Hari ini Elea bertekat ingin menghabisakan hari liburnya dengan tidur, namun sebuah panggilan dari luar kamarnya membuat gadis itu harus terpaksa membuka matanya
"apaa" ujar gadis itu setelah membuka pintu kamarnya "sarapan dulu baru nanti kamu lanjut tidur" balas Archer yang saat ini berdiri dihadapannya
"nanti saja aku gamau makan" ujar Elea sambil hendak menutup pintunya namun tertahan karna Archer menahan pintu itu "kalau begitu aku saja yang bawa kesini" belum sempat gadis itu menjawab Archer sudah turun untuk mengambilkan sarapan gadis itu
dengan telaten Archer menyiapkan sarapan untuk nonanya itu, hanya susu dengan roti selai kacang kesukaan gadis itu
"Archer" panggil dari belakangnya membuat Archer menghentikan kegiatannya dan langsung berbalik badan , setelahnya lelaki itu sedikit membungkuk tanda hormat kepada tuan besarnya itu "ada yang mau saya biacarakan, keruangan kerja saya sekarang"
"baik tuan, saya akan mengantarkan sarapan nona terlebih dahulu, permisi tuan" setelahnya Archer langsung membawa nampan berisikan sarapan gadis itu kekamar nya
setelah memastikan gadis itu menyentuh sarapannya, barulah lelaki itu berjalan menuju ruang kerja sang majikan tadi
"maaf tuan, ada yang bisa saya Bantu?" ujar Archer setelah sampai didalam ruangan itu "kamu mencintai anak saya?" pertanyaan dari sang manjikan sontak membuat Archer mengangkat kepalanya, apakah sejelas itu?
setelah sedikit nenarik nafas, Archer langsung menjawab pertanyaan dari majikannya itu "ya tuan saya mencintai nona elea" pria paruh baya itu sedikit menggertakkan gigitnya
"apa yang bisa kamu banggakan untuk bisa mencintai anak saya" Archer sadar tidak ada hal yang bisa ia banggakan saat ini
"Jika saya bisa memilih,maka saya akan memilih dilahirkan didalam keluarga kaya agar saya dapat mencintai anak tuan" sejenak lelaki itu diam dan menarik nafas
"Tapi daripada saya kehilangan keluarga saya sekarang, lebih baik saya-"
"menghapus perasaan kamu kepada anak saya" potong lelaki paruh baya dihadapannya , melihat respons remaja laki laki itu hanya diam, lantas membuatnya menyungggingkan senyum kemenangan
"Pergi dari rumah ini tapi saya pastikan kamu tidak akan mendapatkan pekerjaan apapun, atau tetap disini tapi lupakan perasaan mu" mendengar kalimat pria tua itu , membuat lelaki itu menatap tajam kepada seseorang yang tidak lain adalah majikannya
tatapan tajam dari lelaki dihadapannya sedikit membuat pria berstatus majikan itu menyunggingkan senyum kemenangan
"pilihan ditanganmu, jika kamu mencintai anak saya, kamu ingin membiayai anak saya dengan apa"
"saya" Archer kembali menarik nafasnya "saya akan menghapus perasaan saya tuan" sudah 2 kali ia mengucapkan kalimat itu, kalimat yang sungguh sampai kapan pun tidak bisa ia lakukan, menghapus perasaan yang sudah timbul sejak lama itu tidaklah mudah, namun ia pun sadar ia hanya kasta rendahan yang mencintai seorang putri bangsawan
"pilihan yang bagus, mulai sekarang jangan pernah memberikan perhatian lebih kepada gadis itu, ingatlah kamu hanya asisten bukan suaminya" ujar pria itu dengan sedikit menekankan kata asisten didalam kalimatnya itu, setelahnya lelaki itu langsung pamit dan keluar dari ruangan sang majikannya itu
untuk sedikit menenangan pikirannya, lelaki itu memilih untuk berenang ditempat latihan khusus bodyguard dan asisten dirumah itu
hati nya saat ini sedang tidak baik baik saja, kenapa semua orang menentang perasaannya, ia hanya mencintai tidak memiliki niat untuk memiliki, bohong jika ia tidak tau bagaimana perasaan Elea padanya
ingin rasanya sekedar mengakui perasaannya pada gadis itu, setidaknya ia ingin gadis itu tau bahwa ia juga mencintai gadis itu, kenapa baru sekarang semua orang menolak perasaannya
"jan bengong ntar lu kesurupan" ujar tomi yang saat ini berdiri diluar kolam itu, tidak ada balasan dari mulut archer saat ini ia sedang tidak ingin bercanda "ada apa?" sebenarnya tomi tau hal buruk apa yang sampai membuat seorang archer kusut seperti sekarang, apa lagi kalau bukan tentang nona elea -nya
"bukan lu yang salah dalam mencintai, namun cinta yang salah memilih, lu mencintai nona elea itu salahnya" tomi sedikit mengjeda kalimatnya "sejak awal kita dilarang keras untuk mencintai majikan kita-"
"gua tau, mencintai nona memiliki banyak tantangan, ditambah lagi nona elea sudah punya calon tunangan, sampai kapanpun memiliki nona itu adalah mimpi buat gua, gua-"
"cher" panggilan dari arah pintu masuk kolam itu membuat seketika tubuhnya menegang "temenin a-"
"saya akan berpakaian sebentar nona" potong lelaki itu dan langsung keluar dari kolam menuju ruang ganti , sedangkan gadis itu hanya bisa menatap diam punggung yang perlahan menghilang dibalik pintu bertuliskan ruang ganti
"nona"
"iya tom? ada apa?"
"anda mendengar semuanya?" gadis itu sedikit menyunggingkan senyumnya dan tomi tau itu hanyalah senyum palsu yang kian terasa terpaksa "sepertinya ya , saya-"
"anda ingin kemana nona?" pertanyaan tiba-tiba dari Archer yang baru saja datang memotong ucapan Tomi
"makanan boni habis, temenin aku beli makanannya" Elea langsung menarik tangan Archer dan sedikit melambaikan tangannya pada Tomi
'anda tau nona? yang anda lakukan hanya akan lebih menyakiti hati anda' batin Tomi saat melihat nona nya perlahan menghilang
setelah sampai diluar gedung yang lumayan besar itu, archer langsung melepaskan tangan Elea ditangannya
"saya bisa jalan sendiri nona, bersiap-siaplah terlebih dahulu, saya akan menyiapkan mobil" setelah Archer pergi menjauh dari hadapan Nonanya itu
"jadi pilihan yang kamu pilih, menjauh ya" gumam gadis itu
Elea langsung kembali ke kamar nya dah bersiap-siap setelahnya barulah gadis itu menghampiri Archer yang sudah membukakan pintu jok belakang untuk nya
"aku mau duduk didepan ih" ujar Elea lalu membuka pintu jok samping pengemudi namun tertahan oleh tangan Archer "maaf nona, anda harus duduk disini" ucap archer sambil terus membukakan pintu penumpang itu
akhirnya dengan terpaksa Elea duduk dijok belakang mobil itu, setelah menutup pintu untuk nonanya , archer juga ikutan masuk ke bangku pengemudi
canggung, Elea membenci suasana ini, baru beberapa hari yang lalu ia bisa melihat wajah bahagia lelaki itu kini ia kembali melihat wajah datarnya
"saya tau anda mendengar semua pembicaraan saya dengan tomi, dan saya mau anda melupakan kata kata itu" Elea yang terkejut hanya bisa menatap bingung lelaki yang tengah mengemudi itu
"seenggak penting itu?"
"ya nona, itu sangat tidak penting, hanya lelucon antara saya dan tomi" lelucon? semudah itukah lelaki dihadapannya itu mengucapkan itu
tidak ada lagi pembicaraan diantara mereka, gadis itu ingin menangis ya ia hanyalah gadis cengeng yang selalu bisa menutupi kesedihannya, kenapa rasanya sangat berat mungkin jika ia bukan dilahirkan dari keluarga itu ia bisa terus berasa disamping lelaki itu
setelah sampai ditoko hewan, Elea langsung memilih masuk tanpa repot repot menunggu archer yang bisa ia pastikan hanya menunggunya didalam mobil itu
"El?" panggilan dari sampingnya membuat elea sedikit menoleh "ngapain disini sendirian tumben bener" lanjut Rendy
"cuma mau beli ini" ucap Elea sambil mengambil beberapa bungkus makanan burung "dianterin archer kok, cuma orangnya nunggu dimobil"
"gua pikir sendiri"
"yaudah gue duluan, bye ren" setelahnya Elea langsung menuju kasir dan membayar belanjaannya
"cher, aku laper kita makan dulu ya" ucap elea dengan nada memohonnya
"baik nona" setelahnya Archer langsung menjalankan mobil itu menuju tempat makan yang berada tidak jauh dari toko itu
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHEA : Ketika Kasta Berbicara END
Teen Fiction"Jika saya bisa memilih,maka saya akan memilih dilahirkan didalam keluarga kaya agar saya dapat mencintai anak tuan" sejenak lelaki itu diam dan menarik nafas "Tapi daripada saya kehilangan keluarga saya sekarang, lebih baik saya-" "menghapus peras...