Hari minggu, hari dimana seharusnya semua orang bisa menghabiskan hari dengan bersantai dirumah atau sekedar berlibur bersama orang tersayang. Namun nyatanya orang tua Elea seakan tidak mau anaknya melakukan hal yang sama
dan sekarang disinilah dia, duduk disalah satu kursi didalam ruangan pemotretan, pagi pagi sekali mama nya sudah membangunkannya dan menyuruhnya untuk menemani Rendi pemotretan, tentu saja ia sempat menolak, tapi tetap saja pada akhirnya ia berakhir disini
"maaf lama" ujar Rendi yang baru saja selesau dengan sesi pemotretannya "ga lama cuma 2 jam" dari nada bicaranya saja Rendi sudah paham kalau gadis dihadapannya ini sudah sangat kesal dengannya
mau bagaimana lagi, orang tuanya menyuruh dia untuk membawa Elea untuk menemaninya saat pemotretan, dan tentu saja ia setuju, untuk pertama kalinya ia berhasil membawa elea tanpa ada Archer disampingnya
"Pemotretan gue udah selesai mau jalan jalan?" sejenak Elea menimbang nimbang untuk setuju atau tidak, dan akhirnya ia memilih setuju tidak ada salahnya jalan jalan sesekali dengan Rendi, anggap saja permintaan maaf karna selalu menolak ajakan dari pria itu
"mau kemana?" baru saja Elea ingin membuka mulut Rendi sudah lebih dulu memotongnya "jangan jawab, gue tau lu bakal jawab terserah" dan lihatlah wajah gadis disampingnya ini yang tengah tersengir tanpa dosa sekalipun
"hahh sudah gue duga, yasudah kita ke toko eskrim saja" setelahnya Rendi langsung menjalankan mobil itu menuju sebuah toko es krim besar yang berada sedikit jauh dari gedung tempat pemotretannya
sebenarnya bisa saja ia memilih untuk membeli Eskrim di minimarket samping gedung itu, tapi menurutnya ada yang lebih jauh kenapa harus yang dekat , setelah kurang lebih setengah jam barulah mereka sampai ditoko yang Rendi maksud
"bukan punya lu kan?" ujar Elea saat tidak sengaja membaca nama tokonya yang mungkin hanya kebetulan sama dengan nama Rendi "kaga, gue cuma punya resto, tapi kalau lu mau buka toko eskrim juga, ntar habis kita nikah gue buatin akhss" keningnya yang malang, harus menjadi tempat pelampiasan kesal gadis itu sekarang
"bacot banget heran, gue bisa bikin sendiri" setelahnya Elea langsung keluar dari mobil itu sambil sedikit membanting pintu, Rendi yang masih didalam mobilnya hanya bisa tertawa menurutnya sangat langka bisa mengerjai Elea seperti tadi, setelah puas dengan tawa nya barulah Rendi keluar dari mobil itu dan menyusul Elea kedalam
"lama, gue udah mesen" ujar Elea setelah Rendi mengambil tempatnya tepat didepan Elea "mending liatin lu daripada makan eskrim" tatapan tajam dari gadis didepannya justru membuat Rendi semakin ingin tertawa, baginya tatapan tajam dari gadis itu sangat lucu
"udah jan tatap gue begitu, mending lu makan Eskrim lu keburu mencair" saat itu juga Elea langsung melahap eskrim ynag benar saja hampir meleleh itu, sedangkan Rendi masih setia mengamati setiap perubahan ekspresi gadis dihadapannya itu
dor dor dor
semua tembakan dari pistol ditangan lelaki itu tepat mengenai titik tengah semua target yang berjarak beberapa meter dihadapannya
"wah wah wah, sudah semakin hebat huh" lelaki lain yang sepertinya sedikit lebih tua darinya langsung merangkul bahu lelaki muda disampingnya itu "jadi gimana hubungan lu ma nona lu itu"
dor
meleset, fokusnya benar benar kacau saat ada yang menyebut kata 'nona-nya' kepadanya, entahlah seperti sebuah kelemahan "bentar lagi dia tunangan bro kheh bukannya kata kata itu benar, saat kasta yang bicara sangat sulit untuk bertahan"
"sejak kapan seorang Archer jadi lemah" tidak ada tanggapan dari Archer setelah mendengar kalimat dari temannya itu "jangan jadikan Elea sebagai kelemahan lu tapi jadikan sebagai penyemangat lu buat kuat, mau ae ngalah ma model" senyum miring terpampang diwajah pria yang lebih tua darinya itu
"Tom, lu tau pan perasaan kaga bisa dipaksa dan lagi belum ada hal yang bisa gua banggain buat ambil alih elea dari keluarganya" setelahnya tidak ada pembicaraan lagi dari mereka berdua,
Tomi salah satu bodyguard pribadi tuan Antony Dinastri-papa elea- Bodyguard paling tepercaya dari banyaknya staff bodyguard yang dipekerjakan dirumah itu, dan semenjak Tomi dipekerjakan ia lah yang melatih Archer menggunakan senjata senjata mulai tingkat rendah sampai tingkat tertinggi
bukan hanya sentaja begitu juga dengan teknik bela diri tanpa senjata, bagi Archer karna ia adalah seorang asisten dari seorang gadis, ada baiknya ia mempelajari hal hal itu guna jika Nona-nya dalam bahaya nanti ia bisa turun tangan sendiri
"Gua denger nona Elea pergi ma tuan Rendi" ucapan dari Tomi kembali membuat komsentrasi Archer buyar, benarkah Elea pergi dengan lelaki itu? bagaimana bisa? "nyonya yang nyuruh nona elea buat nemenin tuan rendi pemotretan, tanpa pengawalan" sontak kening Archer berkerut, bagaimana mungkin nyonya Titalia sepercaya itu dengan lelaki yang akan menjadi tunangan anaknya
selama ini jika Elea pergi, pasti akan ada pengawalan yang selalu memantau gadis itu, dan sekarang yang benar saja tidak ada pengawalan, setelahnya Archer langsung pergi meninggalkan tempat latihan itu dan langsung membawa mobilnya menuju gedung pemotretan Rendi
Nona Elea
kamu dimana?
11.01 ✅✅Aku di Rendi's Ice ,sama Rendi adapapa cher?
11.03tidak, aku cuma bertanya
11.04✅✅setelahnya Archer langsung menuju toko yang Elea maksud, ia pernah kesana untuk membeli pesanan nonanya yang dulu sangat ingin makan eskrim namun tidak ada satupun toko yang buka
saat sampai Archer langsung menepikan mobilnya dan memantau nonanya dari dalam mobil itu, dinding toko yang terbuat dari kaca membuat akses nya memantau Elea lebih mudah dan ia tidak harus masuk kedalam, namun seketika Archer menyesal memilih untuk datang
"Sakit ren" elea masih setia mengelus pipinya yang baru saja mendapat cubitan dari Rendi lengkap dengan bibir manyunnya "terus biar ga sakit lagi maunya apa hm? dicium?" elea langsung menatap garang pria dihadapannya ini
"hanya bercanda el, oiya lain kali temenin gue pemotretan lagi ya" ucap Rendi sambil menggenggam tangan Elea, namun dengan cepat Elea langsung menarik tangannya kembali "kalau mood gue bagus gue temenin"
hahh
helaan nafas kecewa keluar begitu saja dari mulut Rendi, 'kalau mood gue bagus' apa itu berarti ia tidak bisa membuat mood Elea naik ya seperti halnya Moodboster, ah ia bermimpi lagi
saat Rendi melirik keluar ia langsung bisa melihat Archer disana, didalam mobil yang kacanya terbuka, senyum miring langsung terbit diwajah tampan itu
cup
Elea yang kaget langsung saja menjauhkan bibirnya dari bibir rendi yang baru saja dengan tiba-tiba menciumnya, ada apa dengan lelaki ini, diluar sana Archer yang sudah termakan api emosi langsung meninggalkan toko itu, pergi kemana saja asal ia bisa melupakan hal itu
plakk
untung saja toko itu sedang tidak rame, jadi tidak ada yang menyadari Elea sudah menampar pria tampan yang tidak laim adalah model terkenal itu "lu apa apaan si, gada estika sama sekali, yang begini mama pilihin buat jadi pemdamping gue?!" Elea tersenyum sinis "menciun orang sembarangan eh, gue yakin bukan cuma gue yang pernah lu cium" setelahnya Elea langsung pergi dari toko itu
sedangkan Rendi, entahlah ada perasaan sedikit senang karna ia berhasil membuat Archer cemburu, dan ada perasaan menyesal karna ucapan Elea yang langsung saja membuat gadis itu bertambah benci dengannya
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHEA : Ketika Kasta Berbicara END
Teen Fiction"Jika saya bisa memilih,maka saya akan memilih dilahirkan didalam keluarga kaya agar saya dapat mencintai anak tuan" sejenak lelaki itu diam dan menarik nafas "Tapi daripada saya kehilangan keluarga saya sekarang, lebih baik saya-" "menghapus peras...