Sepanjang Konser berlangsung tak dapat dipungkiri Archer selalu menatap Elea dam sesekali melihat ke arah penonton lainnya, semua orang yang memang sudah tau tentang hubungan asmara sang idola hanya dapat pasrah bagimanapun juga itu hak idolnya jika ingin memiliki kekasih sekalipun kekasihnya bukanlah dari kalangan selebritis
"Cape ngga?" Ujar Archer yang melihat Elea hanya menyandarkan punggungnya "bilang aja kamu yang mau ditanya begitu" ujar elea sinis sedangkan Archer tertawa pelan
"Cape?" Hampir saja Archer menyemburkan minumannya saat mendengar satu kata yang menurutnya mengandung perhatian didalamnya
"Iya, pijitin dong"
"Mimpi"
"Kalian minat tidur disini?" Ujar Rian yang hanya dapat melihat bagaimana sepasang kekasih -Ralat kekasih setingan- itu hanya sibuk ribut sedari tadi konser selesai
Sadar hari sudah semakin larut akhirnya Archer langsung membawa Elea pergi dari ruangan itu tepat dihadapannya juga ada yang lainnya yang berjalan keluar, Elea sedikit bingung ketika Archer membawanya menuju van khusus band mereka bukankah tadi Archer membawa mobil dan itu tertangkap langsung oleh mata Archer"Mabilnya aku suruh balik ke resort, lagian kamu udah kenal juga ma mereka udah ayo masuk" ujarnya sambil setia menggenggam tangan gadis itu dan memilih duduk dikursi paling belakang, Archer membiarkan Elea duduk disamping jendela dan dia disampingnya
Archer sedikit bertanya-tanya apakah ciuman tadi pagi itu bisa berdampak sebagus ini? Kalau begitu mengapa tidak sejak awal saja ia mencium Elea, sadar dengan pikirannya membuat Archer terkekeh pelan dan dikejutkan dengan bahu kanannya yang tiba tiba sedikit berat, saat ia melihat kearah gadis itu dan benar saja gadis itu tertidur dibahunya
Senyumnya kian mengembang saat mengingat bahwa Elea yang disampingnya bukan gadis lain, ia menyamankan posisi kepala Elea dibahunya Agar gadis itu tidak terlalu sakit nantinya ketika bangun
"Dulu aja bengong gada niat ngomong, sekarang senyam senyum jadi serem Ar" Ucap Juan yang berada tepat dikursi didepannya
"Sirik ae lu, makanya cari cewe" ujar Archer membalas ucapan Juan
"Cepat juga lu bikin dia kaga jauh dari lu lagi" ucap Jexon dengan nada seriusnya sambil melihat ke arah Elea yang masih terlelap dengan tidurnya "gua sendiri juga kaget" balas Archer yang juga memejamkan matanya
Merasakan udara semakin dingin membuat Elea memutar badannya dan malah balik memeluk sosok disampingnya itu, sebentar bukankah ia tidur dikamar sendiri lalu siapa yang memeluknya. Perlahan Elea membuka matanya dan benar saja dari bau yang menguar dari tubuh yang tengah memeluknya ini ia tau bahwa itu Archer
Entah terlalu lelah atau memang dirinya yang belum ingin bangun, elea mencoba tidak peduli toh juga dulu ia sering tidur dengan lelaki ini setidaknya ia tau Archer tidak akan berbuat yang aneh aneh padanya, ia menyamankan kepalanya didada bidang pria itu ia suka kenyamanan ini
Tidak lama setelahnya Archer mulai terbangun ia tersenyum kecil melihat sosok mungil itu masih setia dengan tidurnya, ia mengelus surai hitam lembut milik Elea biarkan dia menikhmati waktu waktu ini, saat merasakan sedikit pergerakan dari gadis itu barulah Archer bersuara "selamat pagi nona" ujarnya lalu terkekeh saat merasakan dejavu dengan kalimatnya
"Selamat pagi, apa aku harus siap siap berangkat sekolah sekarang?" Mereka tertawa bersama mengingat semua ucapan pagi yang mereka lontarkan dulu "aku mau balik ke kamar" ucap Elea seraya turun dari kasur itu
"Nanti sarapan bareng" Elea hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan keluar sambil berdoa tidak ada yang melihatnya keluar dari kamar lelaki itu dengan masih memakai baju semalam
Oh sepertinya dewi fortuna tengah tidak berpihak kepadanya, baru saja ia membuka pintu pemandangan 2 lelaki yang masih mematung melihat gadis didepannya yang tak kala terkejutnya itu, tanpa menunggu lama Elea langsung berlari menuju kamarnya yang terletak tepat disamping kamar Archer
"Lu yakin mereka cuman pura pura" ujar Tio
"Gua si ngga, waktunya intronasi" ucap Jexon lalu langsung masuk kedalam kamar itu "intrigasi bego" balas Tio
"Woi" setelah menutup pintu Tio langsung memanggil Archer yang masih bergelung dengan tempat tidurnya dan harus diganggu dengan kedatangan 2 pengganggu itu
"Jadi apa kalian -" Jexon sedikit menggantungkan kalimat saat melihat wajah Archer yang kebingungan "tidur bersama?"
"Kami memang tidur bersama, sering" jawabnya tak acuh "sudahlah sana keluar, gua mau mandi" setelahnya Archer benar-benar masuk kedalam kamar mandi meninggalkan 2 temannya yang hanya bisa melongo mendengar kabar dari teman yang sialnya sangat banyak digemari orang itu
"Ayolah Ren, kaya ngga kenal Archer aja dih" ujar Elea dengan telfon yang menempel ditelinganya, beberapa saat yang lali Rendi menelfonnya pagi pagi hanya untuk menanyakan perihal kabar yang tengah beredar luar itu
"Tapi el, kalau beneran juga bagus kamu juga ngga perlu sok sok an diam diam mata matain dia lagi" Elea tidak habis pikir dengan mantan tunangannya ini, dulu sangat ingin Elea bersamanya sekarang justru mendukung semua rencana Archer
"Yaudahlah aku mau sarapan" tanpa menunggu persetujuan orang disenerang Elea langsung mematikan sambungan telfon itu, percayalah ia sangat malas berbicara dengan pria yang menjelma menjadi cerewet begitu
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHEA : Ketika Kasta Berbicara END
Ficção Adolescente"Jika saya bisa memilih,maka saya akan memilih dilahirkan didalam keluarga kaya agar saya dapat mencintai anak tuan" sejenak lelaki itu diam dan menarik nafas "Tapi daripada saya kehilangan keluarga saya sekarang, lebih baik saya-" "menghapus peras...