"nanti malam, makan malam bersama di resto milik keluarga gue" dan sekarang Elea ingat, gadis itu hanya mengehala nafas, dan sudah pasti makan malam ini akan tidak jauh membahas tentang ia dan juga Rendi
"lagi pula gue gaboleh bilang tidak kan" kembali gadis itu menyuap makanannya yang sekarang berubah rasa menjadi hambar, entahlah mungkin karna mood nya jadi ia tidak nafsu lagi untuk menghabiskan makanan didepannya itu
melihat gadis disampingnya berubah sedikit murung, Archer langsung memberikan susu yang tadi ia ambil dari tangan gadis itu, dan langsung ditegguk habis oleh gadis tersebut "pelan pelan ,gabakal aku ambil lagi" ucapnya sambil mencubit gemas pipi gadis disampingnya itu
entah mereka yang tidak terlalu peduli atau tidak tau, bahwa disana Rendi tengah mati matian menahan sesuatu didalam dadanya yang ingin meledak "gue pergi duluan, jangan lupa lagi nanti malam" sejenak Rendi memberhentikan ucapannya dan beralih menatap Archer sengit "dan gue harap yang kali ini gada pengganggu" lanjutnya penuh penekanan
Archer tau maksud Rendi, Rendi tidak mau dirinya ikut bergabung dalam acara penting itu, seperti sebelum sebelumnya, tapi ia bisa apa jika Nona-nya yang meminta, haruskah kali ini ia menolak, sedangkan Elea hanya terlihat tidak acuh dengan ucapan lelaki yang baru saja keluar dari kantin itu
setelah menghabiskan makanannya, mereka langsung kembali ke kelas karna jam istirahat mereka sudah habis.
"kalau dipikir pikir, rendi bener bener gamau nyerah ya" ucapan Nata berhasil mengalihkan fokus 3 gadis lainnya yang berada didepan dan disampingnya "maksud gue, kita semua juga tau Rendi udah ngejar El sejak Sd bahkan sampai sekarang, padahal dengan jelas El nolak dia" lanjutnya
"Rendi itu bukan orang yang mudah mundur, gue tau gimana sifat Rendi, mungkin suatu saat nanti dia bisa berhenti" penjelasan dari Elea diberi repons anggukan dari 3 gadis lainnya "lalu dinner nanti malam?" kali ini rere yang angkat bicara
"semua orang juga tau, dimana ada Elea disana ada Archer, gue pasti bakal bawa Archer" senyum kemenangan terbit diwajah manis itu
Tidak terasa bel pulang sudah berbunyi, disana didepan pintu kelasnya Archer sudah menunggunya untuk pulang bersama, setelah berpamitan dengan 3 orang temannya, ia menghampiri lelaki itu dan langsung menuju parkiran mobil
"cher" setelah mereka masuk mobil barulah Elea membuka pembicaraan untuk mengajak Archer bersamanya
"aku gabisa banyak tugas yang harus aku kerjain" belum sempat ia menyampaikan maksudnya, ia sudah lebih dulu menerima penolakan dari lelaki itu "tapi biasanya kamu-"
"buat kali ini aku gabisa maaf ya" bohong, sebenarnya ia bisa, jikapun ia punya banyak tugas, jika itu adalah permintaan sang Nona ia tidak bisa menolak, tapi untuk kali ini ia tidak bisa, didalam hati ia terus merapalkan ucapan maaf, senenak ia melihat anggukan kecil dari gadis disampingnya itu
setelahnya tidak ada satupun yang berusaha membuka pembicaraan, sampai akhirnya mereka sampai dirumah dan keluar dari mobil
Elea lebih dulu masuk lewat pintu utama, sedangkan Archer memilih masuk lewat pintu samping yang mana itu merupakan pintu yang biasa digunakan pelayan agar langsung masuk kedapur
"gaun yang harus kamu pakai nanti malam sudah mama siapin diatas kasur kamu" mendengar ucapan sang mama ia hanya bisa menganggukkan kepala seraya berjalan gontai menuju kamarnya
dan benar diatas kasurnya sudah terdapat gaun berwarna ungu hambar sepanjang lutut dengan lengan seperempat,
hahh
sejenak ia memikirkan untuk membawa paksa Archer untuk ikut, ya dia akan meminta bantuan mamanya, setelah itu Elea langsung berlari keluar kamar nya dan mulai mencari dimana keberadaan mamanya
"mama" panggilan dari si anak membuat wanita dewasa itu sejenak memberhentikan kegiatan menjahitnya "ada apa hm"
"acara malam ini, tolong bawa Archer ya ma, Archer kan asisten pribadi El, jadi dimanapun el disana ada archer, el mohon mama" mendengar kalimat sang anak yang penuh dengan nada permohonan, dengan terpaksa wanita itu menganggukan kepalanya tanda menyetujui permintaan anak satu satunya itu
dan sekarang disinilah mereka disebuah restaurant mewah milik keluarga Rendi, lelaki itu hanya kembali membuang nafas pasrah ketika tadi saat keluarga gadis yang ia cintai itu datang, ia kembali melihat wajah Archer yang tadi siang sudah ia peringatkan untuk tidak datang
"silahkan dimakan makanannya" setelah kepala keluarga Zaidan mengintrupsikan tersebut, mereka langsung melahap hidangan yang sudah tersaji dihadapan mereka semua "ah iya bagaimana dengan hubungan kalian berdua, Ren el?"
uhukk uhukk
"hati hati nona" ucap Archer sambil memberikan air mineral kepada Nonanya yang berada disampingnya itu dan langsung diminum oleh Elea
"hubungan kami baik baik saja pa" setelah mengucapkan itu Rendi harus bersabar karna saat ia melihat wajah gadis dihadapannya , gadis itu langsung memberikannya tatapan tajam seolah akan membunuhnya detik itu juga
"baguslah, jadi apa kalian sudah berpacaran?" sekarang giliran papa elea yang bertanya sambil memperhatikan 2 orang yang dimaksud itu "belum om, tapi mungkin sebentar lagi" cukup gadis itu sudah tidak tahan lagi disini
setelah meminum kembali air mineral beberapa teguk, ia langsung meminta ijin untuk ke toilet, sejujurnya ia tidak mau kesana, hanya saja cuma itu alasan yang bagus untuk menghindar
ia tidak habis pikir kenapa orang tua nya sangat ingin menjodohkannya dengan Rendi, yang notabene nya tidak ia sukai smaa sekali, dan sekarang disinilah gadis itu, duduk disalah satu bangku taman yang berada dibelakang restaurant tersebut
hahh
"bukannya tadi lu bilang mau ke toilet" sempat gadis itu terkejut mendengar kalimat dari pria yang baru saja datang, namun langsung memberikan tatapan cueknya "gue ga nyaman disana, mereka terlalu kepo"
Rendi langsung mengambil posisi duduk tepat disamping gadis itu yang sekarang menggeser duduknya agar lebih jauh dengan lelaki itu "kenapa lu kaga ngasih gue kesempatan buat bikin lu suka ma gue"
"gue gabisa" ucapan gadis disampingnya ini membuatnya sedikit terbawa emosi namun ia harus bisa menahannya "karna lu suka ma asisten lu sendiri?" Rendi tertawa sinis melihat wajah gadis disampingnya yang sekarang menampilkan wajah terkejut
"ternyata gue bener" sejenak ia memberi jeda "tapi gue gabakal pernah nyerah, sampai kapan pun gue bakal rebut hati lu dari orang yang sekarang menuhin hati lu sampai gada tempat buat gue masuk" lanjutnya lalu langsung pergi dari taman itu
sedangkan Elea hanya menganggap ucapan Rendi tadi hanya angin lalu, karna menurutnya sampai kapanpun tidak ada satu orang pun yang bisa membuatnya melupakan Archer sampai kapanpun
💂😠
Kamu dimana?
balik sekarang atau perlu aku jemput?
7.48sejenak ia tersenyum melihat layar ponselnya yang menampilkan pesan dari Archer-nya
aku balik sekarang
gausah dijemput deket kok
7.50 ✅✅
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHEA : Ketika Kasta Berbicara END
Jugendliteratur"Jika saya bisa memilih,maka saya akan memilih dilahirkan didalam keluarga kaya agar saya dapat mencintai anak tuan" sejenak lelaki itu diam dan menarik nafas "Tapi daripada saya kehilangan keluarga saya sekarang, lebih baik saya-" "menghapus peras...