ARCHEA 15

52 4 2
                                    

"Maaf untuk semua hal dan juga buat rasa sakit yang kamu rasain karna lelaki bajingan ini" Elea mengkerutkan keningnya , bingung dengan perubahan Archer yang sangat drastis menurutnya

"Lupain aja, aku juga udah biasa dapet yang begitu"

Tidak ada lagi yang mau berbicara, bingung dengan pikiran masing masing , bahkan ketika makanan mereka sudah habis pun masih belum ada yang mencoba membuka suara kembali

"Aku anter ke kantor" belum sempat menolak , Archer sudah menarik tangan Elea menuju mobilnya yang berada diparkiran yang tidak jauh dari restoran itu

Menjadi seorang Artis tentu saja membuatnya menjadi pembicaraan hangat disemua akun gosip , benar saja belum sempat mereka memasuki mobil Archer dan Elea harus dihadangkan dengan orang orang yang mulai mengerumuni mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang menurut Eleas sangat tidak penting

Berbeda dengan lelaki disebelahnya saat ini, Archer justru menggenggam tangan Elea erat seraya melontarkan senyum tipisnya

"Apa hubungan kalian?" Ucap seorang gadis yang ia yakini sebagai salah satu wartawan yang sengaja disuruh untuk mengawasinya

Archer mengangkat tangannya yang bertautan dengan tangan Elea "Dia adalah pacar saya" Elea sontak mebelalakkan mata nya, terkejut mendengar penuturan pria itu

Apa-apaan mengakuinya sebagai pacar lelaki itu, padahal baru saja bertemu setelah sekian tahun apa hubungan sesimple itu untuk pria yang sialnya sangat tampan ini. Setelahnya Archer langsung mebawa Elea masuk ke mobilnya meninggalkan semua orang yang masih terkejut mendengar berita mendadak dari sang idola yang baru naik daun itu

"Pacar eh?" Archer hanya terkekeh kecil mendengar nada kesal gadis disampingnya itu

"Lalu apa? Istri- akhh" Archer mengelus dahi sebelah kirinya yang baru saja mendapatkan hadiah pertemuan berupa jitakan dari Elea, sedangkan gadis itu masih memasang wajah kesalnya

"Kamu ngga pernah mikir sebelum ngomong? Kamu gatau akibat dari kamu ngakuin aku jadi pacar kamu tadi apa? Kamu bisa aja masuk berita gosip lalu-"

"Lalu apa? Kamu takut nama mu juga akan dibawa bawa hm? Memangnya kenapa jika itu aku" potong Archer sambil menepikan mobilnya

"Buka pintunya aku mau keluar"

"Jawab" Elea tidak berani menatap kedua netra milik Archer, ia pun juga tidak tau kenapa ia sangat tidak ingin gosip tentang mereka menyebar , entah Elea yang takut dirinya mempunyai banyak masalah atau justru takut jika gosip itu membuat karir seorang Archer musnah

"Gabisa jawab? Kalau begitu ngga usah banyak komentar" ucap Archer lalu kembali menjalankan mobilnya

Setelah perdebatan panjang akhirnya disinilah Elea, kembali ke rumah nya atas paksaan pria yang mengaku sebagai pacarnya , memaksa gadis itu untuk pulang tentu saja Elea menolak karna masih banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan dan pria itu justru menyuruhnya untuk pulang

Emosinya yang sudah memuncak ditambah lagi dengan Tomi yang sedari tadi tidak berhenti memohon maaf darinya

"Ayolah nona maafkan saya , salahkan tuan Rendy dan jangan lupakan pangeran Ar-" Tomi langsung menutup rapat mulutnya saat melihat kilatan emosi dari mata sang Nona yang duduk tidak jauh dari tempat ia berdiri

"Jelasin, aku lagi mau denger dongeng menyebalkan"

2 tahun yang lalu

Akhirnya Archer berhasil mencapai puncak keberhasilannya setelah 3 tahun memulai karir, semua pahit perjalanan karirnya telah ia lewati sekarang saatnya ia meraih apa yang selama ini ia singkirkan sebentar. Disinilah ia sekarang duduk disebuah cafe dengan Rendy dihadapannya yang sibuk mengatainya sejak setengah jam yang lalu, jujur saja mulai sedikit mengganggu pendengarannya

"Iya iya gua tau gua salah, setuju bantu pa kaga, cape ni telinga gua dengerin lu daritadi kaga kelar kelar"

"Pertunangan gua ma El udah berakhir sejak dia mulai pindah ke LA" Rendy terkejut saat tiba tiba Archer menggebrak meja dihadapan mereka dengan sangat kencang, sedangkan Archer sudah sangat kesal sekarang

"Apa susahnya lu bilang daritadi"

"Gua pikir lu bakal lakuin apapun demi el" Archer kembali mencoba meredakan emosinya , baiklah tidak ada salahnya bersabar untuk menghadapi pria satu ini

"Tomi udah jadi sekretaris pribadi Elea , lu bisa nyari banyak informasi dari dia juga, lagi pula dia juga nyari informasi tentang lu buat el"

Archer sedikit mengkerutkan keningnya, paham pria dihadapannya tidak mengerti Rendy pun kembali melanjutkan kalimatnya "lu pikir ngelupain hal yang udah lu sayang sedari kecil mudah? El memang pergi, tapi pikirannya disini , dia khawatir ma lu, dia yang selama ini ada dibalik karir lu"

"Apa maksud lu"

"Dia yang minta agency itu buat nerima lu tanpa sepengetahuan orang tua nya, karna dia yakin lu bisa, sebenarnya bisa aja dia ngga bantu lu tapi agency itu kaga bakal pernah ngelirik lu kalau gada orang yang promosiin nama lu, kasus kasus tentang lu berpacaran atau konflik di sosial media, dia yang menyewa orang untuk menghapus permanen berita berita jelek tentang lu" Rendy menghentikan sebentar bicaranya sekedar mengambil nafas

"Dia gabakal pernah bisa cuek kea lu ke dia dulu"

Menyesal, hanya itu yang bisa ia rasakan saat ini, mengingat bagaimana sakitnya gadis itu melihat sifatnya yang terkesan kejam, semua hal yang ia dapatkam saat ini tidak akan pernah menjadi miliknya jika tidak karna gadis itu, Gadis yang sudah sering menangis karnanya

"Bantu gua buat bikin elea mau ketemu gua"

"Permintaan yang sulit" melihat tatap datar Archer akhirnya Rendy hanya bisa menghela nafas pasrah "ok fine"

Setelah susah membujuk Tomi untuk bertemu akhirnya Archer bertemu dengan Rekan kerja lamanya itu dengan tentu saja ia harus menemui pria itu langsung ke LA , jika tidak begitu lelaki yang menyandang sebagai sekretaris pribadi Elea itu tidak ingin bertemu dengannya. Archer benar-benar membuktikan ucapannya yang mau melakukan apapun demi gadis itu, buktinya saja ia rela membatalkan jadwal beberapa konsernya saat ia berada di LA.

"Apa yang lu mau dari gua"

"Bukannya El nguruh lu mata matain gua? Gua minta lu buat bantu gua ngawasin El" Tomi terkekeh kecil memdengar permintaan pria disampingnya itu, mengawasi katanya? Siapa yang dulu sangat tidak ingin ikut campur dengan urusan si Nona

"Gua memang disuruh buat ngawasin lu, tapi gua kaga bakal pernah mau ngwasin nona cuma buat bajingan modelan lu" bukannya marah karna dikatai bajingan oleh rekannya Archer justru tersenyum tipis

"Nomor ponsel gua masih nomor yang lama lu bisa hubungin gua kesana"

"Lu pikir biaya panggilan luar negeri murah?"

Ting

Tomi segera mengecek handphone nya, dan sedikit membaca pesan di layar hp nya , bukankah ia baru gajian, lalu uang apa ini, apakah nona nya sengaja mengirimkan gaji untuk 2 bulan kedepan?

"Buat beli pulsa" setelahnya Archer langsung pergi meninggalkan Tomi yang berteriak menanggilnya



Tbc

ARCHEA : Ketika Kasta Berbicara ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang