untuk memanen strawberry yang tumbuh subur dan siap dipanen, di belakang rumah mereka, beberapa jenis buah ditanam. Kakek memanfaatkan lahan tanah yang mengandung bahan organik tinggi serta cuaca sejuk yang begitu mendukung untuk beliau tanami dengan strawberry.

Apalagi mereka tinggal di dataran tinggi atau disebut juga pegunungan yang tampak hijau dan asri. Dikelilingi oleh pohon pinus, sungai mengalir, juga udara yang senantiasa sehat.

Akan ada langganan kakek yang akan membelinya saat musim panen tiba.

"Banyak sekali!" Pekik Amaiya senang.

"Simpan buat kamu sebagian, kalau Tita kesini ajak dia nggae roti strawberry bareng kamu." Kata kakek.

Dengan gesit Amaiya memetik buah berwarna merah itu, lalu mencicipinya.

"Oh iya, soal kamu liburan ke Konya itu bener, kan? Kapan itu?" Tanya Kakek.

"Setelah UAS. Bukannya itu menyenangkan, kek?" Girang Amaiya disambut kekehan kakek.

"Senangnya putuku pergi ke Turki karena hasil prestasi, jangan lupa oleh olehnya lho."

"Siap, Kek!"

"Nduk, kok Fazza udah nggak pernah ke sini lagi, padahal kakek mau omong-omongan sama dia."

"Kakek ini, temanku yang lain saja jarang, kenapa harus Fazza?" Amaiya menggeleng.

"Nduk, Amaiya." Nenek datang dari arah dapur.

"Dalem, Nek."

"Kamu tolong belikan nenek kain sama benang, nenek mau buat baju gae kamu, tapi bahan jahitan habis"

"Baju baru?" Mata Amaiya berbinar senang.

"Iyo, tak sawang bajumu sudah pada kecil semua, jadi nenek mau buatin kamu baju," Nenek memberikan secarik kertas berisi nama nama barang yang harus dibeli serta uang. "Tinggalen iki, nenek saja yang bantu kakekmu." Lanjutnya.

Amaiya menaruh keranjang berisi strawberry nya. Lalu segera beranjak kerumah untuk membersihkan badan.

•~•~•

Jika saja Tita hari ini tidak sibuk dengan acara keluarganya, dia akan mengajak Tita sekaligus.

Amaiya naik sepeda untuk pergi ke kota membelikan barang-barang itu sendirian.

Dia melewati jalanan tanjakan yang disuguhi pemandangan yang indah dan segar, cuacanya cerah dengan burung burung berkicau seperti nyanyian di telinga Amaiya.

F A Z Z A (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang