ARCHEA 5

66 7 1
                                    

"Bagaimana jalan-jalannya?" baru saja Elea masuk kedalam rumah itu ia sudah dihadangkan oleh pertanyaan yang kurang bermutu baginya "ayolah ma, harus banget mama tau semua? el udah besar mama ga perlu tau"

"kalau kamu sudah besar, kenapa belum punya pacar" Elea langsung menatap sang mama sinis, tadi apa yang dia dengar? kenapa belum punya pacar? bukankah selama ini mereka yang melarang ia untuk dekat dengan pria lain selain Rendi "lagian apa salahnya nerima Rendi" ok cukup mamanya benar benar niat membuatnya emosi siang ini

"dia yang mama banggain udah ngambil first kiss aku tau ma!" lihatlah bahkan mamanya hanya tertawa menanggapi aduannya "bukannya nanti kalian bakal nikah, biasa aja kali" what?! apa dia salah dengar? mamanya bilang biasa saja?

karna sudah sangat kesal,akhirnya Elea memilih untuk keluar dari rumah, dan memilih berjalan jalan ditaman pribadi yang berada tidak terlalu jauh dari rumahnya, setelah menemukan bangku, ia langsung memilih untuk duduk

arrgghh

rambut yang tadinya sangat rapi berhasil dibuat berantakan oleh tangannya sendiri, ia benar benar kesal sekarang, tadi dicium tiba-tiba oleh Rendi dan sekarang mama nya justru memberi respons biasa, sepercaya itu ternyata orang tua nya pada pria itu

'dingin' saat melihat kesamping disana ada Archer yang berdiri samping menempelkan satu cup eskrim ke salah satu pipi gadis itu

"ada apa?" ujar Archer sambil memilih duduk disamping gadis itu, sejujurnya ia tau kenapa gadis itu sekacau ini, hanya sebagai formalitas saja, setelahnya Elea langsung menceritakan hal buruk yang baru saja ia lewati hari ini

"kamu gausah ngomong kalau respons kamu bakal sama kaya mama bakal bilang biasa aja, ayo cher cuma suami aku nanti yang boleh nyium aku" ujar Elea saat Archer baru saja ingin membuka mulutnya "trus aku harus ngomong apa?"

"gausah ngomong" setelahnya Elea mendengar suara tertawa dari sampingnya, aish apa semua "bercanda, makan dulu eskrimnya keburu meleleh jadi susu lagi"

"udah habis apanya yang mau dimakan" ujar Elea sambil menatap tajam Archer yang sekarang menatapnya bingung "kapan kamu habisin"

"tadi, cher"

"hm?"

"kenapa kamu ngga cari pacar?" kaget, itu pertama kali yang Archer rasakan tiba-tiba sang Nona bertanya Hal yang tidak biasanya, berpacaran? mana ada waktu untuk berpacaran disaat ia harus selalu 24jam bersama Nonanya "nanti aku cari belum waktunya, kenapa nanya begitu?"

"ah...gapapa cuma mau tau aja, aku sering repotin kamu?" Archer menolehkan kepalanya dan mendapati Elea sedang menunduk sambil menatap kosong kedua sepatunya "itu bagian dari tugas aku, jadi jangan pikirkan" ia mencoba untuk mengelus pelan rambut gadis disampingnya itu

Elea hanya bisa menunduk dalam memikirkan pertunangannya yang akan segera dilaksanakan, kenapa ia harus bertunangan dengan orang yang bahkan tidak ia sukai. sejujurnya ia tau gadis itu hanya digunakan sebagai bahan agar kerjasama antara keluarganya dengan keluarga Rendi yang merupakan salah satu pemilik saham tertinggi di salah satu perusahaan milik papanya

"jangan dipikirin dulu, kalau kamu sakit aku yang ribet" sepertinya Archer berhasil mengambil alih fokus Elea, lihatlah sekarang gadis itu menatap Archer sambil memanyunkan bibirnya "apa? mau aku cium kaya Rendi juga" sontak Elea langsung menutup bibirnya menggunakan kedua tangannya

"mesum"

"mesum apanya, aku cuma nanya siapa tau mau" ujar Archer sambil mendekatkan wajahnya kearah wajah elea, sedangkan Elea hanya bisa mematung tidak tau harus berbuat apa, dan memilih untuk menutup rapat matanya

cup

Elea merasakan Archer baru saja mencium keningnya, langsung saja ia membuka kembali matanya dan dihadapkan dengan senyum cerah lelaki dihadapannya "bibirmu milik suami mu nanti, aku gabakal ambil itu" ujarnya sambil sedikit mengacak rambut elea

entah mengapa kalimat yang baru saja ia ucapkan tadi sedikit mengiris hatinya, yah apa yang ia harapkan nantinya Elea akan menikah dengan Rendi -calon tunangannya- tidak ada kesempatan untuknya mengejar semua kekayaan Rendi untuk merebut Elea dari tangan lelaki itu

"cher" panggilan dari sampingnya membuat Archer kembali menolehkan kepalanya kepada gadis disampingnya itu "apa hm?"

"kamu masih hobi nyanyi?"

"masih, kenapa?"

"mau ikut audisi ngga? aku denger ada agency salah satu rekan bisnis papa yang lagi nyari penyanyi yang nantinya akan dikontrak penuh sama agency itu" sejenak Archer menimbang , untuk sekarang ia rasa ia masih belum butuh kontrak itu, bagaimanapun juga sekarang Elea masih menjadi tanggung jawabnya

"kapan kapan saja, untuk sekarang aku masih punya tanggung jawab"

"tanggung jawab?"

"kamu" Elea kembali menatap bingung Archer disampingnya "aku masih punya tanggung jawab buat ngejagain kamu"

"ah begitu"

"bagaimana dengan Rendi?"

"bisa ngga si jangan bicarain dia sekarang aku gasuka, aku benci dia"

"benarkah?" ucapan lelaki dari arah belakangnya sontak membuat Elea menolehkan kepalanya, dan mendapati Rendi disana "ngapain lu kesini" ujar Elea ketus

Rendi langsung berjalan menghampiri Elea dan berdiri dihadapannya "gue mau minta maaf"

"gausah minta maaf, ayo Cher kita pulang" baru saja Elea akan berdiri Rendi langsung membawa bahu elea untuk kembali duduk "maaf karna gue nyium lu sembarangan jangan marah lagi ya, ntar gue kasih stok eskrim kalau perlu ma toko toko nya sekalian" Elea langsung menatap horror lelaki dihadapannya itu, ia pecinta Ekrim namun tidak sebanyak itu

Archer yang juga ada disana hanya diam melihat pasangan yang nantinya akan bertunangan itu, entah lelucon macam apa yang Rendi ucapkan, sekarang justru archer melihat Elea sedikit tertawa karna pria yang baru saja ia bilang , ia membencinya

"gue antarin pulang ya" ujar Rendi sambil sedikit menarik tangan Elea "tapi aku pulang sama-" Elea menatap bingung disekitarnya kemana Lelaki itu, kapan ia pergi "udah ayo" setelahnya Elea langsung pulang dengan Rendi

sedangkan disana Archer hanya bisa melihat dari jarak sedikit jauh diatas sepedanya, sedikit menghela nafas akhirnya ia mulai mengayunkan sepedanya untuk pulang

melihat Nonanya bisa tertawa hanya dengan sedikit lelucon dari Rendi membuatnya harus mengintrol api cemburu, tadinya ia hanya ingin mengambil sepedanya, lagipula ia tidak mungkin menyuruh nonanya untuk naik sepeda bersamanya sekalipun sudah mulai sore, namun cuaca masih terlalu panas

hahh

sekalipun sebenarnya Archer bisa membeli motor dengan uang hasil pekerjaan nya manjadi Asisten Elea , namun ia masih memilih menghematkan uang itu untuk nantinya jika ia dipecat dari rumah itu , ia masih memiliki uang simpanan untuk tetap hidup. Archer melambatkan kayuhan sepedanya sambil menikhmati suasana sore hari dikomplek yang terkenal elit itu

'apakah saya bisa?'

ya dia akan mencoba, tidak ada salahnya untuk mencoba





Tbc

ARCHEA : Ketika Kasta Berbicara ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang