9. Truth Or Dare

117 17 2
                                    

"Buang semua mimpimu, dan matilah!" Bukan tanpa alasan aku berkata begitu, aku hanya ingin membebaskan pria dewasa itu dari sikap kekanak-kanakannya. Perbudakan? Aku rasa Erwin adalah budak dari rasa ingin tahunya. Ya, ia di perbudak oleh rasa ingin tahunya terhadap dunia luar tembok!

Pria itu menadahkan pandangannya kepadaku lalu tersenyum.

"Arigatou, Levi..."

Perlahan bayangan mulai memudar, aku berada di sisinya. Erwin mati dengan usus terburai seperti bubur bayi. Konyol! Kenapa hal ini harus terjadi padamu?! T-tidak... Ini salahku. Aku gagal mencegahnya untuk tidak ikut di medan perang.

Aku gagal melindunginya...

"Tapi aku berjanji kepada diriku sendiri untuk tidak menyesal dengan keputusan yang kubuat!"

Siluet kembali hadir dengan sosok pria berjalan mendekati kami. Pria berjanggut dan berperawakan tinggi itu merengkuh memangku Erwin.

"Matte?!"

Tanganku refleks memegang jemari kecil Erwin yang hendak dia bawa pergi. Erwin?! Dia berubah menjadi seorang bocah?"

"Semuanya baik-baik saja sekarang , putraku..."

"Levi, terimakasih atas semuanya..."

Pria itu tersenyum sebelum meninggalkanku sendiri... Aku jelas tidak bisa menghentikannya, pria itu...

 Aku jelas tidak bisa menghentikannya, pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Erwin...."

Levi meringkuk memeluk tubuh Erwin yang tertidur tepat di balik tubuhnya. Hange yang melihatnya begitu, menutup mulut dengan kedua tangan untuk menahan tawanya.

"Psstt! Hei Mike! Lihat kedua bocah itu." Kekeh Hange.

Mike yang baru saja melewati mereka lantas cepat-cepat merogoh saku celana trainingnya untuk mengambil ponsel lalu mengabadikan momen langka ini. Erwin yang tertidur terlentang hingga mulutnya yang tak terkatup membuat suara dengkurannya terdengar sangat jelas. Sementara itu posisi Levi tertidur meringkuk memeluk tubuh jangkung Erwin seperti kera yang sedang memanjat pohon.

..

..

"Erwin, ayah bawakan-" Edward terdiam di tempatnya.

"Mr. Edward, lihat tingkah mereka... Kacau, ini lucu sekali hahaha!" Tawa Hange kali ini membuat Levi terbangun.

Di ikuti Erwin yang cukup tersadar dengan panggilan Edward saat melihatnya tertidur.

"Selamat pagi ayah..." Erwin mengucek-ngucek kedua bola matanya.

Hal yang di tunggu Hange terjadi, keduanya saling bertatapan.

"HEI APA YANG KAU LAKUKAN, TCH!!!" Pekik Levi segera menyingkir dari tubuh Erwin.

"AKU TIDAK TAHU LEVI! KAU SENDIRI MENGAPA MERINGKUK DI SEBELAHKU?!"

SNK : New Life AfterwardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang