14. Menunggu

89 14 0
                                    

"Diamlah Erwin. Jangan banyak bergerak, aku bisa mengambilkan sesuatu untukmu jika kamu mau!" Ucapnya menyeka rambut pirang Erwin.

"Aku masih sanggup untuk melakukan apapun. Kehilangan satu tangan tidak akan mampu menebus beberapa nyawa yang kupulangkan." Erwin berusaha bergerak meski beberapakali sempat di tahan Levi. Hingga pada akhirnya Levi mendorong sedikit pundak Erwin agar bersandar di kepala ranjang. Dia melepas kancing kemeja pria itu satu persatu.

"Hey, apa yang kau lakukan?"

"Membersihkan tubuhmu. Kenapa? Kau tak suka? Aku bisa meminta perawat untuk membasuh tubuhmu jika kamu menolakku." Balas Levi dingin.

Erwin hanya terdiam melihat Levi melucuti busananya. Pertama dia membasuh beberapa luka yang tersayat di dada hingga mengganti perban yang membalut lengan buntungnya.

"Levi..." Wajahnya memerah padam.

Tatapan malu Erwin hanya di balas decihan Levi yang sibuk mengelap tubuhnya dengan kain kering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan malu Erwin hanya di balas decihan Levi yang sibuk mengelap tubuhnya dengan kain kering. Tak lupa ia mengusap leher Erwin dengan wewangian miliknya.

"Setidaknya tamu yang menjenguk tidak mencium aroma busukmu. Apa kamu merasa baik setelah ku obati?"

Erwin memalingkan wajahnya kesamping seraya terkekeh.

"Ah, rupanya kau sangat peduli padaku. Terimakasih..." Maniknya menatap jendela yang terbuka disamping nakas.

Seseorang mengetuk pintu "Erwiiiinnnnnn!!!! Yahoo!!!" Pekik Hange meloncat girang menuju ranjang Erwin.

"Tebak aku membawa apa? Yup! Apel segar!" Moblit tampak kerepotan dengan tingkah Hange yang dia rasa mungkin mengganggu waktu istirahat Erwin.

"Ha...hange-san..." Cegahnya.

"Oi, Megane?! Bisakah kau sedikit lebih sopan?! Siapa yang mengajarimu tatakrama?! Tch!" Dengus Levi jengkel.

"Aahh... Hanya sementara! Aku ingin menyuapi komandanku! Cepatlah sembuh, aku akan mengajakmu melihat eksperimen Titan! Aku berhasil menangkap dua Titan abnormal!" Ucapnya antusias.

"Oi! Oi! Matt-"

"SAWNEY DAN BEAN!!!! KYAAA!" ><

Levi berbisik kepada Moblit yang kemudian Moblit meminta izin pamit membawa Hange pulang. "Gomen... Lain kali kami datang kembali... Cepat sembuh dancho..." Ucap Moblit menarik lengan Hange yang merengek.

"Ehh... Levi, kau jahat aku... Belum..."

~blam!

Pintu tertutup. Pandangan Erwin dan Levi beradu. Untuk kemudian keduanya menatap kearah lain. "Baiklah, hanya kita berdua..."

"Erwin, tetaplah mengingatku... Aku merasa sangat takut kala itu..." Levi menunduk.

Erwin tersenyum "Aku akan mengingatmu, meski harus bertahun-tahun menunggu dilahirkan kembali. Jadi kau tak perlu takut..."

SNK : New Life AfterwardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang