Fazza bisa merasakan sikap Amaiya yang berubah padanya semenjak hari dimana Amaiya meninggalkannya di rooftop. Gadis dengan rambut panjang itu sering mengacuhkan bahkan tidak menganggap ada dirinya di sekolah.
"Memang apa yang ku tahu tentang dirimu?" Itu jawaban Amaiya kala Fazza bertanya apakah dia harus pergi ke kantin bersamanya kemarin lusa.
Sikap acuh Amaiya membuat Fazza menggerutu kesal! Fazza tidak suka jika Amaiya tidak memperhatikannya seperti ini. Kenapa dia selalu ingin diperhatikan Amaiya? Kenapa dia tidak suka Amaiya mengacuhkannya?
"Aku tidak bisa soal yang ini."
"Lalu? Apa aku peduli?" Acuh Amaiya kemarin.
Berani sekali dia berbuat seperti itu! Batin Fazza, kemarin dia rela berpura-pura tidak tahu agar Amaiya dapat memberikan jawabannya, dan jawaban Amaiya buat Fazza melakukan hal sama padanya. Mereka berdua sama-sama diam dan saling tak peduli satu sama lain lagi.
Begitu juga dari sisi Amaiya.
Sebenarnya dia kasihan dengan tingkah Fazza yang mirip seperti orang yang cari perhatian padanya.
Bagaimana tidak? Soalan macam 'pemain yang bertugas menjaga gawang dalam olahraga sepak bola disebut?' Dan Si Fazza tidak tahu jawabannya? Yang benar saja, anak SD pun tahu jawabannya apa. Fazza pasti bingung dengan perubahan sikap Amaiya saat ini.
Amaiya menjalankan apa yang dikatakan Fazza setelah dia mengatakan bahwa Amaiya tak tahu apa-apa tentang kehidupannya, dia pasrah dengan apapun keputusan Fazza sekarang, tentang Konya, Musa, Selim dan lain sebagainya Amaiya sudah tidak peduli lagi.
Yang penting, Liburan semester ini dia akan liburan ke Konya, Turki!
•~•~•
Setelah pamit dan mengucapkan ucapan selamat tinggal pada Kakek, Nenek, dan kepada orang tuanya via telepon Amaiya kini tengah lepas landas.
Dia sangat berterima kasih kepada Bapak Gibran Susilo telah memberikan tiket perjalanan gratis ke kota impiannya selama ini, memesankan hotel dan menyiapkan segalanya disana secara gratis. Amaiya hanya perlu membuat visa juga uang saku untuk membeli oleh-oleh di sana.
Dia melihat pemandangan dari atas sini dengan hati gembira juga exited dengan apa yang pertama kali Amaiya lihat di sana. 16 jam ia habiskan di pesawat dengan nyaman, mendengarkan music dan makan makanan ringan yang ditawarkan oleh pramugari.
Lagi-lagi terbesit pikiran Fazza, apa yang sekarang dia lakukan? Amaiya tidak pamit terlebih dahulu dengannya karena pertengkaran mereka. Padahal salah satu sebab Amaiya memenangkan lomba puisi tersebut adalah Fazza.
Aih, Amaiya jadi merasa bersalah padanya.
Dari dalam pesawat Turkish Airlines dia dapat melihat banyak orang turki yang juga satu pesawat dengannya, jika dilihat-lihat wajah Fazza sedikit berbeda dengan kebanyakan wajah orang turki pada umumnya, apabila orang turki mempunyai rambut yang kecoklatan dan kulit pucat seperti orang eropa, Fazza memiliki postur tubuh seperti orang arab. Rambutnya tebal dan ikal serta matanya legam dan kulitnya putih segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
F A Z Z A (End)
Teen FictionHujan di luar semakin deras. Amaiya lihat tubuh Fazza bergetar, air matanya yang berusaha ia tahan sekarang menetes juga, lelaki itu nampak menarik napasnya dengan panjang. Terlihat ada sesuatu yang menahannya untuk berbicara. Namun tak lama setelah...