Kelas terasa membosankan. Aku memutuskan untuk pergi keluar sejenak.
"Reiner!"
Suara itu mengundangku untuk menoleh.
"Yo?"
"Kau mau kemana?"
"Aku ingin ke kan-"
"Aku ikut!." Jawabnya cepat.
"Cih! Pada dasarnya kau tak pernah jauh dariku, Bertholdt!" Cibirku sedikit menjitak samping pundaknya yang tinggi.
....
Kelas Sir Mike sungguh membosankan, lagi dan lagi Sir Mike hanya memberi sebuah materi untuk kemudian kami rangkum dalam catatan. Sebenarnya ini belum memasuki jam istirahat, tapi aku cepat bosan jika berada dalam ruangan. Belum lagi Historia cuti hari ini. Ymir memberitahuku jika gadis itu benar-benar sedang merasa tidak enak badan. Sial, kenapa Ymir yang harus mengetahui lebih dulu dari aku?!
"Ano... Reiner... Bagaimana rencanamu untuk menjenguk Historia?" Tanya Bertholdt sembari menyamakan langkahnya denganku.
"Nanti sore, aku akan mengajakmu bersama Annie."
"Annie?"
"Kau masih cemburu padanya setelah pentas drama itu? Padahal aku menunjukmu sebelum kau masuk ke kelompok bazar makanan untuk menjadi pangerannya, dan Sir Mike akhirnya memilih Zeke!" Ucapku kesal. Aku selalu ingin membuat guratan kebahagiaan untuknya. Apalagi soal perasaannya yang selalu tertunda untuk Annie. Hanya saja sifatnya selalu hangat dan lemah hati untuk berkata "Lain kali saja ku ungkapkan."
Pria jangkung itu terdiam sejenak, apa aku mengucapkan kata-kata yang menyakitinya?
"Reiner..."
....
"Ajari ak-"
"Reiner! Bertholdt!" Pekik seseorang di ujung koridor.
"Yo!"
Jean dan Marco datang menghampiri kami berdua. Keduanya terlihat kerepotan membawa beberapa bungkus paperbag yang entah apa isinya.
"Reiner-san! Aku dan Jean mencarimu!" Ucap Marco tersenyum simpul menyambutku.
"Eh? Kalian tidak masuk kelas? Bukannya ini jam pelajaran Mrs. Nanaba?" Tanyaku heran melihat kedua makhluk ini berkeliaran, apalagi berniat mencariku.
"Ah, sudahlah. Hari ini guru-guru sedang mengadakan rapat untuk ujian Minggu depan! Pastinya semua kelas dibebaskan!" Jelas Jean memberiku satu paperbag miliknya.
"Apa ini?"
"Hadiah dari ibuku untuk teman-teman! Ibuku membuat biskuit coklat vanila yang lezat! Semua orang harus mencobanya!" Jawab Jean menampilkan senyum kudanya.
Ibu Jean terkenal sangat baik dan perhatian padanya. Tak jarang jika berkunjung ke rumah Jean, kami selalu mendapat sambutan dan jamuan spesial dari ibunya. Ya, terkadang aku sering mendengar Ibunya memanggil Jean dengan sebutan "Jeanboy". Kurasa dia adalah ibu yang sangat baik.
"Dan ini untukmu, Bertholdt! Terimalah! Aku senang akhirnya menemukan kalian di sini!" Pekik Jean antusias.
Bertholdt hanya tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "Arigatou... Jean-san!" Ucap kami senada berterima kasih.
.....
Minggu ini setelah festival berakhir, sekolah menjadi sangat sering membebaskan siswanya untuk belajar di perpustakaan. Aku tau ini pertanda sebentar lagi akan mengadakan ujian akhir semester.
KAMU SEDANG MEMBACA
SNK : New Life Afterward
Fanfiction"Kehidupan baru saja di mulai, Erwin. Lakukan apa yang kau suka. Lakukan apapun yang belum pernah kau lakukan." Ucap Levi sembari meneguk tehnya. "Apapun? Hal yang membuatku cukup sedih adalah, tidak semua orang mengingat masalalu itu seperti kita."...