"kamu menyukainya?" tanya elea sambil menatap pria yang duduk itu, sedangkan archer hanya memasang wajah bingungnya namun sedetik kemudian ia sedikit tersenyum
"ya nona"
Pembicaraannya dengan Archer beberapa jam yang lalu masih saja berputar didalam memori gadis itu, semudah itukah Archer mengubah perasaannya ? Kenapa secepat itu. Jika ditanya sakit , ya Elea sangat sakit namun gadis itu tetaplah Elea , seorang gadis yang akan selalu berusaha mengembalikan hal yang dulu ia miliki
Terdengar egois memang, namun begitulah gadis itu selama ini, berusaha dengan caranya sendiri sampai akhirnya waktu yang menjawab segala usahanya entah itu berhasil ataupun gagal sekalipun
Setelah membeli beberapa roti dikantin, Elea langsung memutuskan untuk ke kelas Archer sambil berdoa semoga kali ini tuhan memberinya kesempatan makan siang dengan lelaki itu, Sesampai didepan kelasnya kembali Elea hanya bisa berdiri didepan pintu yang tertutup dengan celah kaca kecil ditengahnya
Lewat celah itu ia bisa melihat Archer-nya tengah memakan sebuah bekal yang ia yakini adalah buatan gadis bernama Chelsy itu, setelah sedikit menghembuskan nafas elea mencoba untuk masuk dengan senyum cerah yang selalu ada dibibir nya
"Archer" panggilan dari gadis yang sangat ia kenal itu membuat archer menghentikan acara makannya, dan langsung menatap tajam kedua mata gadis yang sekarang berdiri disamping mejanya
"Ya nona, ada yang bisa saya bantu?"
"Temenin aku makan siang yuk" ujar elea lengkap dengan nada cerianya sambil sedikit menarik tangan pria itu
"anda tidak lihat saya sedang makan?"
Jawaban dari Archer membuat wajah cerita itu luntur, perlahan Elea melepaskan genggaman tangannya pada lengan Archer sambil memaksakan senyumnya
"maaf, aku cuma mau makan siang bareng, maaf aku justru bikin kamu emosi" cicit Elea
setelah meletakkan 2 bungkus roti dimeja archer, Elea langsung berlari keluar dari kelas itu, Archer-nya tidak akan pernah bisa menolak ajakannya, itu bukanlah Archer yang dia kenal, dan disinilah ia sekarang, sendirian diruang uks sambil membenamkan wajahnya diantara lipatan bantal bantal yang perlahan basah karna air matanya
sejenak Elea mematung ketika merasakan usapan lembut dikepalanya, ketika ia ingin menyingkirkan bantal yang menutupi wajahnya, seseorang itu menahan pergerakan itu
"jangan disingkirin, anggap bukan gua yang disini, dengan begitu lu ngga perlu pergi" Elea tau suara ini, suara lelaki yang menyukainya, Rendi "kalau lu gabisa sekarang, fitting bajunya kita undur aja, gua-"
"ayo pergi" potong Elea sambil menyingkirkan bantal serta merapikan seragamnya
Setelahnya mereka langsung menuju butik tempat fitting baju pertunangan mereka
"Habis ini kita beli eskrim, mau?" hanya gelengan yang Rendi dapat sebagai balasan dari gadis itu "tadi lu belum makan siang kan, kita makan dulu baru ke butik"
"aku ngga laper, langsung aja" Rendi hanya bisa menghela nafas pasrah, sampai kapan gadis itu akan bersikap dingin padanya
sesampai dibutik, Elea dan Rendi langsung mencoba baju yang akan mereka gunakan beberapa hari lagi, dirasa sudah pas akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, setelah sampai dirumah Elea langsung masuk kekamarnya meninggalkan Rendi yang hanya bisa menatap punggung yang perlahan hilang itu
"Maafin Elea ya Ren, akhir akhir ini memang moodnya mudah sekali berubahnya tante jadi heran" Ujar sang nyonya rumah sambil berjalan menghampiri Rendi yang berada diruang tamu
"gapapa kok tan, udah biasa kalau el begitu mah" balas Rendy dengan nada bercandanya
Dari arah pintu samping, ia dapat melihat Archer yang baru saja masuk kedalam rumah mewah itu lengkap dengan setelan Jas bodyguard nya. Lelaki itu sedikit menengadah manatap satu kamar yang berada di lantai 2 lengkap dengan pintu tertutup itu
Tok Tok Tok
"Nona" Panggilan dari luar kamarnya sontak mengalihkan atensi Elea ke arah pintu itu, dengan segera Elea langsung berhambur untuk membuka pintu kamarnya dengan wajah sembringah
"iyaa, kenapa cher??"
Archer yang melihat bagaimana raut wajah Nona nya itu sedikit terkejut pasalnya tadi yang ia lihat sebelum Nona nya masuk kedalam Rumah itu wajah itu menampilkan raut wajah lesu "saya hanya ingin minta maaf tentang tadi disekolah, saya tidak bermaksud untuk marah kepada anda, maafkan saya" ujar Archer sambil sedikit membungkuk di akhir kalimatnya
"gapapa kok aku juga ngerti gimana rasanya pas kita lagi makan sama orang yang kita suka malah diganggu orang lain, maaf tadi aku ganggu" setelah mengucapkan itu ia meratuki didalam hatinya, seharusnya dia bisa egois sekarang dengan cara marah marah lalu membuat larangan untuk Archer , Namun yang ia lakukan hanyalah mengucapkan hal seperti tadi
"saya hanya mau bilang itu saya permisi" Elea hanya bisa menatap punggung yang perhalan hilang dibalik tangga
tbc
Sebelumnya aku mau minta maaf karna uda lama nda up maafin yaa, tapi aku janji bakal tamatin word ini secepatnya ^°^
makasi juga buat yang udah mau vote sama coment, makasi kaa
see youu papaiii
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHEA : Ketika Kasta Berbicara END
Teen Fiction"Jika saya bisa memilih,maka saya akan memilih dilahirkan didalam keluarga kaya agar saya dapat mencintai anak tuan" sejenak lelaki itu diam dan menarik nafas "Tapi daripada saya kehilangan keluarga saya sekarang, lebih baik saya-" "menghapus peras...